Chapter 4
Setelah semuanya berkumpul di lapangan olahraga , Pak Dedi meniup peluitnya "pritttt .. ayo baris sini"
Aku dan beberapa murid lainnyapun berbaris teratur dilapangan . Disebelah kanan murid perempuan , dan di kiri murid laki - laki .
Pak Dedi melihat kami satu persatu "eh Yofin , ga punya duit buat cukur rambut ya ?" , sahutnya sambil menatap tajam salah satu temen cowok ku yang namanya Yofin . "Rambutmu udah gondrong gitu" pak Dedi mengacak - ngacak rambut Yofin.
Yofin yang dari tadi diam saja , mulai bicara "besok saya cukur pak" , mendengar itu tatapan pak Dedi tambah tajam , "Besok , besok mulu . Yang bener dong . Sekarang lari keliling lapangan 10 kali !!"
Yofin segera mengambil angan - angan, lalu berlari kencang .
Memang sih , guru olahraga kami 'Pak Dedi' , salah satu guru yang killer . Dia itu nerapin disiplin banget , dan kalau ada murid yang kurang ajar .. dia ngga segan - segan untuk dihukum berat .
Aku dan teman - teman masih memandangi Yofin yang berlari sambil terengah - engah , mungkin.. sudah 5 putaran .
Setelah selesai berlari 10 putaran , Yofin kembali ke barisan "U-udah pak" ia kesulitan mengambil nafas nya . "Kalau besok bapak liat kamu masih gondrong , awas kamu !" kecam pak Dedi .
"Selamat pagi anak - anak , sekarang pemanasan dulu ya" , Pak Dedi melakukan gerakan pemanasan dan kami mengikutinya .
Belum lama kami melakukan pemanasan , Seorang cowok datang dari kamar mandi sambil melambaikan tangan "Sorry pak saya telat , tadi sakit perut" .
Ohh.. itu cowok tadi . Siapa sih namanya lupa , pelupa banget . Masa belum satu jam udah lupa .
"BEN Lennon !! Lagi -lagi , Sini kamu !" teriak pak Dedi . Oh iya namanya Ben , aku baru ingat .
Ben menghampiri Pak Dedi yang langsung menjewer nya . "Kamu ya kebiasaan mulu !" . Ben merintih "Aww. . Aduh" .
Setelah Pak Dedi melepaskan jewerannya, Ben memegang telinganya yang memerah "biasa aja dong pak , kan saya bilang saya sakit perut"
Pak Dedi maki melotot "sakit perut ndas-mu , betulin dulu itu baju kamu klewer - klewer , sama kaoskakimu yang sebelah panjang sebelah pendek" logat jawanya keluar .
"Iye - iye pak" , Ben berusaha meniru logat pak Dedi sambil menaikkan sebelah kaoskakinya .
"Kurang ajar ya kamu !"
"Kalau kurang ajar , ya.. tambahin ajar nya lah pak" Ben tertawa .
Mendengar itu pak Dedi makin panas
"Cukup ! Kamu duduk di ruang hukuman" sambil menunjuk ke arah ruangan itu .
Ben tertawa lagi "Home sweet home"Mendengar itu , entah kenapa aku tertawa , maksudku ... sangat kencang "HAHAH - HA.." seluruh murid melihatku bingung . Pak Dedi memelototiku "kenapa kamu ketawa nak- nata ?"
Aku masih belum bisa berhenti tertawa , aku benci seperti ini "Hahah , ngga - hah , ngga apa - apa pak , hahahah" .
"Kamu ketawain saya ya !!" Bentaknya .
Mendengar itu tawaku berhenti .
"Err...ngga pak""Sekarang , kamu juga ikut ke ruang hukuman !" Pak Dedi menunjuk ruang hukuman yang tadi .
A-APA. , mulutku menganga sampai bawah tapi aku cepat - cepat menutupnya lagi "tapi sa-saya..."
"Cepetan !" Potongnya sebelum aku menyelesaikan kata - kataku . Akupun menurut lalu menuju ruang hukuman itu . Sial . Aku tidak pernah dihukum sekalipun , di sekolah aku termasuk murid yang perfect di mata guru .
Sekarang image ku sudah rusak , hadeh.. aku menggeleng - gelengkan kepalaku .
Aku membuka pintu ruangan itu "klek". Di dalam ruangan , aku melihat Ben sedang merokok di dekat jendela .
Oh.. begini toh ruangan hukuman . Lantainya karpet , ada dua kursi panjang di dekat jendela , dan meja kecil diantaranya . Jendelanya lumayan besar . Dari jendela itu , kita bisa melihat siswa - siswi yang melanjutkan kegiatan olahraga .
Ben menatapku "Lo juga dihukum ?" , ia lalu menyangkutkan rokoknya di jendela . Aku mengangguk "iyalah , terus ngapain gw kesini" . Aku duduk di kursi yang berseberangan dengan Ben .
"Ohh.. Dikirain gw , lo mau nemenin gw" ia lalu mengisap rokoknya lagi .
Idih... kegeeran banget nih anak "naj*s , ngapain gw mau nemenin lo , kurang kerjaan banget" , aku membuang mukaku .
Mendengar itu , Ben tersenyum sinis
"Jual mahal ? , btw gw baru liat Muka lo. Nama ?" . Mukaku memerah karena marah , emang dia pikir aku cewek gadungan , Idih. . Amit - amit ."Gw jual mahal ? Ngga deh . Ngga usah nanya nama segala" . cowok kayak gitu tuh harus tau , ngga semua cewek mau sama dia .
Ia terdiam . Selama 5 menit suasananya Awkward . Tapi .. lebih baik kayak gini .
"Lo kenapa dihukum ?" Ia bertanya
"Gara - gara lo" Aku menyilangkan tanganku .
"Kok gara - gara gw ?"
"Ya.. pokoknya gara - gara lo"Ia terlihat berfikir sebentar "Ohh. . Lo yang ketawa itu yaa .." . Mukaku merah padam saat ia mengatakan itu . Dihukum karena ketawa ? Sangat - sangat - sangat tidak keren .
Ia tertawa "blushing ? Berarti bener dong" . "Gausah ketawa deh .." ucapku . Pipiku tambah memerah . Sial . Ada apa dengan orang ini , nyebelin banget .
Aku memerhatikannya , baju berantakan , kaoskaki yang ia naikkan tadi sudah turun lagi .. , rambut berantakan , matanya.. hijau tua kegelapan , matanya itu ...
"Ngeliat sesuatu yang lo sukain ?" Ben mengagetkan ku .
Aku langsung memukulnya bercanda
"Amit - amit"Thankyou yang udah baca 💕. Semoga suka. . Jangan lupa Vote + Comment + Add to library + favorite + Follow.
Love you all
Xoxo ❤
- Bell
KAMU SEDANG MEMBACA
The ❤ Heart WANTS
Novela JuvenilNatasha wilson atau Nata , baru tiga minggu putus dari Dion . Masih sayang ? katanya ngga tuh ( katanya #padahalbelom ) . Lagian ngapain masih sayang sama yang kayak gitu . Temen baik nata , Nina & Evan nganjurin buat move on aja sama yang lain...