Lo Sepupunya?

491 14 0
                                    



Lantunan ayat suci Al-Qur'an sudah terdengar di masjid pertanda Adzan akan segera dimulai.Arin pun langsung terbangun , dengan mata yang mengantuk Arin mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah Arin mandi dan berwudhu ia pun segera memakai mukenah , siap siap untuk sholat subuh . Setelah sholat subuh Arin seperti biasa membaca Al-Ma'surat . Setelah berurusan dengan yang Maha Kuasa Arin langsung kedapur menyiapkan sarapan untuk ibu dan kakaknya. Inilah rutinitas Arin setiap hari tak pernah ada yang berubah selain sholat subuh , membaca Al-Ma'surat dan menyiapkan makanan.

"Dringgg..dring" suara handphone Arin terdengar dari kamar . Langsung Arin mengambil handphonenya , ternyata ada 1 pesan dari sahabatnya itu yaitu siapa lagi kalo bukan sabil

Setelah membaca sms, Arin melihat jam di handphonenya ternyata sudah jam 06.45. "mampus gue bakalan telat ni!" . Dengan terburu buru Arin berpamitan dengan ibu dan kakak "Bu , Kak Arin berangkat dulu".

"Pelan-pelan"ujar ibu Arni sambil kebingungan.

Mas Azfar pun hanya tersenyum kecil melihat kelakuan adiknya.

"Az?" suara ibu Arni memanggil Azfar yang dari tadi sedang melahap makananya

'Iya bu. Ada apa?" jawab mas Azfar.

"Kemarin ada teman alm.ayahmu datang menemui ibu"

"Trus dia bilang apa bu" sahut mas Azfar sambil kebingungan.

"Dia bilang bahwa , dia akan melamarkan anak laki lakinya untuk Arin" jawab Ibu Arni

"Dilamar? Maksud ibu D-I-L-A-M-A-R?". sahut mas Azfar sambil mengeja.

"Tapi kamu jangan bilang dulu sama Arin , lagian ibu juga tidak tau siapa laki laki yang akan melamar adikmu itu" kata ibu Arni

"Oke bu , Azfar akan merahasiakannya" sahut Mas Azfar sambil melahap makanan yang dari tadi tak kunjung habis.

Dengan terburu buru Arin turun dari angkot yang ia tumpangi dan berjalan secepat mungkin untuk memasuki gerbang . "Arina Manasikana" teriak Sabil di dalam mobil dan turun mendatangi Arin

"Katanya mobil lo di bengkel? Tanya Arin yang merasa kebingungan.

"Gue naik mobil sepupu gue tu orangnya , Namanya Mas Revan" sahut sabil sambil menunjuk orang tersebut.

Seketika Arin terdiam mendengar nama itu , mata Arin pun mengikuti kemana jari telunjuk Sabil mengarah dan menunjuk seorang laki laki itu.

"DIA SEPUPU LO?" tanya Arin dengan nada kaget dan mata yang hampir mau keluar.

"Kok lo keliatannya kaget gitu rin? Tanya sabil.

"Hah? Gimana gak kaget lo kok gak pernah cerita kalo lo punya sepupu disini"sahut Arin sambil mengalihkan pembicaraan.

"Udah ntar gue ceritain , kita ni telat rin!!" teriak sabil sambil menarik tangan Arin dan berlari menuju ruangan yang sudah dijanjikan oleh dosen.

Jam kuliah pun berakhir , Arin dan Sabil pergi ke tempat biasa yaitu taman kampus yang super sepi . Sambil melahap roti bawaan dari rumah karena gak sempat sarapan takut telat Sabil bertanya ke Arin "Gue perhatiin dari tadi ni ya , kok lo diem aja sih dari tadi rin?"

"Hah? Gue gak diem cuman males ngomong aja"sahut Arin dengan nada malas.

"Oiya gue kan janji sama lo mau ceritain sepupu gue, jadi tu gini . Itu tadi kakak sepupu gue namanya Revan , gue sering manggil dia tu mas Rev .Sorry emang gue gak pernah cerita sama lo tentang sepupu sepupu gue yang sering gue ceritainkan cuman bokap, nyokap, kakak, and adik gue aja". Jelas Sabil

"Terus kok lo gak pernah nyapa dia kalo di kampus?" tanya Arin

"Ya terkadang gue nyapa kok , tapi lo nya aja yang gak ada" sahut Sabil

"Tapi beberapa hari yang lalu kita pernah papasankan sama dia" tanya Arin dengan detail.

"Oalahhh itu mah gue lagi marahan sama dia jadi ya gak teguran" perjelas Sabil

Seperti biasa Adzan berkumandang di tengah hari , Arin dan Sabil langsung ke masjid untuk melaksanakan sholat Dzuhur berjama'ah. Setelah selesai mereka pun keluar dari masjid . "Ttttiiiiiiinnnn" suara mobil Revan

"Pulang gak?" tanya Revan ke Sabil

"Pulanglah , tapi temen gue numpang ya kan kasian panas-panas gini naik angkot" sahut sabil

Revan hanya megangkat alis kirinya pertanda ia mengizinkan Arin ikut.

Dengan wajah Arin yang berkeringat dan detak jantung yang aneh Arin ragu menaiki mobil tersebut. "Arin lo gakpapa kan? Lo sakit? kok tangan lo dingin?" tanya sabil dengan khawatir.

"gue gakpapa kok bil" sahut Arin.

Mata Arin sesekali melirik Revan yang lagi fokus mengemudi. "Rumahnya dimana bil" tanya Revan.

"Ohh rumahku itu tinggal lurus trus ada simpang 4 belok kiri trus lurus ada gang kecil masuk 100 mter dari gang itu rumahku" jawab Arin sambil nada yang agak sedikit gemetar.

"Oke" sahut Revan.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

sorry feelnya jelek . vote ya

My Life FriendWhere stories live. Discover now