Piece of Memory (Apologize)

3K 535 42
                                    

Ini termasuk fast update kan? 😂😂😂

Happy reading!^^


~°~°~


Langit sudah terlihat berwarna kelabu semenjak pagi hari. Awan-awan berkumpul pada beberapa titik di langit. Membentuk gumpalan-gumpalan besar berwarna kelabu yang nampak siap menurunkan hujan begitu Sang Pencipta menghendakinya.

Hari ini suasana kelas begitu sunyi. Semua orang hanya duduk diam di tempat mereka masing-masing. Bukannya sibuk memperhatikan guru yang tengah mengajar atau memperhatikan buku mereka yang terbuka di atas meja. Tapi semuanya terpaku pada gadis bernama Jung (y/n) yang duduk di bangku sudut depan.

Lagi-lagi ia menjadi pusat perhatian. Sama seperti kejadian seminggu yang lalu.... Perubahannya yang drastis membuat gadis itu menjadi pusat perhatian. Bedanya, seminggu yang lalu ia menjadi pusat perhatian karena penampilannya yang tiba-tiba menjadi glamour, sedangkan hari ini ia kembali sederhana persis seperti sebelum semuanya berubah. Kecuali fakta kalau rambutnya masih tergerai.

Tidak ada lagi ujung rambut yang curly. Tidak ada lagi polesan make up seperti blush on dan liptint, maupun sweater yang selalu menjadi andalannya selama seminggu kemarin.

Ia tidak lagi berkumpul dengan para gadis di kelasnya. Ia masih menyapa, tetapi tidak ikut bergossip dan berbincang. Bahkan kini ia yang akan menjadi bahan perbincangan mereka.

Ia juga kembali bergaul dengan Jun. Ia bahkan memilih tempat duduk di samping Jun. Bukan hanya untuk memperbaiki hubungannya dengan Jun, tetapi ia melakukan itu agar gadis-gadis lain tidak lagi mendekatinya.

Bell istirahat yang berbunyi membuat perhatian seluruh siswa teralihkan untuk sesaat. Tapi tetap saja, fokus utama adalah Jung (y/n) yang diam termenung dengan pulpen di tangannya dan buku diary di atas mejanya.

Beberapa orang bergegas keluar setelah guru mereka undur diri dan keluar dari kelas. Mata mereka melirik ke arah gadis itu ketika melintas. Tetapi gadis itu sama sekali tidak terusik.

"(Y/n)-ahh..., mau makan ke kantin?"

Ia menoleh ke arah Jun yang berdiri di depannya. Ia tersenyum tipis. Tetapi menggeleng.

"Aku tidak lapar."

"Kau tetap harus makan. Kalau tidak kau bisa sakit apalagi semenjak apa yang terjadi semalam."

"Aku tidak papa Jun," balasnya. "Apa kantung mataku masih bengkak?"

"Tidak. Hanya sedikit. Bagaimana kau mengatasi itu?"

"Aku mengompresnya dengan es semalaman."

"Kreatif...," ujar Jun diikuti anggukan kecil. "Aku akan ke kantin. Kalau sudah mau makan, segera susul aku. Kalau tidak aku akan menyeretmu."

"Hmm..., lakukanlah semaumu."

"Kau tahu? Kau cukup populer."

Gadis itu tertawa pelan, "Apa yang kau bicarakan?"

"Kau sekarang jadi pusat perhatian."

"Aku tidak peduli," ujar gadis itu kemudian segera memasang earphone kesayangannya di telinga.

Jun yang melihat itu terkekeh pelan lalu mengusak rambut gadis itu, "Aku tidak tahu bagaimana bisa aku memilih sahabat seperti ini."

Gadis itu mendengarnya tetapi tetap diam. Earphone memang terpasang di telinganya. Tetapi tidak ada satupun musik yang terputar. Mudah saja mendengar Jun bicara.

Ghost of My Heart [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang