Hari ke-67
Kalian percaya atau tidak, tapi kalian harus percaya karna ini ceritaku.
Dia menyatakan perasaannya.
Maksudnya dia nembak kamu?
Entah apa sebutannya yang pasti aku sangat senang J
Terus kamu gimana?
Seketika salto di atas kasur.
Lebay amat sih...
Ini cerita aku, kalian hanya cukup percaya.
Bagi kalian mungkin ini sedikit berlebihan, namun lagi-lagi kalian harus percaya karna jika kalian di posisiku saat itu mungkin kalian akan melakukan hal yang lebih dari apa yang aku lakukan saat itu. Namun, ada sesuatu yang sedikit membuatku ragu padanya. Ketahuilah, dengannya adalah CINTA PERTAMA bagiku, bisa dibayangkan bukan bagaimana perasaan kalian saat ada seseorang yang telah lama disukai lalu menyatakan perasaannya, walaupun hanya lewat pesan singkat dan hanya berbunyi "Allhamdulillah, aku juga ada perasaan sama kamu".
Tapi, perasaan senang itu tidak berlangsung lama. Mengapa? Ternyata pernyataan perasaan dia belum selesai. Namanya juga senang karna ada yang suka dan pengalaman pertama kali pula, jadi ya wajar kalau agak sedikit terburu-buru dalam menyimpulkan perasaan. Kalian mau tahu apa kelanjutannya? Agak sedikit mengecewakan sihh... namun itulah yang harus aku terima dan harus dilaksanakan.
Dia bilang; aku harus menunggu dia tanpa batasan waktu yang tidak ditentukan.
Kalian bisa bayangkan bagaimana rasanya saat kita sudah senang dan bahagia dengan mengetahui perasaan seseorang yang kita sukai bahkan kita sayangi, lalu kita disuruh menunggu tanpa diberi batasan waktu yang dia tentukan. Bukankah sama seperti menunggu air hujan turun yang berasa manis?.
Oh iya, ada yang terlupakan. Sebelum dia menyatakan perasaannya dia pernah membicarakan seorang perempuan yang pertama kali dia suka disekolahnya. Entah mengapa saat dia membicarakan perempuan tersebut ada sedikit rasa kesal, mungkin ini yang namanya CEMBURU. Ya sudahlah... lupakan saja tentang itu, yang penting sekarang dia telah mempunyai perasaan padaku.
Kembali ke cerita tentang menunggu tanpa batasan waktu.
Apa ya... aku merasa jatuh cinta, namun setelah tahu resikonya serasa ingin lenyap perasaan pada dia. Apalagi setelah tahu aku harus menunggu tanpa batasan waktu yang ditentukan. Belum lagi pikiran-pikiran negatif mulai terbayangkan. Apa setiap orang yang mengalami jatuh cinta untuk yang pertama kali akan merasakan hal seperti ini? Merasakan sangat mencintainya lalu seketika menginginkan rasa itu hilang karna tahu apa yang akan dia hadapi.
Selama mungkin seminggu lebih aku masih berkutat dengan perasaan itu, seolah enggan untuk maju ke depan dan hanya ingin bertahan pada fase itu, fase dimana aku sendiri bingung dengan perasaan aku sendiri, antara melanjutkan atau meninggalkannya atau diam di tempat tanpa mundur apalagi maju.
Agak sedikit rumit untuk bisa menemukan jawabannya, karna perdebatan antara otak dan hati tak kunjung selesai. Hati berkata; lanjutkan saja, dia juga suka sama kamu. Tapi otak berbeda pendapat, otak berkata; tinggalkan saja, kamu gak akan tahan dengan maju menuju dia. Tapi akhirnya pihak hati menang, entah siapa saja yang mengikuti vote yang pasti perkataan hati pada saat itu menang, tanpa vote ulang atau sebagainya dan yang pasti tanpa golput.
Menurut kalian apakah aku dengan dia pantas?
Apakah dia pantas untuk dipertahankan? Setalah memberikan aku tugas untuk menunggunya tanpa diberi waktu akhir?
Apa aku dan dia akan baik-baik saja?
Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang hinggap setelah dia menyatakan, namun apa pertanyaan tersebut. Semacam sulit diucapkan namun terasa dari setiap pertanyaannya. Kalian mengerti apa yang aku maksud? Atau mungkin kalian pernah merasakannya?
Bantu aku menemukan pertanyaan yang sering terasa namun tak tahu apa pertanyaan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angan Senja
RomanceKetika seorang gadis yang semula tak mempercayai tentang adanya cinta, karena keadaan kedua orangtuanya. Lalu dia bertemu dengan seseorang yang mengenal padanya arti cinta yang sesungguhnya, namun kenyataan pahit harus ia hadapi. Padahal yang dia in...