1

99 4 0
                                    

bibirnya diam membisu.matanya menatap seseorang yang sedari tadi mengajak nya bicara.
"kau mau kan?"
kata seorang pemuda tampan dengan gurat memohon diwajahnya.
"apa?"jawabnya pelan
"astaga alexa !!dari tadi aku berbicara kepadamu dan kau sama sekali tak mendengarkanku!!"ucapnya keras sambil meremas gemas rambutnya.
"ulangi saja"kata gadis yang dipanggil alexa itu,sedangkan pemuda didepannya mengelus dada bidang miliknya pelan,mencoba bersabar.
"besok sore ayo kita kencan"ucap pemuda dengan senyuman,walau agak dipaksakan.
"kenapa emang?"mata alexa terlihat malas menatapnya
"kok kenapa ?"wajah pemuda itu bingung,bicara dengan alexa memang membutuhkan kesabaran ekstra.
"emang ada apa kok kita harus kencan segala"ucap alexa malas
"besok kan liburan lex,kamu kan udah janji kalau kamu bakal turutin kemauan aku saat kamu kalah taruhan kemarin"

"kapan aku bilang begitu?kau taruhan dengan dirimu sendiri zayn"

"kau mengangguk kemarin"

"tapi aku tidak bilang iya"

"dimana mana mengangguk berarti iya ,menggeleng berarti tidak"

"aku mengangguk supaya kamu diam dan tidak cerewet lagi kemarin"

"itu bukan alasan"

"..."

"janji harus ditepati lex"ucap zayn memaksa

"aku tidak pernah berjanji"

"alexa"

"zayn"

"ayolah"

"..."

"alexa"

"..."

"alexa"

"..."

"alexa"

"baiklahh...jemput aku besok sore" ucap alexa sambil berlalu menjauh meninggalkan zayn.telinganya panas mendengarkan ocehan zayn.kenapa lelaki itu cerewet sekali?bahkan dirinya yang wanita saja tidak secerewet itu.zayn memang selalu mendekatinya membuatnya risih,alexa sudah berkali kali menolak zayn dengan cara biasa atapun cara paling menyakitkan menurut alexa.tetapi seolah memiliki mental baja a.ka tidak tau malu zayn tetap gencar mendekati alexa.
.
.
.

alexa berjalan tepat diujung lorong sekolahnya,kakinya menginjak tangga demi tangga yang terawat itu.membuka pintu yang sudah mulai tua seketika pintu itu terbuka angin menerpa wajah manisnya.

ahh atap memang tempat terbaik -batin alexa

dia berdiri di ujung pembatas melihat kegiatan kegiatan para sisiwa yang berada dibawahnya.kepalanya menunduk mencoba menjangkau lebih lagi penglihatan dibawahnya.
bibirnya melengkung indah saat mengamati kegiatan para siswa yang terlihat jelas dimatanya.dirinya memang tak pandai bergaul bukan berarti karna dirinya pemalu atau sering menjadi bahan bully.tetapi,dirinya kerap menjauh dari semua hal yang dianggapnya "drama" dan akhirnya malah menjadi kebiasaan alexa sekarang . alexa sering menyebut dirinya "penonton"  bukan pemeran-yah sesederhana itu.
sikap nya yang dingin membuat teman temanya tak mau lagi berteman denganya,awalnya alexa merasa sangat  benci dengan kesendirian tetapi lama kelamaan alexa menyukainya.dan sekarang kesendirian itu menjadi zona nyaman seorang  alexa pradipta.

"menyenangkan ya?"suara berat khas seorang lelaki mengagetkan alexa.seketika matanya menatap seorang pria bertubuh tinggi di sebelahnya. pria itu menundukkan kepalanya mencoba melihat apa yang alexa lihat.

"kau siapa?" ucap alexa dingin.
seketika pria itu membatu.
gadis ini tak tau dirinya?padahal dirinya kerap melihat gadis itu disini.dia memang kerap ke atap dan sering berpapasan dengan alexa namun dirinya memilih mengacuhkan alexa karna menganggap alexa sama seperti gadis2 diluar sana.
hingga..
senyum indah itu terbit...
memaksa erick mendekat..
seolah ingin tau apa yang membuat gadis es itu tersenyum.walau hanya senyuman kecil.

NOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang