3(three)

11 2 0
                                    

"Yaa!! Kamu siapa?"

"Tolong bicaralah!"

"Meskipun hanya satu kata, tolong bicaralah!"

"A--"

"Yaa!! Hyung! Bangunlah! Kamu kenapa?!"

Aku merasakan tubuhku digoyang goyang dengan keras.

Ketika aku membuka mataku, ternyata hanya mimpi.

Mimpi

Ya.. kali ini aku memimpikan gadis itu lagi. Sudah ketiga kalinya dia hadir dalam mimpiku.

Entah kenapa dia sering hadir didalam mimpiku. Didalam mimpiku aku hanya memintanya untuk berbicara meskipun satu kata.

Semenjak pertama kali aku melihatnya, dikedai langgananku. Padahal aku juga baru melihatnya tadi.

Aneh bukan?

Flashback on:

"Hyung?! Kita mampir kekedai langgananku ya! Sudah lama aku tidak makan disana" pintaku kepada asistenku.

Malam itu sedang turun hujan yang lumayan deras. Dan cukup menghambat perjalananku ketempat latihan dance, tapi sebelumnya aku mampir kekedai langgananku.

Tak lama, mobil yang aku tumpangi berhenti didepan kedai itu. Aku segera turun dari mobil. Tak lupa aku memakai masker dan topi agar orang orang didalam kedai tak mengenaliku.

"Hyung?! Hyung tunggu dimobil saja ya! Aku tidak lama kok" perintahku.

"Nee.. arraseo! Tapi jika nanti ada apa apa langsung saja hubungi saya!"

"Nee" aku segera turun dari mobil.

Aku berlari agak kencang menuju kedalam kedai itu. Sebab untuk menghindari pakaianku yang basah karna hujan.

Sampai didalam, aku langsung pesan kekasir. Lanjut aku mencari tempat duduk yang agak sepi dan tidak terlalu jauh dari kasir.

Ketika aku menunggu pesananku, tiba tiba ada seorang gadis dengan keadaan basah kuyup masuk kedalam kedai ini.

Dia begitu aneh. Orang orang disekitar juga memandangnya sebagai gadis yang aneh.

Dia keluar rumah dalam keadaan hujan yang lumayan deras tanpa memakai payung ataupun jas hujan. Dia hanya memakai jaket hoodie abu abu dan celana jins panjang.

"Oh.. anakku.." kata pemilik kedai itu ketika melihatnya datang. Gadis itu membalasnya dengan anggukan kecil.

"Seperti biasa kah?" Tanya pemilik kedai itu. Dia menjawabnya dengan anggukan dan senyuman. Lalu pemilik kedai itu pergi.

"Annyeonghaseyo .." sapa pekerja dikedai itu. Lagi lagi dia membalasnya sama seperti yang dia lakukan sebelumnya.

'Sepertinya pemilik dan pekerja dikedai ini mengucapkan nama gadis itu' batinku.

Aku memperhatikan tingkahnya. Dia selalu saja diam.

Diam

Diam. Dia selalu saja diam. Dia hanya merespon dari orang yang mengajaknya berbicara dengan anggukan dan ekspresi diwajahnya.

Gadis itu bagaikan seorang yang menyandang tunawicara.

Tapi.. mungkin saja, gadis itu tidak banyak bicara. Positive thinking!

"Maaf.. ini pesanan anda!" Ucap pekerja yang menyapa gadis itu.

"Nee.." balasku sambil menerima dua kantung plastik.

"Maaf.. boleh saya bertanya?" Lanjutku sebelum aku meninggalkan kedai ini.

"Nee" pekerja itu mengangguk.

"Anda kenal dengan gadis itu? Kalo boleh saya tahu, siapa ya nama gadis itu?" Aku sangat penasaran.

"Ohh.. dia--" ucapannya terpotong oleh suara pelanggan yang ingin memesan.

"Maaf.. saya permisi dulu, ada yang ingin memesan" pekerja itu lalu pergi dari hadapanku.

Begitu pula denganku. Aku langsung pergi dari kedai ini. Aku tidak boleh berlama lama didalam sini karna ini berbahaya untukku.

Aku berjalan menuju pintu keluar dan melewati gadis itu tepat disisi kirinya.

Aku sedikit melirik kearahnya. Diwajahnya tergambar jika dia sedang bahagia.

Sampai didalam mobil, aku masih memikirkan gadis itu. Tak terasa sudah sampai ditempat latihan dance.

Flashback off

"Aishh.. aku memimpikannya lagi" gumamku sambil mengacak acak rambutku kesal.

"Yaa!! Kau memimpikan siapa?" Aku lupa bahwa masih ada seseorang yang memperhatikanku dari tadi.

"A-ani.. sekarang jam berapa sih?" Aku mengalihkan pembicaraan.

"Sekarang jam... sembilan kurang lima belas menit." Jawab Sehun.

Ya.. orang yang dari tadi memperhatikanku adalah Sehun.

'Cuma tiga puluh menit aku bisa tidur dan sampai memimpikan gadis itu?' Batinku heran.

"Ohh.." responku mencoba untuk biasa saja.

"Terus?" Tanyaku.

"Terus?" Balas Sehun dengan menaikan satu alisnya.

"Kenapa kamu masih disini? Istirahatlah! Besok kita akan mengadakan konser jadi aku harap besok kita dapat tampil dengan lancar" jelasku panjang lebar.

"Nee.." balasnya singkat. Lalu Sehun keluar dari kamarku.

Aku menengok kearah jam dinding dikamarku. Sekarang sudah jam 20.51.

Kemudian aku melanjutkan tidurku. Karna hari ini aku begitu lelah. Ditambah dengan gadis dikedai itu yang selalu muncul dipikiranku.

TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Words for RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang