"Kamu siapa? Ada urusan apa datang ke kantor saya?" Tanya pria paruh baya yang bertanya ke arah Minhyun
Minhyun membungkukkan badan
"Ada yang ingin saya bicarakan. Saya hanya ingin meluruskan sesuatu yang salah dari diri anda" Kata Minhyun
Sekarang Minhyun dan pria paruh baya ini duduk depan depanan
"Ada perlu apa?" Tanya pria paruh baya ini, sebut saja Tuan Kim, iya...dia papa Jaehwan
"Sebelumnya perkenalkan nama saya Hwang Minhyun. Tentu anda kenal dengan Tuan Hwang, anda adalah sahabat orang tua saya" Kata Minhyun
Papa Jaehwan kaget, dia sudah mencari dimana anak sahabatnya ini berada, tapi tidak ada satupun informasi baik namanya apalagi rupanya.
Pintu masuk perusahaan papa Minhyun juga di tutup, hanya kariyawan dan beberapa orang yang bisa masuk, itupun untuk melindungi identitas Seonhe dan Minhyun.
Kariyawan perusahaan sangat baik pada mereka, bahkan tidak keberatan saat harus menggunakan pintu rahasia.
"Kamu? Ada apa kamu mencari saya?" Tanya papa Jaehwan masih dengan nada tidak percaya
"Saya tahu penerbangan anda 2 jam lagi. Saya hanya ingin berbicara tentang Jaehwan, dia teman saya" Kata Minhyun
"Jaehwan kenapa?" Tanya papa Jaehwan
"Saya tidak tahu apa yang anda pikirkan sampai bisa bersikap keras ke Jaehwan. Saya tidak tahu urusan keluarga anda, saya hanya ingin berbicara sebagai teman Jaehwan.."
"Saya memang mencari informasi tentang Jaehwan, dan sempat bersikap buruk pada dia. Saya tahu dia yang membuat orang tua saya.... Dan anda marah, saya mengerti. Orangtua saya sahabat anda dan Jaehwan adalah anak anda" Kata Minhyun
"Maaf kan saya, ini salah saya" Minhyun tau itu tulus keluar dari mulut papa Jaehwan
"Saya tidak suka dengan Jaehwan, mungkin benci. Saya ingin membuat dia menderita, awalanya. Hanya saja saya tidak bisa melanjutkannya. Dia terlalu baik, bahkan tidak tau masalah apapun. Dan membuat saya merasa bersalah" Ucap Minhyun
"Saya ingin membahas tentang kamu atau orang tuamu. Bisa biarkan saya menjelaskan yang sebenarnya terjadi?" Tanya papa Jaehwan penuh harap
Minhyun menggeleng
"Saya ke sini hanya ingin membicarakan Jaehwan, tidak ada niat lain"
Papa Jaehwan terlihat kaget. Sebenarnya hubungan Minhyun dan Jaehwan apa?
Jangankan papa Jaehwan, Minhyun saja tidak tahu kenapa kalimat demi kalimat keluar begitu saja dari mulutnya.
"Apa anda tidak berpikir seberapa keras hati anda beberapa tahun terakhir? Anda membuat Jaehwan tertekan.."
"Tapi apa anda tahu kalau Jaehwan selalu diganggu dengan lawan lawan bisnis anda? Apa anda tahu seberapa tersiksanya dia? Apa anda tau dia bahkan pernah hampir...bisa dibilang dibunuh?" Minhyun memberi jeda pada kalimatnya
"Walaupun dia bukan anak kandung anda, apa dia harus tersiksa? Dia yang menanggung semua perlakuan dari lawan bisis anda, tapi anda hanya menganggap dia sebagai anak yang manja.."
"Saya hanya menyampaikan keadaan Jaehwan yang sekarang. Jika anda bilang dia terlihat selalu ceria, saya akui anda benar. Tapi itu hanya yang terlihat. Jauh di sana, saya yakin dia hancur" Jelas Minhyun
"Kalau anda bersikap seperti ini hanya karena dia bukan anak kandung anda, saya rasa anda perlu mengoreksi diri.."
"Maaf karena berbicara dengan lancang" Minhyun membungkukkan badannya kemudian keluar dari ruangan kerja papanya Jaehwan

KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental (Minhwan)
FanfictionKarena semua kebetulan, itu membingungkan Ntah itu kebetulan baik atau buruk, semua membingungkan yang membuat suatu akhir yang tak dapat di ketahui ____ Cerita ini banyak typonya, mohon di wajarkan saja