Pagi pagi sekali Sanaya sudah tiba di sekolah. Dia tidak ingin telat lagi. Keadan sekolah sangatlah sepi, hanya ada satu dua siswa yang sudah datang. Wel ini masih pagi sekali, tapi lebih baik dari pada kemarin.
Ia berjalan menuju kelasnya melalui koridor sekolah, disana sangatlah sepi. Tiba tiba langkah Sanaya dihentikan oleh tangan kanan yang membentang didepan Sanaya. Ia mendongak keatas. Orang itu adalah Kelvin ketua dari most wanted school yang terdiri dari 3 orang yaitu Kelvin, Aldo, dan Gama. Dan kalau mereka bersama ketampanannya itu tidak bisa di bandingkan lagi.
Kelvin adalah cowo yang tampan, anak pemilik sekolah ini. Maka dari itu banyak sekali penggemarnya terutama kaum hawa tentunya. Tapi satu kekurangannya dia terkenal nakal dan play boy. Sungguh Sanaya sangat membencinya.
"Apa!" lantang sanaya.
"Ini daerah kami, jadi loe harus bayar pajak. Dan mumpung jam pagi. Jadi loe bayarnya dua kali lipat!" tegas Kelvin.
"Woy... Loe emang anak pemilik sekolah ini, tapi derajad loe itu sama disini. Loe itu disini sebagai pelajar dah sama kayak anak lainnya!" bentak Sanaya yang kesal dengan sikap semena mena Kelvin.
"Jangan samain Kelvin dengan lainya!" Sontak seseorang dari belakangnya Kelvin, dia adalah Genta. Bagaimana bisa dia masuk geng nya Kelvin.
"Genta loe?!" Sanaya bertanya tanya ada apa hubungan antara Genta dengan Kelvin.
"Gue ketua baru G playboy, jadi hati hati loe ama gue! Sekarang bayar pajak!" ucap Genta. Tak sengaja ada anak laki laki yang melalui mereka. Genta pun langsung menghentikan langkah laki laki itu.
"Eit... Bayar pajak dulu!" ucap Genta memalak. Laki laki itu ingin selamat makanya ia memberikan jatah sakunya dan segera pergi.
"Ahahaha" tawa G playboy secara bersamaan. Hal itu membuat Sanaya makin jengkel.
"Cukup!" bentak Sanaya. "Cih.. Sekarang aku baru melihat untuk yang pertama kalinya orang kaya yang mengemis. Apalagi anak pemilik sekolah mengemis, cih menjijikkan." ucapan Sanaya membuat Genta dan gengnya marah. Baru kali ini ada yang menentang G playboy apalagi sampai menghinanya.
"Sekali lagi lo ucapkan, habis lo!" Ancam Genta yang mendekatkan dirinya pada Sanaya bahkan hidung mereka bersentuhan. Sanaya tidak takut dengan ancaman itu, ia semakin marah dengan kelakuan Genta.
"Men ji jik kan!" ucap Sanaya sekali lagi dengan menekankan ucapannya. Dengan spontan Genta menjambak rambut Sanaya.
"Loe cewe bisa apa dengan kami ber empat hah!" Ucap Genta yang semakin memanas dengan kelakuan gadia itu. Bagaimana tidak, dia mempermalukannya dengan menempelkan kertas di punggungnya. "Aldo, Gama! Lepas tasnya!" Perintah Genta. Sekolah masih sepi, kesempatan kecil jika seseorang menolong Sanaya.
Sanaya memberontak ingin melepaskan diri, sayangnya tangan Genta masih menggenggam rambutnya sehingga ia sulit lepas dari cengkraman Genta.
"Genta cukup, ini masih terlalu pagi. Urus dia sepulang sekolah!" sahut Kelvin yang tak ingin mencari masalah di pagi hari. Genta melepaskan Sanaya. Kemudian memukul kecil dahi Sanaya dengan jari telunjukknya kemudian pergi.
Senakal apapun mereka, tapi mereka tidak pernah melecehkan wanita. Walaupun hampir tiap minggu mereka gonta ganti pacar, tapi hal semacam itu tidak pernah terbayang di pikiran mereka. Karna mereka itu anak yang pintar. Bayangkan saja mereka top rangking di sekolah ini. Ya itulah, mereka sangat nakal.
Sanaya melepas sepatu kanannya kemudian melemparkan sepatu itu kearah 4 cowo tadi. Dan lemparannya tepan mengenai kepala belakang Genta.
Genta menoleh dan kembali pada Sanaya. Kelvin mencegah langkah Genta. Kini Kelvin sendiri yang maju menghampiri Sanaya. Plak.... tamparan itu mendarat di pipi kiri Sanaya. Kejadian itu sangat cepat bahkan Genta pun tak menyangka akan seperti ini. Dengan menahan sakit Sanaya langsung pergi dari hadapan mereka, ia sudah muak dengan kelakuan semena mena mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Star Night In Love
Teen FictionBaca aja kalo mau... Diharapkan jangan menilai rendah dari part awalnya. Soalnya Author bikin seru seruan, kece-kecean di tengah-tengah part. Welcome