Hari ini Aku membiarkan seseorang mengusik bentengku, entah akan membuka pintu. Atau hanya sekedar mengetuk, lalu hilang meninggalkan bayang-
*******
Keyla menelan salivanya kasar,Seumur-umur ia tak pernah mengalami hal seperti ini. Tatapan mereka masih terkunci rapat. Tak ada celah untuk mengalihkan pandangan.
Seperkian detiknya Keyla berdehem dan mengalihkan pandangannya keluar jendela.
Rizky yang merasa peka terhadap hal itu menurunkan kembali keyla.
''Sorry, gu- gu, gue gak ada maksud apa-apa. Gu, gue, cu cuma mau bawa lu ke UKS"
''Apa apaan ni, kenapa gue jadi latah begini. shit, "
Pikir Rizky dalam benaknya.
"iya,"
wajah keyla memang tak semerah tomat, tapi ia bisa merasakan wajahnya mulai memanas. Pertama kali ia alami, tentu hal yang wajar.TINGGGG....
Bel pulang sekolah sudah berdering memecah keheningan disana.
"hm, yaudah lo balik ke kelas lo aja, gue juga mau balik'' Rizky mengatakan saat hal itu tanpa ada beban, dan berlalu begitu saja.
"ya ampun, Yang barusan itu apa?.''
Keyla masih merutuki dirinya, kenapa ia begitu bodoh sampai terkunci pandangan senior introvert itu.
.......
Keyla sudah terkapar di kamarnya, masih terbayang kejadian di perpustakaan.
Trrrrrrr..trrrr
Getar ponsel Keyla menyadarkannya dari lamunan seperti biasanya.
''halo?''
''iya?"
"ini keyla bukan?''
''iya"
"wah sumpah, gue kangen banget sama lo keyla. Uuuh, sahabat gue, sepupu tercuek kayak bebek, orang paling bikin nyes nyes''
''Lo sherly?''
''hoh, iyalah. Eh gue udah ada di Malang. Jemput gue key,"
"oh. oke oke"
"ddiih, seneng kek gue dateng, bilang apa gitu , datar amat si lo keyla."
"hm,iya gue seneng."
"gitu dong, sana cepet. panas nih, Gue takut gue diculik . Aura gue mempesona banget. Pasti banyak yang suka terus ntar minta nom.-."
Tut.tut..tut..
Keyla menutup telfon sepihak, bukan tanpa alasan. kalau sudah begini, cerita Sherly tidak akan selesai. semakin panjang, dan tak berujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Introvert Couple
Ficțiune adolescențiIntrovert , seseorang yang lebih tertarik dengan dunianya sendiri daripada dunia di sekitarnya. Bagi seorang extrovert, bergaul dan bercengkrama dengan orang lain itu biasa. Tapi bagi seorang introvert, hal setrivial itu menguras banyak energi. Mend...