Happy reading~~~
Jaejoong berdiri di pinggir jembatan sungai han malam itu, angin yang berhembus kencang malam itu tak membuatnya merasa dingin, hatinya terlanjur beku saat ini.
Jaejoong mengusap air matanya yang meleleh kembali, pembicaraan yang ia kira akan berakhir baik-baik ternyata sia-sia, keinginan yunho membuat hatinya sebagai seorang ibu terluka.
Rumah tangga yang tidak harmonis, keinginan yunho untuk tidak mengakui lyla sebagai anak mereka di depan publik sangat menyakiti hatinya, jaejoong tidak mau, pembicaraan sore tadi dengan yunho tidak mendapatkan titik temu, semuanya malah menjadi lebih dingin.
Haaahhh~~~
Terdengar helaan nafas berat dari jaejoong, melirik kearah jam tangan miliknya, kembali mengusap air matanya lalu bergegas pergi meninggalkan tempat itu.
Lewat tengah malam yunho pulang ke rumah kedua orang tuanya dalam keadaan mabuk, membuat jung hangeng dan jung heechul kaget melihat keadaan anak mereka yang jauh dari kata baik-baik saja.
" apa yang terjadi padamu nak.." Gumam heechul sambil memapah putranya masuk ke dalam kamar yang dulu di tempati yunho.
Yunho membanting tubuhnya sendiri keatas ranjang, berteriak memanggil jaejoong sambil diiringi isak tangis.
" jaejoong-ah...hiks...maafkan aku..." Racau yunho tak sadar karena pengaruh alkohol, memukul kasur dengan keras melampiaskan rasa kecewa nya, ia sudah membuat satu kesalahan besar lagi, membuat jaejoong menginginkan perceraian yang paling ia takuti selama ini.
Heechul dan hangeng saling bertukar pandangan lalu menggeleng pelan, tidak tahu apa masalah yang tengah di hadapi rumah tangga putranya selama ini.
Heechul keluar kamar yunho di ikuti hangeng setelah menutup pintu kamar anaknya terlebih dahulu.
Heechul dan hangeng duduk di ruang tamu yang di hiasi pencahayaan temaram, heechul memijat pelipisnya yang terasa sakit.
" besok selidiki apa yang terjadi pada yunho, aku rasa masalah yang di hadapi anak kita bukan masalah biasa." Tutur hangeng dengan suara tenang dan penuh wibawa miliknya.
Heechul menatap suaminya yang duduk berhadapan dengannya, mengangguk singkat menjawab perintah suaminya.
" aku rasa ada hubungannya dengan cucunya kita.." Tebak heechul sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
Hangeng yang hendak memejamkan matanya kembali menatap wajah istrinya yang tampak kelelahan.
" maksudmu chullie ?" Tanya hangeng bingung, bukankah yunho sudah menerima kondisi anaknya, lalu apa lagi.
Heechul mendesah pasrah, berjalan mendekati suaminya, duduk di samping suaminya. " yunho tidak menerima kehadiran lyla, karena kondisi tangan cucu kita, yunho malu mengakui anaknya." Terang heechul dengan hati-hati takut memancing kemarahan suaminya.
Hangeng memegang bahu istrinya dengan kuat, menatap kedua mata bulat dan besar istrinya.
" kenapa diam saja ? Lyla cucu kita walaupun kondisi fisik cucu kita sedikit berbeda dengan yang lain tapi tetap saja...dia hadiah dari tuhan, kenapa anak bodoh kita berpikiran sempit seperti itu." Geram hangeng kentara sekali marah mendengar kata-kata istrinya.
Heechul menelan ludahnya susah payah, suaminya marah, ia takut yunho mendapat amukan dari suaminya yang selalu tenang itu.
Hangeng melepaskan tangannya dari bahu istrinya, menggumamkan kata maaf lalu memeluk tubuh istrinya dengan erat, memejamkan matanya memikirkan solusi dari permasalahan yang tengah di hadapi putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tired of You
Fanfictionrated : mature yaoi/Yunjae/hurt/DLDR. aku tak bisa memintamu membuat hidupku lebih cerah meskipun kita saling berdekatan, aku tak mampu mengatakan hidup kita seperti yang aku inginkan kau harus tahu sendiri bagaimana hidup kita seharusnya terkadang...