#7

25 1 0
                                    

"HANAA"

Langkah kaki Hana terhenti setelah mendengar namanya di sebut, ia sempat menarik panjang nafasnya sebelum menoleh ke belakang, dia juga sudah hafal betul pemilik suara toa yang memanggil namanya.

"Hanaaa" panggil kia saat berhasil meraih tubuh Hana dan memeluknya erat

"Ki Ki Ki kiaaaa" suara Hana sedikit tercekat akibat pelukan erat dari kia

"Woy Anabel lepasin si Hana sesek gitu Lo peluk" omel kalya sambil berkacak pinggang

"Hehe sorry an" ucap kia

"Semalem gw di chat sama dia an!!" Ucap kia heboh

"Dia??"tanya Hana bingung

"Itu loh an cowok misterius yang kia suka" timpal kalya

"Wah cowok kagak jelas yang lu suka itu?" Tanya Hana setelah mengingat siapa orang yang disuka sahabatnya

"Is bukan gak jelas cuman gw nya aja gk mau buka identitas nya, gw kan jaga-jaga takut-takut kalian mau nikung gw" bela kia

"Waduh lu kata kita pelakor apa main rebut-rebut" omel kalya tak terima

"Hahahha Al Al lu kebanyakan nnton sinetron ni" ucap Hana yang tidak habis pikir dengan pemikiran sahabatnya

Sekarang mereka sudah berada dikelas, setelah heboh di depan gerbang kia pun melanjutkan ceritanya di kelas

"Terus an dia nyemangatin gw supaya belajar,ahhh pokoknya semalam gw loncat-loncat" cerita kia menggebu-gebu

"Eh Anabel liat Hana noh pantat  belum nyentuh kursi lu udh nyerocos aja kayak kereta" omel kalya

"Berisik Al gw cerita sma Hana bukan sma Lo"ketus kia sambil memalingkan wajah nya

"Masih pagi udah ribut aja" ini suara bimo yang ikut nimbrung

"Morning princess" ucap Agam sambil mengacak rambut Hana

"Ish rambut gw gam"omel Hana sambil merapikan rambutnya

"Pagi juga prince"balas kia sambil tersenyum lebar

"Pagi juga gam"balas kalya yang sibuk memainkan hpnya

"Mana adit?" Tanya kia yang sedari tadi mencari keberadaan Adit

"Owh dia mas.."ucap Bimo terpotong saat seseorang datang dengan suara melengking nya

"Met pagi eperibadii" ucap Adit ke seluruh penghuni kelas sambil menampilkan senyum termanis yang dia punya

"Eh onta gak usah teriak-teriak juga kali ini kelas bukan hutan rimba" kini Ari pun bersuar

"Diem Lo miper yang lain aja pada gak sewot" balas Adit sarkas

"Pagi eneng-eneng cantik"puji Adit

"Pagi juga Adit tampan" sambut azkia

"Pagi"singkat kalya

"Pagi juga sikatan wc"balas Hana cekikikan

"Eh mulut lama-lama minta ditabok ya"sungut Adit

"Maafkan daku emak tiri"ampun Hana

"Buat kamu gak ada ampun-ampun" balas Adit tak Terima di panggil ibu tiri

"Kita gak diselamat pagiin ni" tanya Bimo sambil menurun naikan alisnya

"Pagi rempeyek,pagi penyokan panci" ucap Adit sambil memberi senyuman andalannya

"Pagi juga gilingan padi"jawab Bimo dan Agam berbarengan

"Minta di sled..."ucapan Adit terpotong saat Jefri berteriak dari koridor menuju kelas

"Bu Tuti woi Bu Tuti otw cepetan pada duduk" perintah Jefri

"Nyet kita balik ke habitat kita cepetan" ajak Adit sambil menarik paksa tangan Agam yang masih duduk di meja

"Lu kata gw hewan apa balik ke habitat" balas Agam tak terima

Bu Tuti memasuki kelas dengan wajah sumringah andalan nya. Walaupun ibu Tuti sering tersenyum tapi dibalik senyum nya ini terdapat maksud dan tujuan berbeda

"Selamat pagi anak-anak" sambut Bu Tuti sambil tersenyum hangat ke arah anak-anak nya

"Pagi Bu" jawab mereka serempak

"Baiklah tutup buku kalian siapkan kertas selembar dan pulpen selain yang ibu perintah kan harap di masukan ke dalam tas"perintah Bu Tuti

"Kita hari ini ulangan" tambah Bu Tuti

Nah seperti ini dibalik senyum hangat Bu Tuti terdapat makna terselubung yang membuat jantung anak-anak dag dig dug.

