"Ternyata sifat Krishna beda dari yang aku tahu sebelumnya!"
Akhirnya, hari yang ditunggu tunggu Kristal datang. Ya!! Hari ini hari minggu, hari dimana Kristal bisa beristirahat dan menikmati indahnya hidup.Kristal kini sedang duduk santai di balkon kamarnya sambil membaca novel teen fiction favoritnya. Disampingnya sudah tersedia Green Tea hangat yang ia buat tadi pagi.
Namun, Suara dentingan piano membuyarkan kefokusan Kristal dalam membaca novel.
Kristal mengerutkan dahinya, mencari asal suara dentingan piano itu."Suaranya kek dari rumahnya Krishna?!!"
Kristal pun berjalan menuju ke rumah Krishna. Namun langkah Kristal terhenti di depan pagar.
Kring...kring...
Kristal memencet bel rumah Krishna. Seketika suara dentingan piano itu berhenti dan berganti dengan suara ocehan.
"Siapa sih? Ganggu orang lagi main!!"
Kristal tersenyum karena sudah jelas bahwa itu adalah suara Krishna yang memberontak karena ia menggangu Krishna pagi-pagi begini.
Tak lama pagar rumah terbuka dan Krishna keluar dalam keadaan berantakan. Rambutnya tak karuan, dan ia hanya memakai kaos oblong dan celana boxer.
"Ngapain pagi pagi kesini?!" Tanya Krishna dengan wajah kesal.
"Aku baru tau kalo kamu bisa main piano!" Kristal tersenyum menatap kedua bola mata Krishna.
"Kamu denger?"
"Ya dengerlah! Suara nya kenceng banget sampe kamar ku aja kedengeran!"
"Kamu keganggu? Jadi tujuan kamu kesini mau bilang itu?" Krishna menunduk.
"Justru aku kesini mau liat kamu main piano!"
Krishna menggeleng.
"Loo kenapa?" Kristal sebal.
"Aku ga jago main piano Tal! Lain kali aja kalo waktunya tepat, aku bakal main piano di depanmu!"
"Yaudah dehh! Gapapa!"
Kristal pergi meninggalkan Krishna dengan perasaan kecewa. Krishna yang tahu bahwa Kristal sedang kecewa langsung memikirkan hal yang dapat membuat Kristal bahagia.
"Kristalll!!!!" Teriak Krishna.
Kristal menghentikan langkahnya dan langsung menoleh ke arah Krishna.
"Jalan jalan yuk!! Kamu kan belum pernah keliling Surabaya!"
Kristal langsung tersenyum lebar.
"Tapi naik sepeda ontel gapapa kan?"
Imbuh Krishna."Gapapa kok! Asalkan kamu harus nunjukin ke aku tempat tempat yang bagus di Surabaya!"
Krishna mengganguk. Ia langsung masuk ke dalam dan mengambil sepeda ontel miliknya.
Kringg..kringg...
Krishna membunyikan bel sepeda sehingga membuat Kristal tertawa lepas.
"Silahkan naik!!" Ujar Krishna sambil tersenyum manis menatap Kristal.
Kristal pun naik ke tempat duduk di belakang Krishna.
Mereka akhirnya berjalan jalan keliling Surabaya.
Di sepanjang perjalanan kepala Kristal menyandar ke punggung Krishna. Ia merasakan kenyamanan dari seorang Krishna. Baru pertama kali ini Kristal bisa nyaman di dekat laki-laki selain Rama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penat
Teen FictionKrishna. Satu nama yang bisa membuat rasa penat ku hilang. Dia selalu punya cara untuk membuatku tersenyum. Namun, dibalik semua itu ada kepahitan yang harus ku telan karena aku terlanjur menyukai Krishna. Kepahitan nya itu apa ya? Daripada kepo m...