Sekitar 10menit, akhirnya aku sampai dirumah orang tuaku.
Pintu gerbang masih tertutup. Aku mendekat ke gerbang. Belum sampai digerbang pak satpam yang menjaga rumah orang tuaku berlari menghampiriku.
"Nona Rain? Kenapa baru pulang? Saya dan Bi Hyeri sangat mengkhawatirkan Nona. Apa nona baik baik saja?" Tanyanya, Pak Dongman. Dari raut wajahnya aku bisa tahu bahwa dia benar khawatir denganku.
Aku hanya menjawabnya dengan senyuman khasku. Aku memiliki senyuman khas yaitu ketika aku tersenyum bibirku akan berbentuk kotak dan mataku seperti bulan sabit.
"Kalo begitu, Nona Rain segera masuk ya! Dan segera ganti pakaian Nona dengan yang lebih tebal lagi!" Ucapnya sambil mengantarkanku masuk kedalam rumah.
Dari pintu gerbang, nampak seorang wanita yang tidak begitu tua duduk didepan rumah.
"Mari Nona!" Ajakan Pak Dongman. Lalu aku melanjutkan perjalananku.
Begitu sampai, Bi Hyeri langsung mengahmpiriku dengan wajah yang bahagia. Mungkin dia mencoba untuk menyembunyikan kekhawatirannya kepadaku.
"Nona Rain.. mari masuk!" Ucapnya sambil mengantarkanku masuk kedalam rumah.
Sampai dipintu rumah, Bi Hyeri membukakan pintu untukku dan dirinya. Begitu masuk, sepi.
Sepi. Sepi seperti biasa. Bahkan aku pernah beranggapan bahwa rumah orang tuaku ini bukanlah rumah melainkan tempat pemakaman.
Aku langsung saja melangkahkan kakiku menuju sangkarku, kamarku.
"Nona Rain.. bibi ingin menyiapkan coklat panas kesukaan nona sebentar ya.." tuturnya lembut lalu pergi kedapur.
Sebelum bibi pergi, aku menggenggam tangannya.
"Ada apa Nona? Ada yang nona inginkan?" Tanyanya.
"Tidak.. ini untuk Bi Hyeri.. ini masih hangat.. cepat dimakan ya bi!" Jawabku dalam bahasa isyarat menggunakan jari tanganku. Lalu aku memberikan kantung plastik tadi kepadanya.
"Oh.. terima kasih Nona.." ucapnya. Lalu dia melanjutkan tugasnya.
Wajar saja Bi Hyeri tahu semua maksudku. Karna dialah yang telah mengajariku bahasa isyarat.
Aku melanjutkan langkahku menuju kamarku. Sampai didepan pintu kamar, aku langsung saja membukanya dan masuk.
Pertama yang aku lihat adalah benda yang setia menunjukkan waktu kepadaku. Dia selalu menempel didinding warna abu abu muda, jam.
Sekarang waktu menunjukkan pukul 19.30.
Do Kyungsoo's Pov:
19.30
Sekarang waktu menunjukkan pukul 19.30. Aku masih berada ditempat dimana aku hanya merasakan kesenangan.
Dance room.
Ya.. hanya tempat itu yang bisa membuatku senang. Senang karna aku bisa berkumpul dengan teman temanku.
Ditempat ini juga aku bisa membuang rasa stressku meskipun hanya sementara.
Dan ditempat ini juga rasa lelah letih selalu setia menghinggapi tubuhku ini. Tapi.. ketika aku melihat teman temanku bahagia, rasa lelah letih itu akan hilang dengan sendirinya.
Kali ini, kami sedang beristirahat setelah berlatih dance. Aku mempunyai grup boyband, EXO. Itu nama grupku.
EXO. Grup yang sudah tak asing lagi ditelinga para khalayak ramai diseluruh dunia, khususnya EXO-L. Itu sebutan bagi fans kami.
Karna begitu terkenal, mau tidak mau kami harus terus berlatih dance maupun menyanyi untuk konser kami.
Tahun ini, kami akan mengadakan konser kecil kecilan dirumah singgah. Kami disana hanya sekedar menghibur dan juga memberi motivasi kepada para penghuni rumah singgah itu.
"Yaa!! Kenapa kamu melamun lagi, hah?" Tanya Chanyeol yang berhasil membuatku terkejut.
"A-ani.. aku hanya lelah saja" jawabku seadanya.
"Tapi.. akhir akhir ini kamu sering melamun. Aaa... apa mungkin kamu punya kekasih?" Ucapnya lalu dia bertanya dengan sedikit nada seperti menggoda. Seketika aku sedikit kesal.
"Aniya.." jawabku agak kesal.
Memang benar apa yang diucapkan oleh Chanyeol. Akhir akhir ini aku memang sering melamun. Aku pun tidak tahu apa yang sedang aku lamunkan. Aneh memang.
"Kenapa kamu kesal? Kan aku hanya bertanya." Katanya yang mulai ikut kesal.
"Yaa.. mianhae.. tadi aku sedang lelah dan ditambah dengan pertanyaanmu dan akhirnya membuatku sedikit kesal" jelasku padanya.
"Oh.. tapi jangan melamun lagi!" Perintahnya sembari berdiri.
"Nee.. arraseo" balasku sambil tersenyum.
"Oke! Ayo kita lakukan sekali lagi dan setelah itu kita pulang!" Tutur Suho, sebagai leader EXO.
"Nee! Arraseo!" Balas kami kompak.
Kami nanti akan membawakan lagu Baby, Don't Cry, Growl, dan Ko Ko Bop.
Setelah berlatih lagu Ko Ko Bop, akhirnya kami selesai.
Kami langsung saja pulang kerumah kami, didorm.
Sekitar pukul 20.14 kami semua sampai didorm. Aku langsung saja menghempaskan tubuhku diatas ranjangku. Aku memejamkan mataku hanya untuk sekedar menghilangkan rasa lelah yang masih menempel pada tubuhku ini.
"Yaa!! Kamu siapa?"
"Tolong bicaralah!"
"Meskipun hanya satu kata, tolong bicaralah!"
TBC..
KAMU SEDANG MEMBACA
Words for Rain
FanficSeperti mimpi yang enggan pergi dari kehidupan seorang gadis tunawicara, Rain. Hal yang tidak mungkin menjadi mungkin karna gadis itu.-Do Kyungsoo. Batasan tidak menjadi penghalang kita untuk melanjutkan kehidupan kita yang lebih baik.-Kim Rain. Kar...