"pah... sampe kapan Karin diawasin kayak gini terus? Karin udah gede pah..." ucap Karin seraya memohon agar permintaannya terkabul
"sampai kamu gede Karin" jawab ayahnya langsung
"KARIN UDAH GEDE PAH!" Karin keras menatap ayahnya dengan mata berbinar menahan tangis
Rian ayah Karin tak memperdulikan perkataan anaknya itu, ia hanya menatap berkas-berkas yg berada digenggamannya melihat itu Karin mendengus kesal lalu ia melangkah keluar dari ruangan kerja ayahnya... braakkk bunyi pintu ditutup keras bersamaan hilangnya Karin dari balik pintu
Karinina Wijaya adalah anak ke 2 dari Rian Wijaya dan Maria Hartono, Ibnu Wijaya kakaknya sedang menempuh studynya diluar negeri membuat Karin semakin kesepian dirumah. Keluarga Wijaya mempunyai bisnis perhotelan yg sudah mempunyai cabang di Mancanegara khususnya Indonesia.
Karena hal itu juga alasan bagi Rian untuk selalu mengawasi putri tunggalnya itu dengan menyewa beberapa bodyguard untuk selalu berada didekatnya. Mengingat 10 tahun yg lalu putrinya itu sempat diculik oleh rekan bisnisnya karena saat itu Rian tidak mau bekerjasama dengan perusahaan itu.
Rian menghela nafasnya kasar mengingat kejadian itu ia amat takut jika itu terulang lagi, ia juga menyuruh beberapa bodyguard untuk mengawasi putra sulungnya untuk berjaga-jaga kalau-kalau hari sial itu datang kembali.
***
Disisi lain...
Karin yg sekarang berada dikamarnya mendengus sebal terhadap ayahnya hingga ia merutuki ayahnya sendiri, masa bodo ia akan dianggap 'anak durhaka' sekalipun yg jelas ia amat marah saat ini dengan ayahnya pasalnya ia sekarang sudah besar ia juga bisa jaga diri, tapi... lihat para bodyguard itu masih saja dipekerjakan untuk menjaganya membuatnya tidak leluasa untuk sekedar bermain bahkan bercengkrama dengan sekitar.
Bayangkan saja disekolah ia masih diawasi kemana-mana selalu diantar, dijemput, kerja kelompok diawasi, ke-Mall diawasi, bahkan ke toilet pun masih diawasi mereka semua itu benar-benar membuatnya semakin geram... ketika ditanya mereka hanya menjawab 'Maaf nona kami hanya menjalankan tugas'. Karin hanya memutar bola matanya jengah mengingat itu.
"DASAR BRENGSEK!" makinya sambil melempar bola tennis yg ada digenggamannya kearah foto ayahnya yg sengaja Karin tempel didinding untuk ia maki ketika marah. Foto itu udah digambar sedemikian rupa mulai dengan kumis-kumisan bahkan Karin menambahkan dua tanduk diatas kepala ayahnya itu.
Karin beranjak dari duduknya menuju foto itu berada...
"loe bisa gak sih ngertiin gue dikit" ucap Karin sambil menunjuk foto ayahnya itu lalu ia memukul foto itu Duggg.... cukup keras
Karin masa bodoh dengan rasa nyeri ditangannya yg lama-lama semakin terasa. Ia tersenyum sinis lalu memutar tubuhnya kembali keatas tempat tidurnya, ia berbaring menghela nafas kasar kemudian memejamkan mata dan terlelap...
![](https://img.wattpad.com/cover/120888357-288-k184462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Karin
Romance'SAAT HUJAN TURUN... SELALU MENGINGATKANKU AKAN DIRIMU' @kakkhes