IC-2(Kali kedua)

82 15 7
                                    

Jika setelah pertemuan akan ada perpisahan, Apakah Hal itu tak akan
terulang?

********

Samar-samar salma mendengar jeritan, Acapkali ia mencari sumber suara mungil itu. Tapi, hasilnya nihil. Tak ada yang ia temukan.

''kek nya gue denger suara jeritan, tapi kok kagak ada nih, ngayal kali gue yak"
ucap Salma merutuki halusinasinya.

Salma akhirnya memutuskan untuk pulang, tanpa berniat mencari tahu keganjalan beberapa menit yang lalu.

"Lo ma, ma, mau ngapain?"
Key sudah berada di taman sekolah bersama seorang cowok yang sepantaran dengannya. Dengan jarak yang sangat dekat, bahkan punggung mungil key sudah menyentuh tembok pagar sekolah.

"gue udah ingetin key, gue suka sama lo. Tapi kenapa lo nolak gue? "

Rahang Ditya mengeras tersulut emosi dalam batin nya yang sudah berapi-api.

''Dit, kita bisa ngomongin ini baik-baik, lo nggak perlu nyeret gue kayak gini. Dan kalo lo suka, nggak harusnya kayak gini."

Key memang jarang berinteraksi dengan cowok, tapi untuk cowok di depannya ini, keyla bukanlah seorang introvert. Ditya adalah sahabat kecilnya yang juga sudah menyukainya sejak SMP.

''kenapa key? karena sherin? Gue nggak suka sama dia. Dan kalo dia suka sama Gue, itu artinya dia harus siap tersakiti".

''Dit, lo nggak perlu pindah sekolah kayak gini cuma untuk dapetin gue''.

''terus gue harus apa?''. Diem gitu aja?"

''lo nggak harus ngapa-ngapain, lo cukup ngertiin gue. Gue sama sherin, kita. Lo. gue, sherin. Kita sahabatan Dit, gue ngga mau nyakitin sherin."

seulas senyum di sudut Ditya Terukir disana. Bukan senyuman bahagia, tapi senyuman rasa sakit.

''Lo ngga mau nyakitin Sherin? Dan lo tau? lo. nyakitin. gue. "

ucap ditya Menekankan setiap kata kata nya.

Tak ada respon yang diberikan Keyla. Sekarang mulutnya sudah tak mampu mengucapkan sepatah kata.

Tanpa disadari, air mata telah membentuk aliran kecil di pipinya. Mungkin Begitulah, Sakit yang teramat, ketika saling mencintai namun tidak ditakdirkan untuk bersama.

Spontan Ditya mengusap setiap air mata yang mengalir di pipi Keyla.

''key, jangan nangis, maafin gue, gue sayang sama lo key''

Ditya mematung melihat orang yang dicintainya meloloskan air mata.
Dan itu karenanya.

''WOY''
''LO APAIN KEYLA?"

suara yang beberapa hari kemarin menemani Siang Keyla begitu jelas terdengar.

''kenapa lo? Ga ada urusan nya sama lo"
Ditya berbalik dan memperhatikan Ricky dari atas sampai ujung kakinya.

"oh ya jelas adalah, gue satu kelas sama key"

"Terus?"

Introvert CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang