Saat bel pulang berbunyi, semua murid mengambil kendaraan masing masing. Ratna pun bermaksud ingin naik taksi tiba tiba ada motor yang berhenti didepannya. Dan itu adalah Riki
"Sendirian aja ni Na! Pengawal lo yang songong itu mana?" Tanya Riki dengan kesal
"Pengawal? Siapa?"tanya balik Ratna bingung
"Itu sih Fian"ucap Riki yang bahkan malas menyebutkan nama tersebut..
"Oo.. si Fian kayaknya dia udah balik duluan deh!" Balas Ratna
"Apa? Balik duluan? Jadi tuh anak nolong lo tuh setengah hati doang, udah tahu tadi lo sakit, dia ninggalin lo gitu aja? Yaudah lo bareng gue aja" ucap Riki
"Nggak usah kok Riki lagian gue juga pengen naik taksi kok" balas Ratna
"Gue heran sama lo, lo itu kan baru kenal sama Fian kok lo kayaknya deket banget gitu sama dia, sedangkan gue? Lo aja kayaknya nggak ngerhargain gue."ucap Riki
"Bukannya gitu, yaa gue lagi bad mood doang"balas Ratna
"Dasar cewek ! Dikit dikit bad mood" ucap Riki
"Yaa wajar kali, daripada lo kan nggak mungkin" ucap Ratna tertawa.
"Akhirnya lo ketawa juga, lo itu manis loh kalau ketawa" ucap RikiRatna pun terdiam.
Disaat bersamaan pun Fian, Rio, dan Fizah datang ke parkiran dan melihat Ratna dan Riki yang sepertinya sudah akrab. Fian pun kesal melihatnya
"Gila bro.. tuh Riki playboy banget yaa, semua cewek diembat sama dia" ucap Rio
"Lo jangan ngomong gitu! Lo nggak liat apa yang disebelah lo tuh udah kepanasan"ucap Fizah berbisik ke Rio
"Oo iya ya, gue lupa" ucap Rio memegang mulutnya.
"Kalian balik aja dulu sana, ada satu hal yang harus gue selesain" u Fian meninggalkan Rio dan FizahDan ternyata Fian berlari ke arah Ratna dan Riki
"Ratna, pulang bareng gue ya" ucap Fian
"Lo baru dateng? Kirain udah balik duluan" ucap Riki dengan senyum
"Nggak usah sok baik deh lo! Gue tau maksud lo" ucap Fian
"Tenang dong Fin! Gue nggak bermaksud apa apa" jawab Riki
"Udah Fin! Kita balik aja sekarang" ucap Ratna lalu pergi bersama Fian meninggalkan RikiParkiran
"Gue bilangin ya sama lo, jangan pernah deket deket sama yang namanya Riki, gue nggak suka lo deket sama dia" ucap Fian
"Kenapa? Riki baik kok!" ucap Ratna.
"Tolonglah Na! Gue tuh cuma nggak mau lo kenapa kenapa" Fian
"Lo juga nggak boleh berprasangka buruk ke orang lain, itu nggak baik. Udah deh! Gue nggak mau debat, gue mau balik kerumah" RatnaDalam perjalanan pulang Ratna dan Fian tidak berbicara sekalipun, suasana hening juga terjadi hingga tidak terasa sudah sampai di rumah Ratna.
"Gue masuk dulu ya Fin" ucap Ratna.
"Iya. Maaf ya tadi gue ngatur ngatur lo, seharusnya kan..." terpotong oleh Ratna
"Lo nggak usah minta maaf. Gue ngerti kok" ucap Ratna lalu masukFian pun meninggalkan rumah Ratna
"Assalamualaikum" Ratna
"Wa alaikum salam, eh anak mama diantar sama siapa sayang?" Tanya mama Ratna
"Fian ma" Ratna
"Terus Fiannya mana? Kok nggak dia ajak masuk dulu sih" Mama Ratna.
"Dia katanya buru buru ma, Yaudah Ratna masuk kamar dulu ya" ucap RatnaSaat hendak ke kamar tiba tiba kepala Ratna pusing dan tak lama kemudian akhirnya dia pingsan
"Astagafirullah, Ratna sadar nak" Mama Ratna
Menit-menit berlalu, akhirnya Ratna sampai juga di rumah sakit
"Dok! Bagaimana keadaan anak saya?" Tanya mama Ratna
"Ibu! Apa pasien sudah lama menderita penyakit ini?" Tanya kembali dokter
"Iya dok, sekitar 3 tahun lalu" Mama Ratna
"Jika seperti ini, sebaiknya pasien tidak boleh kecapean atau makan makanan yang membuat penyakitnya kambuh" ucap Dokter
"Baik dok! Saya akan menjaga kesehatannya" mama Ratna
Dokter pun pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk "DIA"
Teen Fiction~Rasakan semua, demikian pinta sang hati. Amarah atau asmara, kasih atau pedih, segalanya indah jika memang tepat pada waktunya. Dan inilah hatiku, pada dini hari yang hening. Bening. Apa adanya Dewi Lestari ...