chapter satu

9.9K 761 82
                                    

Happy reading~~~






Kim jaejoong atau yang sekarang lebih di kenal dengan nama jung jaejoong hanya mampu menahan semua rasa kesal dan sedih yang menggerogoti hatinya, sikap suaminya semakin hari semakin membuatnya merasa lelah menjalani kehidupan rumah tangganya yang semula indah dan nyaman, kini berganti menjadi menyiksa batinnya, membuatnya tak bisa memejamkan kedua matanya ketika malam tiba, jaejoong lelah.

Jaejoong menghembuskan nafasnya dengan kasar, mencoba menghilangkan kekesalannya yang kembali muncul karena sikap suaminya yang kerap kali membuatnya bingung, kadang suaminya lembut, terkadang pula kasar, membuat hati jaejoong selalu bertanya-tanya siapa sebenarnya sosok suaminya sekarang.

Seorang maid berumur empat puluhan mengetuk pintu kamar sang nyonya besar, membungkuk hormat saat jaejoong muncul membuka pintu dengan pakaian mewah khas kalangan sosialita.

" tuan besar sudah menunggu anda di mobil nyonya." Ucap maid tersebut dengan sopan.

Jaejoong mengangguk pelan, maid tersebut segera undur diri dari hadapan jaejoong.

Jaejoong berjalan menuruni anak tangga dengan langkah cepat, tak ingin membuat suaminya yang kerap kali marah-marah tak jelas hanya karena dirinya melakukan kesalahan kecil yang tak di sengaja olehnya.

Seorang bodyguard suaminya membukakan pintu mobil untuknya, dengan segera jaejoong duduk di kursi berdampingan dengan sosok suaminya yang tampak acuh padanya.

Tak lama mobil limosin mewah itu melaju membelah jalanan seoul, pasangan suami istri itu akan menghadirkan acara pesta dari salah satu mitra bisnis keluarga jung.

Jaejoong menoleh kearah suaminya yang memalingkan wajahnya kearah jendela mobil, enggan melihat sosok istrinya sendiri.

Jaejoong menelan kekecewaannya, selalu seperti itu, selalu di tolak oleh suaminya sendiri.

" aku tidak ingin hadir di pesta itu.." Ucap jaejoong dengan pelan namun masih bisa di dengar oleh suaminya.

Jung yunho segera memalingkan wajahnya kearah istrinya, menatap tajam sosok istrinya yang kini menatapnya dengan tatapan sendu.

" Jangan mempermalukanku, dia mitra bisnisku sejak dulu." Ucapnya dengan datar dan tajam.

Jaejoong memejamkan kedua matanya sesaat menahan air matanya yang hendak lolos.

" aku takut akan mempermalukanmu jika menghadiri pesta penting itu, kau tahu maksudku yun." Cicitnya dengan nada sedih.

Yunho mendengus kasar mendengar alasan yang di berikan jaejoong, menatap kearah depan asal tak menatap istrinya yang tengah menahan tangisannya.

Begitu sampai di tempat pesta, jaejoong dan yunho segera di sambut oleh para tamu-tamu yang lain. Aura kepemimpinan dan kharisma yang di miliki yunho membuat siapapun langsung berebut untuk bisa berdekatan dengan namja pemimpin Jung corps, sementara sosok istrinya jaejoong yang lembut dan kalem membuat para namja yang ada di pesta berdesakan ingin bisa berkenalan dengan sosok jaejoong yang sangat bersinar malam itu.

Jaejoong memegang gelas minumannya, berdiri di sudut ruangan pesta memperhatikan suaminya yang tampak tengah mengobrol dengan beberapa namja yang juga pemimpin beberapa perusahaan terkemuka di korea.

Jaejoong enggan mendampingi yunho bercakap dengan koleganya, ia merasa tidak pantas, tak ingin membuat suaminya yang sangat di segani dan di hormati banyak orang itu di permalukan karena dirinya yang menjadi istri dari jung yunho yang bergender sama.

" selamat malam nyonya Jung.." Sapa seorang namja berperawakan atletis dengan dua buah lesung pipi yang menghiasi wajah tampannya.

Jaejoong yang tengah memandangi suaminya dari tempatnya itu mengalihkan perhatiannya, menatap sosok namja yang menyapanya.

" selamat malam..." Balas jaejoong menyapa salah satu tamu di pesta itu.

Namja tersebut tersenyum, sangat menawan menurut jaejoong.

" aku choi seunghyun, senang berkenalan dengan anda nyonya." Namja bernama choi seunghyun memperkenalkan namanya dengan sangat manly.

Jaejoong mengangguk menanggapinya. " aku jung Jaejoong.." Balas jaejoong kembali.

Keduanya terlibat dalam obrolan yang seru, jaejoong merasa tak kesepian dan canggung lagi malam itu, melupakan sepasang mata bak elang yang menatap tajam keduanya dengan api cemburu menyala-nyala.

" berani sekali kau jae.." Desisnya menahan amarah juga api cemburu yang membayar hatinya.




Di dalam mobil, jajeoong memperhatikan yunho yang sibuk dengan ponselnya, menampilkan foto-foto suaminya ketika masih masa kuliah dulu dengan seorang gadis yang jaejoong ketahui sebagai mantan kekasih dari suaminya.

Jaejoong merebut ponsel yang di pegang suaminya, melemparnya asal keluar jendela mobil, ponsel yunho pecah berhamburan di tengah jalan aspal malam itu.

" Kau !!" Desis yunho menahan amarah yang semakin berlipat ganda.

Jaejoong dengan berani menatap tatapan suaminya, ia tersenyum miring kemudian.

" kenapa ? kau marah bukan? itu yang aku rasakan selama bersamamu selama ini." Balas jaejong dengan tajam.

Yunho menggeram, entah kekuatan dari mana hingga istrinya yang biasanya lemah lembut dan tak pernah melawannya kini berubah menjadi berani.

" Jangan melawan suamimu sendiri jung Jaejoong !!" Geram yunho mencengkram dagu jaejoong.

Jaejoong menatap suaminya dengan tatapan nyalang, menghempaskan lengan yunho yang mencengkram dagunya dengan kasar. " jika kau lembut padaku maka aku juga akan lembut padamu, tapi jika kau memperlakukanku layaknya budak rendahan maka bersiaplah mendapat balasan dariku juga !" Pekik jaejoong dengan nada tinggi, hal yang tak pernah ia lakukan selama ini. Melihat betapa bahagianya wajah yunho ketika memandangi foto-foto dengan mantan kekasihnya membuat rasa berani dan membangkang dalam diri jaejoong muncul begitu saja.

Mobil limosin itu berhenti di depan pelataran mansion jung, yunho dan jaejoong keluar dari mobil tersebut, yunho menarik lengan jaejoong namun segera di tepis oleh istrinya, jaejoong menatap suaminya dengan tatapan sedih dan benci.

" teruslah bersikap egois seperti keinginanmu, aku tidak peduli lagi." Gumam jaejoong tepat di depan wajah suaminya yang kini tampak mengeras menahan emosinya.

Jaejoong berjalan cepat menuju kamarnya di lantai dua, meninggalkan yunho yang berteriak marah, memukul kap limosin di sampingnya dengan penuh emosi melampiaskan seluruh amarahnya.

" brengsek !!" Umpat yunho dengan penuh amarah.







Tbc or end ?

Lanjut apa nggak ?

Tired of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang