Ada yang hilang dari hari-hari ku,
Entah itu kamu atau hanya Perasaanku.
Aku selalu menyebutmu diujung senja yang hampir tenggelam,
di ruang rindu yang semu,
dan di malam yang kelabu.
Untuk apa?
Aku pun masih memikirkan jawabannya.
Aku tidak tahu.
Hanya saja,
ketika menyebutmu di sana, aku seperti sedang bersamamu.
Membicarakan seluruh keluh kesah yang kita rasakan.
Ber andai-andai bahwa semua yang aku lakukan ini, kamu menyukainya.
Namun, harus kuakui.
Aku iri pada angin.
Dia bisa seenaknya menyentuhmu.
Kapan pun dan dimana pun kamu berada,
Dia selalu ada untukmu.
Aku iri dengan apapun yang ada di dekatmu.
Bahkan dengan boneka monyet yang selalu kamu bawa dan bangga banggakan itu.
Cinta memang egois.
Perasaan selalu minta didahulukan
tanpa memikirkan pihak satunya.
Tapi mungkin, jika aku jatuh cinta lagi dengan orang yang lain selain kamu.
Rasa ini mungkin tidak sama lagi seperti rasaku padamu saat ini.
-R
Comment and vote please..💙
