Chapter Four

11 5 3
                                    


"Kak... Punya baju gak?? Pinjem dong!!" Ucap Sanaya mengalihkan pembicaraan. Lagian dia kan butuh ganti.

"Bentar" jawab Kak Gandhi kemudian beranjak dari tempat duduknya dan berjalan pergi.

"Nay gue pulang dulu ya!" ucap Gege yang ingin pulang.

"Loe gak apa pa kan?? "balas Sanaya.

"Gak kok" respon nya pendek. "Yaudah gue pulang dulu, cepet sembuh ya!" sambungnya kemudian berdiri dari tempat duduknya.

"Yelah gue gak sakit, tapi makasih ya" jawab Sanaya tidak dijawab oleh Gege yang sudah berjalan keluar rumah.

Tak lama kemudian Kak Gandhi datang membawa sebuah kaos sebagai baju ganti untuk Sanaya. Dia melemparkan pakaian itu ke Sanaya.

"Nih, gue cuma ada ini. Kalo gak mau jangan dipakai. "

" Gapapa kok"

"Temen lu tadi mana?" tanya Kak Gandhi.

"Udah pulang" jawabnya singkat. "Kak Gandhi yang baik hati, malam ini boleh yah Naya tidur dirumah Kakak.. Ntar kalo ibu tau aku kaya gini kan kasian ibu nanti mikirnya yang enggak nggak." ucapnya memelas.

"Lah nanti kalo tante Aliyah nanya gmana??"

"Ya bilangin aja kalo Naya ingin tidur dirumah Ka Gandhi." jawabnya dengan enteng dan cengingisan.

"Tapi Kaka ga punya banyak makanan loh!"

"Ye..emang Naya makannya sebanyak itu sampek-sampek bilang kga punya makanan cukup buat aku. Tenang kak, Naya cuma butuh nasi, air, sayuran, lauk pauk kalo ada, buah buahan kalo boleh dan makanan ringan buat ngemil. Itu aja kok gak lebih."

"Sama aja, perut kambing.!" cetus Kak Gandhi

S

K

I

P

Seperti yang disepakati, Sanaya tidur dirumah Gandhi. Dan Gandhi pun sudah meminta izin dari tante aliyah.

Malam ini Sanaya sudah menghabiskan 9 bungkus snack berukuran besar setelah makan malam. Sungguh perut kambing, molor aja tuh perut.

" Banyak banget sampahnya?" ucap Gandhi yang baru datang dari kamarnya. Sanaya saat ini menikmati drama koreanya dan makanan ringan yang tersedia.

" Mana?!! Cuma dikit kok. " jawabnya seolah olah tidak pintar menghitung.

" Kebanyakan micin gublok loe." cetus Ka Gandhi.

" Ye.. Gue kan bukan kids jaman now!!"

"Brarti jaman old dong.. Hahaha tua loe sekarang ahahaha!!! " tawa Gandhi cekikikan.

" Ye... Ka Gandhi tuh yang old umurnya 26 tahun belum nikah juga masih ngampus ahahaha" balas Sanaya dengan jahatnya sekaligus bergurau.

" Ada, ntar juga dateng"

"Buahaha mana?? " Sanaya pun makin terpingkal pingkal tertawannya.

" Liat aja nanti, yang jomblo bakal ngenes pastinya" jawab kak Gandhi yakin.

Ting.. Tong...  Bel rumah berbunyi.

"Bukain dong Nay!" pinta Kak Gandhi. Sanaya pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke ruang tamu untuk membukakan pintu.

"Siapa?" tanyanya ketika hendak membuka pintu. Sanaya kaget karena orang itu adalah seorang perempuan yang cantik bertubuh tinggi. Mungkin dengan Sanaya yang pendek dan mungil tinggi mereka selisih 6cm lah.

Star Night In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang