Three

4 1 0
                                    

Sore yang dinanti di atas menara sekolah.

“ setelah mendapatkan ijazah, aku akan pergi jauh “ Tama memulai percakapan.

“ pergi, pergi kemana? “ bicara Ririn terbata-bata.

“ kairo, aku akan kuliah disana, semalam ayah mendiskusikannya bersamaku, kamu tau kan ayahku seperti apa. Beliau muslim yang taat, terlalu fanatik menurutku. Ayah ingin Aku  meneruskan cita-citanya yang dulu tak sempaat dia wujudkan. Penghapal Al-Qur’an, dakwah kemana-mana, seperti ahli ibadah. itulah ayahku “ jelas Tama.

Ririn pergi pulang tanpa pamit. meninggalkan tama sendiri di menara itu.

“ kasih kamu mau kemana? Tunggu aku.”

Ririn berlari sangat cepat hingga Tama tidak bisa menyusul. setelah mendengar pernyataan Tama, Ririn terus menangis tiada henti.
Tama pergi jauh berarti mereka tidak bisa bertemu lagi. Pantaslah Ririn merasa terpukul.
Akhir tahun kelima janji Tama akan kembali.

Satu tahun berlalu.
Kini Ririn juga telah dinyatakan lulus dan berhasil menyandang sebutan alumni SMA 7. Masih tentang Tama dan Ririn. Mereka hanya bertemu lewat dunia maya. Untungnya Ririn punya Bella,  teman sekelas Ririn. Bella pulalah yang menjadi saksi persahabatan Tama dan Ririn. Bella selalu memberi kabar setiap kali ada email masuk. Dengan baik hati meminjamkan laptopnya membebaskan Ririn dari biaya warnet yang mencekik. Walau berbatas pulau dan samudra berkat internet mereka tetap bisa berhubungan. Internet dimaksudkan membuat dunia menjadi kecil. Namun sebenarnya terasa lebih kecil tanpanya. tapi selama dua tahun setelah Ririn lulus SMA, Tama tidak pernah membalas surat yang Airin kirim. Balasan terakhir Tama hanya tertulis  kalimat singkat berhentilah memikirkanku, jangan menungguku, lupakanlah kisah persahabatan kita. Seperti orang bodoh walau tak berbalas selama berbulan-bulan setiap minggunya Ririn  selalu mengirim surat. Tanda Tanya besar terus berputar di pikiran Ririn. apa yang terjadi pada Tama. Beribu usaha telah dikerahkan Ririn untuk kembali menemukan Tamanya. Namun hasilnya tetap sia-sia. Mereka kehilangan komunikasi. Satu harapan terakhir Ririn harus menunggu Tama kembali diakhir tahun kelima.

Perhatian, kedekatan dan dikuatkan dengan rasa rindu yang mendalam menyimpulkan pikiran Ririn. Bahwa ikatan persahabatan yang selama ini terjalin menimbulkan rasa cinta yang tulus. Ririn telah jatuh cinta dan akan mengutarakannya ketika bertemu Tama kembali.

TBC

Memilih KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang