PROLOG.

3.2K 320 23
                                    

--

---

Seseorang pernah bertanya padaku, apa arti cinta yang tulus?
Jawabku, cinta yang tulus hmm.... itu adalah ikatan kasih sayang yang takkan pernah terputus dalam hidup, dan aku tumbuh dilingkungan orang-orang kejam tanpa cinta yang tulus dan kasih sayang yang cukup besar, dulunya aku sempat berfikir seperti itu, namun setelah kedatangannya hidup kelam dan gelap ini berakhir indah dengan warna pelangi yang sangat hangat.
Tapi apa kalian berfikir hidupku akan berjalan sesuai rencana yang direncanakan diawal? Tidak, tuhan pun bisa memutar balikan kehidupan orang, dari segi manapun.

"Hwang Sinb, jangan lari... memang sebentar lagi pesawatmu akan segera berangkat, tapi kau tak memberikanku ciuman terakhirmu dulu"teriak seseorang membuatku harus menengok kecil kearahnya.

Dia berdiri tak jauh dariku, aku hanya tersenyum penuh arti kemudian berlari mendekati laki-laki tampan dengan kemeja biru gelapnya, perlahan aku memeluknya kemudian memandang mata sipitnya,

"Aku hanya akan pergi 5 hari untuk menengok perusahaan disana, dan kita akan pergi bersama nanti, kenapa kau bilang ciuman terakhir eoh"keluhku, laki-laki bergigi kelinci itu terkekeh kecil kemudian memegang kedua pipiku dengan gemas.

"Aku tau"jawabnya, kemudian mengecup kecil bibirku dan mengelus surai rambutku.

"Jeon Jungkook, aku akan sangat merindukanmu, jangan lupa menjemputku sewaktu aku pulang eoh!"kataku dengan nada mengancam kemudian berlari pergi dengan melambaikan tangan kecilku, Jungkook ikut melambai dan menghela nafas kecil.

"Kalian ingat pertemuan pertama kita? Aku dan Jungkook... jika kalian ingat, cerita kami tak sampai disitu, entah apa yang akan terjadi di masa depan kami sudah berjanji untuk tetap melangkah dan bergandengan tangan"

♡♡♡

Ponsel Jungkook berdering ia segera merogoh sakunya dan memandang layar ponselnya tertera nama seseorang yang menurut Jungkook asing,

"Yobseyo?"jawab Jungkook saat setelah menekan tombol hijau dilayarnya, dari balik telfon orang itu memberikan seringai penuh arti dan tersenyum kemudian perlahan ia bersuara.

"Kau tau kan Jeon Jungkook, aku bisa membunuh kekasihmu"

Suara itu membuat Jungkook terkejut dan membelalakan matanya, "Siapa kau! Jangan macam-macam dengan kekasihku, jika kau tak ingin mati"jawab Jungkook dengan geram.
Orang diseberang telfon terkekeh,

"Kau seorang wanita?"tanya Jungkook, tak ada jawaban dan telfon itu terputus seketika.

"Yobseyo! Yaaa!"kata Jungkook, dan memandang layar ponselnya kemudian segera menekan tombol hijau untuk menelfonnya ulang tapi nomor yang digunakan tadi sudah tidak aktif.

"Ah sial, Hwang Sinb"kata Jungkook dan segera menekan nomor 1 panggilan cepat, muncul nama kekasihnya di layar ponselnya.

TUTT..... TUTTT.... TUT.....
"Kenapa ini tidak diangkat, Hwang bukannya harusnya kau sudah sampai"batin Jungkook dan segera memanggil orang kepercayaannya.

"Yee Tuan Muda, ada yang ingin tuan perintahkan pada saya?"tanya laki-laki gagah yang berdiri disampingnya dengan menggunakan tuxedo Hitam, sangat elegan.

"Pak Seo, tolong carikan jadwal penerbangan Nona Hwang, sekarang"kata Jungkook panik, ia sibuk menghubungi semua teman-temannya.

"Yee Tuan Muda"kata Seo dan segera pergi meninggalkan Jungkook yang mondar-mandir menghubungi teman-temannya.

Seorang gadis kecil yang duduk didepan jendela kamarnya tersenyum, ia memandang laki-laki tua didepannya
"Wusshhhhh.... akan ada badai untuk keluarga Hwang nantinya, dan kau hancurkan"kata laki-laki tua itu, gadis kecil itu mengangguk memberikan salam untuk laki-laki tua didepannya.

THE HEIRS SEASON II Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang