Part 2

86 6 1
                                    

Melodi POV

"Hmmm" Aku mendengar suara di belakangku dan aku membalikkan badan. Kuperhatikan ada dua namja (sebutan laki-laki di korea) yang melihatku heran.

"Nuguseyo?" tanya salah satu Namja. Aku terdiam melihat secara detail wajah mereka. 'Ini yang dibilang oppa oppa yang dikagumi banyak wanita di Indonesia?' pikirku. Aku langsung mengalihkan pikiranku.

"Dega..." Aku tidak melanjutkan perkataanku karena aku tersadar tidak sopan langsung to the poin apalgi aku orang baru disini. "Ahh... Anyeonghaseo. Saya pemilik rumah disebelah. Tadi..." Akhirnya aku menceritakan kejadian kertasku terbang ke kamar paling atas rumah namja-namja ini.

"Kalau boleh bisa ambilkan kertas saya?" tanyaku masih menggunakan bahasa formal.

Dua namja tersebut mengerti dan mempersilahkan aku masuk ke rumahnya. Satu namja lainnya mengambil kertasku dan satu lagi menemaniku di ruang tamu.

"Anyeong.. Nama saya Baekhyun dan teman saya yang satu namanya Kyungsoo. Kami memanggilnya D.O" Jelas namja yang bernama Baekhyun.

"Kami?" Aku bingung dengan kata kami barusan. Berakti dirumah ini banyak orang dong.

"Ahh.. kamu tidak mengenal saya?" tanya baekhyun.

"Tidak"

"Jinjja?" tanyanya kaget. Aku hanya terdiam dan berfikir memangnya dia ini siapa?

"Ok. Saya jelaskan dirumah ini ada delapan orang. Tapi yang lain sedang keluar dan tinggal kami bertiga disini."

"Bertiga?" tanyaku lagi.

"Yah.. yang satu, dia sedang tidur dan pas sekali kertas kamu yang dibawa angin masuk ke dalam kamar teman kami yang satu" jelasnya. Aku akhirnya mengerti.

"Satu lagi, kami sebenarnya adalah idol. Kami sedang libur dan beberapa bulan ke depan. Kami akan menetap disini" jelasnya lagi.

Aku ingin bertanya pasal Idol. Artis kah mereka? tapi saat aku ingin bertanya, ada dua Namja yang turun dari lantai dua yaitu D.O tapi yang satu aku tidak tau siapa dia.

"Kalian lama menunggu?" tanya D.O

"Aniya" ucap Beakhyun. Aku hanya diam karena dari tadi Namja yang tidak kuketahui namanya melihatku dengan datar sedari tadi.

"Apakah dia Yeoja (sebutan untuk wanita dikorea) yang kalian maksud?" tanya Namja tersebut.

"Ne" jawab D.O

"Mian.. Apa kertasku sudah ada?" tanyaku. D.O langsung memberi kode ke Namja datar tersebut.

"Wae?" tanya Namja tersebut.

"Kertasnya" ucap D.O tesenyum.

"Ahh.. Kertas. Apakah ini beneran kertasmu? atau kau hanya pura-pura membuang kertasmu ke kamarku karena kau tau kami ini Idol? ngaku" tanya Namja tersebut dengan mata menantang.

Namja ini menuduhku?. Tak bisa kubiarkan ini. Mentang-mentang Idol, Dia sombong. Ucapku dalam hati membalas tatapan menantangnya. Sebelum aku menjawab perkataan ketus orang ini, Beakhyun mendahuluiku.

"Channie, dia tetangga baru kita" ucap Baekhyun tidak enak.

"Aku tidak percaya" jawab Namja yang dipanggil Channie tadi dan aku mulai jengkel.

"Ngk usah percaya kalau emang ngk percaya. Susah amat sih jadi orang." ucapku tanpa embel-embel formal. Aku sudah mulai jengkel.

"Channie, sudahlah. Mana kertasnya?" ucap D.O dan meminta kertas yang dipengang Channie tersebut dan memberikan padaku. Aku tersenyum pada D.O.

"Kamsahmida" ucapku dan Channie Channie tersebut masih menetapku dengan tidak percaya.

"Aku tidak percaya, itu kau yang buat" ucap Channie menunjuk kertasku.

"Chan.. Jangan mulai" Ancam Beakhyun.

"Kalau ngk percaya ngk usah. Aku mau pamit" ucapku pada mereka.

"Ahh.. sering-seringlah berkunjung.. Ahh.. Kami belum tau namamu" tanya beakhyun dan disetujui oleh D.O

"Tidak perlu" ucap Channie-channie itu dan aku tamba jengkel dibuatnya.

"Chan....." lirih D.O yang masih aku dengar. Aku tersenyum dan mulai memperkenalkan diri.

"Saya Melodi. Kalian bisa panggil Melo"

"Ahh.. Melo-si. Teman kami yang satu ini, namanya Chanyeol. Dia memang agak.. begitulah" jelas Beakhyun.

"Agak apa?" ucap Chanyeol dengan tatapan jengkel pada beakhyun. Aku hanya tersenyum kecil melihat mereka.

"Kalau begitu, aku permisi" ucapku.

"Yah.. hati-hati, Melo-si." ucap D.O. Aku akui D.O yang paling kalem dari mereka bertiga. Dia tidak banyak bicara.

Akupun berlalu keluar dari rumah yang katanya Idol tersebut dan saat aku sudah diluar dan diantar oleh Beakhyun, aku mendengar seseorang berteriak "AKU MASIH TIDAK PERCAYA KAU YANG MEMBUAT ITU". Aku hanya menghela napas dan tersenyum pada Beakhyun.

'Pagi yang melelahkan'

TINGGALKAN JEJAK KALIAN.

MELODITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang