“Chukkae, Jennie─ya! Selamat atas pernikahanmu dengan Mino!”
“Chukkae, Hayi─ya! Selamat atas pernikahanmu dengan Hanbin!”
“Kalian berdua memang benar-benar sahabat sejati ya. Sampai menikah saja di hari dan gedung yang sama!”
“Ssstt….jangan komentar begitu. Tidakkah kamu menyadari raut wajah mereka berdua yang tidak tampak bahagia? Mereka terlihat sebal. Bahkan, pengantin pria nya saja terlihat enggan bersalaman dengan tamu undangan.”
“Menurut rumor yang beredar, mereka seperti itu karena pernikahan ini terjadi atas perjodohan yang direncanakan oleh orangtua mereka masing-masing.”
“Benarkah? Pantas saja mereka terlihat tidak mencintai satu sama lain.”
“Kemudian, mau tau fakta yang lebih mengejutkan lagi tidak?”
“Apa?”
“Mantan pacar mereka diundang ke pesta pernikahan ini. Dan kau mau tahu siapa mantan pacar Jennie dan Hayi?”
“Tunggu, sepertinya aku sudah dapat menebaknya. Jangan bilang──”
“Iya, benar. Ironis sekali bukan?”
Pasangan pengantin baru itu tampak sedang berada di sebuah mobil sedan berwarna merah dengan si pengantin pria yang menjadi pengemudinya. Meski mereka adalah pasangan pengantin baru, namun ekspresi wajah keduanya ketara sekali memperlihatkan tampang sebal dan terganggu. Keduanya bahkan tidak ingin susah payah mencari kalimat untuk memecah keheningan yang menyelimuti mereka. Jangankan bicara, pikiran mereka berdua kini sudah dipenuhi oleh beban yang akan mereka tanggung selama mereka mengarungi bahtera rumah tangga yang baru saja dibangun atas pengucapan janji suci di depan altar.
Mereka menikah karena dijodohkan dan mereka bahkan tidak saling mencintai satu sama lain. Jadi, wajar saja jika mereka merasa awkward terhadap satu sama lain.
“Bisa cepat sedikit tidak mengemudinya? Kamu ini manusia atau siput sih?” gerutu si pengantin wanita pada pemuda yang hari ini sudah resmi menjadi suaminya.
Si pengantin pria mendelik. “Kalau begitu, kenapa tidak kamu saja yang mengemudikan mobilnya?” balas si pemuda yang membuat istrinya yang duduk di sebelahnya mendengus karena perkataan si pengantin pria ada benarnya juga.
“Aku kan hanya ingin bertemu dengannya,” gumam si pengantin wanita sembari mengerucutkan bibirnya.
“Begitu pula halnya denganku. Kau pikir karena kita dijodohkan, lantas aku akan menyukaimu?” kata si pengantin pria dengan sarkas.
Si pengantin wanita memutar bola matanya. “Inilah alasannya kenapa kekasihku jauh lebih baik darimu.”
“Terserah,” sahut si pengantin pria dengan ketus.
Sementara itu, di sisi lain, seorang pengantin pria sedang berusaha menenangkan gadis yang sudah resmi menjadi istrinya, memintanya untuk mengemudikan mobilnya secara perlahan karena sedari tadi, si gadis mengemudikan mobilnya secara ugal-ugalan.
“Hey! Aku tahu kamu kesal karena dijodohkan denganku. Tapi, bisakah kamu memikirkan keselamatan kita juga? Kamu mau kita mati ya?” tegur si pengantin pria pada istrinya.
Si pengantin wanita melirik suaminya dan memberikan tatapan garang. “Diam atau kulempar kau dari sini,” ancamnya yang membuat nyali si pemuda menjadi ciut.
“Aku heran mengapa kekasihmu betah denganmu. Kamu begitu galak. Tidak ada manisnya sama sekali sebagai seorang perempuan,” komentar si pengantin pria yang sepertinya memiliki sembilan nyawa karena berani mengibarkan bendera perang kembali pada si gadis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mix & Match! (Mino X Jennie X Hanbin X Hayi) Privated ✓
Truyện NgắnCerita ini dalam mode private. Hanbin adalah kekasih Jennie, sedangkan Mino adalah kekasih Hayi. Jennie dan Hayi merupakan sahabat sejak mereka masih memakai popok. Keduanya berjanji akan menikah di tempat dan waktu yang sama. Janji mereka kemudian...