Hidup akan lebih terasa hidup ketika kita menyadari
untuk siapa,mengapa,dan untuk apa kita hidup.Dan lebih indah lagi ketika kita mensyukuri apa yang
telah kita dapatkan atas belas kasih yang telah IA berikan untuk kita.
#BELAJAR BERSYUKUR
Ini kisah tentang perjalananku menyikap cahaya yang selama ini sebenarnya ada,tetapi kututupi dengan kabut kepekatan malam. AINUHA AZZAHRA, yang berarti mata indah yang berkilau bak bunga. Orang-orang biasa menyapaku dengan Nuha.
Perempuan yang hidup biasa-biasa saja, tak ada hal yang menarik dari kehidupanku. kecuali tatapan tajam yang berasal dari mata biru tua yang aku miliki, entah itu menarik atau tidak entah lah. Mungkin jika orang yang baru melihatku akan mengira aku gadis sombong yang sulit bersosialosasi dan berbaur dengan lingkungan.
Wajah kaku dan jarang senyum begitulah aku,bahkan tetanggaku bilang "Neng kalau jalan nyantai dikit napa?kaya robot jalan, kaku amat."Padahal kenyataannya aku gadis periang dan senang bergaul, hanya saja semua itu tergantung situasi dan kondisi yang ada. Karna kover sama yang didalam itu beda, mungkin aku kaku tapi itu menurut orang bukan? semua orang bebas berpendapat.
Awal kisah ini dimulai ketika aku menginjak kelas tiga MA. ketika gadis seusiaku menghabiskan waktu untuk menyalurkan bakat dan hobi, serta mencari teman sebanyak-banyaknya bahkan tak jarang yang tenggelam dalam kelamnya hubungan tak halal yang menyesatkan. Aku tumbuh menjadi gadis polos yang tak peka lingkungan. Selalu berpegang dan berjalan diatas prinsip-prinsipku, yaitu anti pacaran dan dekat-dekat dengan laki-laki yang bukan mahrom sampai waktunya tiba. Karna dari awal menginjak masa remaja, pergaulan dengan lawan jenis merupakan hal yang paling utama yang diajarkan oleh ayah. Perempuan yang baik untuk laki-laki baik, begitu pula sebaliknya.
Dua tahun berlalu ratusan hari telah bergulir, bulan silih berganti meninggalkan kenangan tentang warna-warni kehidupan remaja MA. Hingga disatu titik aku sadar bahwa apa yang aku jalani saat ini masih jauh dari kata syariat islam.
Semua terasa percuma, dan ketakutan demi ketakutan datang silih berganti. Bahkan kini aku semakin resah, apakah selama 17thn ini aku masih menjadikan agamaku sebagai permainan, mengerjakan ibadah hanya sebatas hormat kepada Ibu dan Ayah,ibadah yang aku kerjakan selama ini hanya sebatas mengerjakan, hingga sampai saat ini nikmat ibadah belum mampu untuk ku raih.
Kini rasa malu itu datang menghampiri. Malu rasanya mengerjakan ibadah bukan atas dasar kecintaan kepada SANG pemilik jiwa. Namun, hanya sebatas takut pada neraka-NYA dan hanya mengharap imbalan surga dari-NYA.
Ustadz dan Ustadzah dimadrasah selalu mengingatkan bahwa di usia remaja MA, saatnya mencari jati diri dan hakikat hidup seorang insan. Jika kita tak pandai dalam mengendalikan diri maka harus siap menerima akibatnya, terjerumus dalam lubang hitam kesesatan dunia fana. Tetapi, jika kita mampu membawakan diri sesuai kodrat dan tuntutan agama, maka kita selamat dari ancaman era modren yang menyesatkan.
Aku takut dipandang munafik, anti pacaran dan paham segala hal yang agama ajarkan, namun belum mampu sepenuhnya menjalankan apa yang aku ketahui saat ini. Ku akui tanpa ada seorang manusia pun yang tahu, dosa dan kesalahanku amat banyak kepada Allah. Tapi Allah masih baik menjaga segala aib-aib ku. Namun masih saja ada terbesit rasa sombong dan angkuh dari hati manusia yang hina ini. Ada saja getaran yang membisikkan bahwa apa yang aku kerjakan selalu saja benar.
Sekali lagi Aku benar-benar malu ketika iman dan keinginan untuk beribadah masih naik turun. Ketika kita memilih sesuatu dan meyakininya, mungkin mudah namun yang sulit adalah teguh dan bertahan dalam pilihan itu. Memantapakan hati untuk terus bertahan dan berani mengatakan kepada dunia "Ini saya! dengan pilihan yang saya tetapkan."
Ambil baiknya dan buang yang buruk, untuk yang sedang proses menuju hijrah semoga berhasil dan diberikan ketetapan hati oleh SANG MAHA yang menetapkan qalbu. Mari kita hijrah sama-sama, karna hidup butuh perubahan agar kita tidak menjadi manusia-manusia yang merugi.
#salam hangat dari sahabat jannah
WASALAM