Ong dan Jihoon lari keliling lapangan. Cuma mereka yang disuruh lari sampai pak Song dateng ambil berkas.
Kelas di sekolah ini emang berdasarkan bidang pelajaran, tapi mereka tetap harus berolahraga.
Guanlin dateng nahan Jihoon dan Ong buat ngak lari lagi.
"Udah kak, hoon. Kalian pasti capek" Kata Guanlin
"Kenapa harus kita kak?" Tanya Jihoon kecapean
"Aku tau kamu capek hoon, kita istirahat yuk. Kak, lo ikut aja" Ajak Guanlin
"Gue ngak mau jadi nyamuk" Kata Ong
"Tapi kak..."
"Gua ngak papa" Ong motong omongan Jihoon
Guanlin narik Jihoon pergi. Ong langsung ikut baris ke teman temannya. Ong dapet giliran terakhir buat ngelempar bola basket masuk ke ring basket.
Semua temen temen Ong udah di suruh balik ke kelas. Tinggal Ong dan pak Song di lapangan itu.
"Cepat lempar bolanya. Jika tidak masuk di ring, awas saja kamu!" Bentak pak Song
Ong makin tidak tenang
Daniel ngak bisa fokus ke pelajaran. Dia cuma natap Ong yang lagi ngelempar bola ke ring.
Tapi bola yang dilempar malah meleset. Daniel bisa lihat Ong berlari mengejar bola, dan kembali ke posisinya kemudian kembali melempar bola, tapi meleset lagi. Kejadian itu berulang terus menerus selama satu jam.
Sampai dia sadar bahwa dari tadi Ong dipukul karena gagal melakukan shoot. Daniel menggerutuki dirinya sendiri, kenapa dia terlalu fokus pada bola? Kenapa dia tidak fokus pada Ong saja?
Daniel mengepalkan tangannya. Kemudian keluar kelas begitu saja.
Ong terus berlari mengejar bola yang menggelinding ke mana saja. Lalu kembali ke samping pak Song dan melakukan shoot lagi.
TAKK!
Satu pukulan mendarat di bahu Ong. Mungkin yang ke puluhan kalinya dia di pukul. Dia ingin melawan, tapi dia yakin dia tak bisa.
Ong pengen nangis, tapi dia mungkin akan menjadi tontonan nantinya. Ong kembali melakukan shoot, dan bola itu masuk ke ring. Ong tersenyum tipis saat dia akhirnya bisa mencetak poin.
Senyum setipis itu berubah jadi isakan saat pak Song malak memukul bahunya lagi, dengan sangat kencang.
"Kenapa kamu malah diam bodoh! Apa harus saya yang mengambil bola itu?!!" Ucap pak Song marah
Ong masih diam, dia menangis. Guru ini benar benar kasar.
Siapapun...tolong
Sebelum guru itu memukul Ong lagi, Daniel segera menahan tangan guru itu kemudian menggenggam tangan Ong dengan erat.
"Ada apa ini pak?" Tanya Daniel
"Saya guru disini, minggir kamu. Saya sedang mengajar sekarang!" Bentaknya
"Mengajar? Ini namanya kekerasan pak" Kata Daniel

KAMU SEDANG MEMBACA
Accidental (Minhwan)
FanfictionKarena semua kebetulan, itu membingungkan Ntah itu kebetulan baik atau buruk, semua membingungkan yang membuat suatu akhir yang tak dapat di ketahui ____ Cerita ini banyak typonya, mohon di wajarkan saja