Chapter Two

26 5 2
                                    

Pagi yang cerah didampingi kicauan burung diluar jendela. Gadis yang sudah mengenakan seragam sekolah lengkap membuka jendela kamarnya dan menghirup embun pagi. Dengan segera ia mengambil ranselnya yang ada di atas meja belajarnya dan siap bergegas turun kebawah untuk sarapan. Di bawah Sanaya mendapati kedua orang tuanya dan adik tercintanya Mubun.

"Pagi Yah, Bu, dan Mubun kesayangan ku." sambil mencubit pipi adiknya itu.

"Kakak... Pipi Meta jadi merah nih."

"Unch.. Mana, kaga ada juga. "

"Hush cepat sarapan,jam berapa ini?" ucap ibunya menghentikan kenakalan kaka adik itu.

***

S

K

I

P

Di sekolah Sanaya berlari sekencang mungkin. Bagaimana tidak jalanan pagi ini macet menyebabkan gadis itu telat 20 menit.

Bruk,, dia terjatuh karna tak sengaja menabrak seseorang. Cowo itu membuka earphone nya dan menoleh ke belakan sedikit ke bawah. Didapatinya cewe yang menabraknya itu tersungkur di lantai.

"Sori ya gue buru-buru. " ucap Sanaya mengakui kesalahannya. "Tapi loe juga salah, sekarang bantu gue berdiri!" sambungnya sambil menyodorka tangannya pada cowo yang ditabraknya.

Dan apa yang didapatinya, cowo itu sedikit merunduk dengan tangan yang masih menyangkut di saku jaketnya. Memiringkan kepalanya kemudian berdiri tegak lagi dan memakai earphone nya kembali.

Cowo itu membalikkan badannya dan pergi meninggalkan Sanaya sendiri. Akhirnya Sanaya berdiri sendiri.

"Sombong sekali loe!! Setidaknya gue udah minta maaf, loe tuh ya.. Ikut salah gak mau minta maaf cih?"

"Gua kaga salah. Loe nya aja jalan gak liat-liat."

"Idih jelas jelas loe juga salah, oke karna loe gak ngaku salah brarti semua ini menjadi salah loe. Dan gue ga bersalah sama sekali." itulah Sanaya, jika ada seseorang mengelak kesalahannya sendiri maka semua kesalahan Sanaya menjadi milik orang itu.

"Enak aja, mana bisa? "

"Ya iya lah, jelas loe gak mau ngaku salah dan semua itu, Omegat... Gara gara loe gue telat masuk kelas.. Huh" Sanaya sebal karna teringgal kelas. Kemudian pergi menuju kelasnya.

"Gila" ucap cowo itu..

Oh ya... Author hampir lupa siapa cowo itu.. Oke Author kasih tahu ya.. Dia itu Genta tepatnya lagi  Gasello Arggenta, anak baru disekolah ini.

Dia terkenal nakal, dingin, pokoknya sangatlah badboy. Oke cukup sampek sini author jelasinnya. Ntar juga tau tau dijalan.

Sanaya tiba di kelasnya. Dia duduk di bangkunya dan mendengus kesal. Darsya dan Mitra melihat heran, karena tumben sahabatnya itu datang telat abis tu ia datang dengan muka seperti itu. Akhirnya Darsya dan Mitra pun menghampiri Sanaya.

"San? Napah loe? Gak biasa kek gini telat lagi." ucap Darsya.

"Badmood gue, abisnya sih tadi gue nabrak orang secara gak sengaja kita salah eh dia gak mau minta maaf." jawabnya.

Star Night In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang