Update update update~ (/^o^)/
Happy reading!^^
~°~°~
"Hya! Jangan pacaran terus! Cepat urus dekorasinya!"
Jung (y/n) dan juga Joshua sama-sama terkekeh geli ketika mendengar Mingyu memekik. Ia sibuk berkeliling dengan papan dada dan juga bolpoin di tangannya. Ia harus memeriksa setiap persiapan.
"Kami sedang membicarakan teknis, ketua," ujar Joshua setengah meledek.
Mingyu yang mendengar itu mendelik, "Ada yang membicarakan teknis sambil menggenggam tangan seperti itu?"
"Ini hanya untuk mencegahnya untuk tidak kabur."
(Y/n) yang mendengar itu tertawa. Ia menarik tangannya yang digenggam Joshua lalu memukul lengannya. "Sudah jangan bercanda! Kasihan Mingyu Sunbae."
"Nah..., betul itu. Ohh ya, aku melupakan sesuatu."
Duk!
"Hya!" Joshua memekik ketika Mingyu tiba-tiba saja menendang kakinya. Ia meringis. Lalu mengusap kakinya.
"Hutangku sudah lunas..." Mingyu tersenyum lebar kemudian bergegas pergi untuk memeriksa bagian lain.
"Hutang apa sih? Kenapa dia menendangku?" tanya Joshua.
Gadis yang ditanyainya itu tertawa, "Dia berjanji akan menendangmu jika aku kembali bergabung dalam kepanitiaan acara ini."
"Mwo?!"
"Sudah ya? Aku sibuk." Gadis itu menahan tawanya. Ia segera berpaling dan berjalan menuju Jun yang tengah memeriksa kesiapan panggung. Tetapi, Joshua menahannya.
Gadis itu berbalik dan menatap Joshua, "Mwo?"
"Jangan jauh-jauh dariku."
"Aku hanya ingin menghampiri Jun."
"Jun sedang sibuk."
"Justru itu, aku mau membantunya."
"Perhatian semuanya!" Suara tepuk tangan bersamaan dengan suara Mingyu itu membuat perhatian semua orang di aula itu teralihkan. Mereka yang semula sibuk memeriksa itu mulai berstu. Membentuk sebuah lingkaran di sekitar Mingyu.
"Ayo bergabung!" Tanpa aba-aba Joshua menarik tangan (y/n). Membuat langkah gadis itu jadi terseret-seret.
"Aku sudah memeriksa setiap pekerjaan kalian. Kerja bagus. Semuanya sudah aman."
Semua orang bertepuk tangan setelah Mingyu mengatakan itu. Membuat Mingyu mengukir senyuman yang indah. Ia menunduk dan melihat jam tangannya.
"Masih ada waktu satu jam sebelum acaranya dimulai. Kalian bisa beristirahat dan bersiap untuk acara. Kalian sudah bekerja keras."
"Gomapseumnida!"
Semua orang kembali bertepuk tangan. Setelah itu mulai berhamburan keluar dari kerumunan dan berpencar menuju tempat yang berbeda.
Jung (y/n) masih diam mengerjap di tempatnya. Ia menoleh ke arah Joshua, "Apa maksudnya bersiap untuk acara? Bukankah sejak pagi tadi kita menyiapkan acara?"
Joshua yang mendengar itu tersenyum lebar, "Maksudnya adalah..." Joshua menggantungkan perkataannya dengan sengaja. Membuat gadis itu mendecak.
"Cepat katakan saja..."
Joshua terkekeh pelan lalu menarik tangan (y/n). "Kajja! Ikut aku..."
Jung (y/n) hanya mampu mendengus dan mengikuti langkah Joshua dengan enggan. Dia selalu seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost of My Heart [Seventeen Imagine Series]
Short StoryHighest rank - #33 on Short Story 180530 Dia... Hal pertama yang kulihat ketika aku membuka mata. Dia menangisiku. Seolah aku adalah hal paling berharga di matanya. Tangisannya begitu perih. Seolah takut dunia akan terbalik dan memporak-porandakan s...