Bisa di tebak ekspresi wajah mereka seperti apa, ada yang terkejut ada yang biasa saja dan ada yang "ah tinggal nyontek apa susahnya"

"Tapi sebelum ibu bagi soal ibu akan acak tempat duduk kalian"

Seketika raut wajah anak-anak MIPA 1 seperti anak yang tidak mau dipisahkan dengan induknya

"Agam duduk dengan Hana, Adit dengan azkia, Bimo dengan Jasmine, Ari dengan Tia, kalya dengan Kevin"

Adit langsung cengo waktu ibu Tuti membagikan nama acak tempat duduk bagaimana tidak Dewi keberuntungan sedang memihak Bimo yang jelas jelas duduk dengan sang juara 3 umum yaitu Jasmine.

"Adit apa kamu mau duduk dengan Bimo?"

"Eh gak usah Bu,saya kadang gak konsen kalo Deket dia bu,ngeri soalnya" tolak Adit sambil bergidik ngeri

"Kenapa?" Tanya Bu Tuti heran

"Suka komat-kamit gak jelas bu" adu Adit seketika tawa anak kelas pun tak tertahankan bagaimana bisa alasan konyol seperti itu bisa dikatakan oleh Adit

"Sudah,sudah tidak usah ribut"

Bimo menatap tajam adit, sedangkan yang ditatap malah sibuk menggoda kia

30 menit berlalu anak-anak masih setia membolak-balikan soal demi soal yang diberikan Bu Tuti, tidak terkecuali Adit dia kini sudah tidak dapat konsentrasi lagi pikirannya buyar karena soal biologi teramat susah baginya

"Pssstttt....Ki..kiaa"panggil Adit tapi suaranya hampir tidak terdengar

"Apaa" sekarang kia merespon panggilan dan dia menjawab dengan suara sepelan mungkin

"No 3 essay dong gw udah pusing ni gak tau jawaban" melas Adit

"Gw baru no 2 belum ke tiga" balas kia

"Elah lelet lu,gw tanya solmate gw aja"

"Gam..gam...Gambang"panggil Adit sambil menggoyangkan kursi Agam

Kebetulan yang saat pas tempat duduk Agam didepan Adit jadi dia tidak perlu teriak-teriak cukup menggoyangkan kursi Agam saja

"Hmmm"

"Ngomong kk gam jangan ham Hem ham Hem"

Kini Agam tidak merespon panggilan Adit dia sibuk menulis jawaban nya di kertas, sedangkan Adit sudah frustasi memanggil Agam.

"Si kutil kalo lagi ulangan tiba tiba jadi budeg ya"

"Agam!!"kini suara Adit bisa terdengar oleh bu Tuti dan penghuni kelas seketika menoleh

"Adit!kenapa kamu teriak?" Tegur Bu Tuti

"Eh... anu..Buu mau minjem tip-ex, tapi Agam susah di panggil" ngeles Adit

"Pinter bgt drama lu dit" sekarang Agam bersuar gara-gara dia di jadikan korban drama Adit

"Sudah-sudah 10 menit lagi dikumpulkan" lerai bu Tuti

Menit terus berlalu kini waktu tinggal 5 menit lagi dan sudah ad beberapa siswa yang selesai dan mengumpulkan jawaban ke depan. Adit sudah menulis jawaban no 3 yang dia dapatkan dari hasil mengarang sedangkan Agam dan Hana serempak mengumpulkan ke depan.











ANUCARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang