"Aaaaaaaaaaaaaaa!! Aku tak percaya ini!"
Dhini berteriak begitu memasuki kamar hotel. Langsung menjatuhkan dirinya di kasur dan memeluk bantal.
"Mereka bahkan menyuruh para lucky fans untuk pindah ke hotel yang sama dengan mereka!"
Dhini masih berseru riang. Sementara Rissa terlihat acuh tak acuh mengunci pintu kamar. Menaruh tas dan melepas sepatunya, kemudian langsung menjatuhkan dirinya di kasur satunya dalam posisi tengkurap. Membenamkan wajahnya pada bantal.
"Diamlah," ucapnya malas
Dhini menatap Rissa heran, kemudian beranjak hendak mengganti pakaiannya. "Kenapa kau? Lesu sekali,"
Hening. Rissa tak menjawab, sementara Dhini yang sudah berganti pakaian kembali lagi ke kasur.
"Bagaimana kuliahku?! Aku bahkan harus terjebak selama tiga hari bersama orang-orang tak penting seperti mereka!"
Rissa mendengus sambil mengubah posisinya menjadi duduk. Sedangkan Dhini malah tertawa.
"Hahaha,"
Begitu keras sampai-sampai sebuah bantal melayang ke arahnya.
Puk. "Hei-"
Dilihatnya Rissa melipat kedua tangannya di depan dada.
"Kenapa kesal sekali sih?"
"Semua ini gara-gara kau." jawab Rissa ketus. Wajahnya terlihat masam.
"Kesal karena tak mendapat Hansol? Hei sadarlah, Riss. Kau beruntung mendapat Mingyu."
Sebelah alis Rissa terangkat. "Terus?"
Oke. Wajah Rissa semakin tak enak dilihat kali ini.
"Ugh... Kau ini mau kuapakan, sih? Aku saja juga mau kalau mendapat Mingyu."
Rissa tertawa mengejek. "Katanya biasmu Jun?"
"Ya, memang. Tapi aku suka semuanyaaaa." Dhini kini sudah tengkurap. Wajahnya bertumpu pada kedua tangannya. Membayangkan wajah-wajah member Seventeen yang menurutnya tampan.
Ugh.
"Aku senang bisa mendapat Soonyoung." tambahnya
Rissa hanya menggeleng. "Aku tak mengerti. Dan aku lelah." Ia mengubah posisinya dan memunggungi Dhini.
"Lebih baik aku tidur saja. Selamat tidur, Dhin."
"Haha baiklah, awas kau memimpikan Mingyu!"
Puk. Sebuah bantal mendarat lagi. "Sial-"
"Tidak akan!" suara Rissa tertutup bantal
"Lihat saja nanti, kau pasti akan menyukainya!"
"Tidak akan pernah!"
Dhini tertawa kecil.
"Kau tak tahu, Riss.. seluruh Carats pasti ingin berada di posisimu sekarang."
"Hell yah, Mingyu itu visualnya Seventeen. Dan yah.. Dia memang tampan dan mempunyai tubuh yang ideal. Dia juga bisa apapun, jadi tak heran fansnya paling banyak."
"Aku kaget saat melihat perlakuannya yang tak biasa padamu tadi. Pantas saja para penonton heboh. Mereka pasti iri padamu, Riss."
Dhini mengakhiri ucapannya saat tak ada jawaban dari Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
(1) LOVE AT THE FIRST SIGHT? || SEVENTEEN ||
RomanceApa kau percaya pada cinta pada pandangan pertama? Sebelumnya aku tak pernah percaya. Namun saat melihat gadis itu, aku jadi begitu percaya. -Jun --- Apa ini yang kurasakan? Aku suka saat pertama kali melihatnya. Apakah ada hal semacam itu? -Rissa ...