1 ♀Kado Yang Istimewa♂

40 3 1
                                    

Seorang gadis sedang duduk diam sambil membaca komik, ia sesekali menyeruput segelas jus jeruk yang ada diatas meja

"Nona ingin model rambut seperti apa hari ini?" tanya seseorang dengan senyum cerahnya

"Bibi Jung, bisakah kau mengikat rambutku kuncir kuda?" balas gadis itu dengan wajah riang

"Em- kuncir kuda? Kenapa tiba-tiba nona ingin dikuncir kuda? Bukankah biasanya nona akan meminta diikat rambut seperti Yuuki Asuna?" sahut bibi Jung dengan wajah bingung

"Aku kemarin membeli komik baru. Coba bibi lihat gadis yang ada dikomik ini, bukankah dia cantik? Bahkan Usui sangat menyukai gadis ini, namanya Nao". Gadis itu nampak tersenyum sambil menatap tokoh utama perempuan dalam komik dengan rambut kuncir kuda

"Lihat tatapan matanya Usui, dia terlihat terpana pada Nao" ujar gadis tersebut sambil menatap tokoh utama pria didalam komik dengan pandangan berbinar

"Nona selalu berbicara seperti itu setiap membeli komik baru. Apa nona pikir dengan mengikuti gaya dari para tokoh gadis itu akan membuat nona mendapatkan seorang lelaki seperti tokoh-tokoh itu?"

Bibi Jung nampaknya merasa gemas dengan kelakuan anak majikannya yang terlihat polos saat membicarakan tentang para tokoh lelaki didalam setiap komik. Ia tersenyum melihat ekspresi gadis tersebut

"Ih- bibi kok ngomongnya gitu. Bibi tahu kan kalau aku sangat ingin mempunyai pacar seperti Takishima, Kira, Kise, Naruto dan masih banyak lagi. Itu adalah harapan terbesarku" sahut gadis itu sambil tersenyum manis menatap pelayan kesayangannya itu

"Tentu saja bibi tahu, bibi sudah merawat nona sejak kecil dan apa yang nona sukai maupun tidak sukai bibi pasti tahu. Bibi yakin suatu saat nanti, nona pasti akan menemukan pacar seperti mereka" ujar bibi Jung dengan senyum lembut sambil membelai rambut gadis tersebut

"Herin, kau belum selesai bersiap-siap?" teriak seseorang dengan keras hingga membuat gadis yang bernama Herin tersebut tersadar

"Iya- aku sebentar lagi turun, ma" balas Herin dengan suara kencang

Bibi Jung pun segera menguncir rambut Herin, gadis itu terlihat tersenyum manis ketika melihat penampilannya hari ini. Herin pun keluar dari kamarnya dengan menenteng tas ransel. Ia nampak sesekali merapikan dasi serta jas almanternya, ia pun turun tangga kemudian berlalu kearah dapur dan duduk dimeja makan untuk sarapan

"Apa tidurmu nyenyak?" tanya seorang pria paruh baya dan dibalas anggukan oleh Herin yang terlihat tersenyum cerah

"Won Herin, kau tak begadang untuk membaca komik lagi kan?" tanya nyonya Won sambil mengupas apel ditangannya. Ia menatap sekilas anak tunggalnya tersebut

"Tentu saja tidak, ma. Aku terlalu malas untuk diomeli olehmu" balas Herin dengan santai

"Coba buka tasmu, biar mama lihat apa saja yang kau bawa" perintah nyonya Won sambil mendekat kearah tempat duduk anaknya

"Ini, lihatlah" balas Herin dengan wajah percaya diri

Herin membuka resleting tas ranselnya hingga membuat nyonya Won kebingungan karna biasanya Herin akan ketakutan dan menghindar setiap ibunya akan memeriksa tas sekolahnya yang dipenuhi komik

"Tumben kau terlihat santai saat mama akan memeriksa tas sekolahmu. Apa kau sudah tak membaca komik lagi?" tanya nyonya Won yang benar-benar bingung dengan sifat anaknya hari ini

"Tentu saja aku masih membaca komik, aku hanya membacanya saat dirumah saja" balas Herin sambil tersenyum manis

"Wah~ anak papa benar-benar sudah tumbuh dewasa. Sayang, apa kau dengar yang dikatakan Herin? Dia sudah dewasa sekarang" ujar tuan Won yang nampak tersenyum menatap sang anak

10 Boyfriends Goals |Treasure|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang