Part 3

2.7K 125 5
                                    

Kringggggg

Alarm di setiap kapsul berdering nyaring mengganggu semua gadis – gadis yang tengah terlelap. Rose mengernyitkan kening saat tidurnya terganggu. Mata hijau nya terbuka lebar. Kesadarannya mulai terkumpul sepenuhnya saat mendengar suara Adolfo yang menggema beberapa detik setelah alarm berhenti berdering.

" Wake up Ladies. Its time for the mission."

Rose beranjak dari tempat tidur dan melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia mengenakan sebuah terusan berwarna hitam. Rose menatap ke dalam cermin, ia hanya mengenakan riasan natural. Rambut coklatnya ia biarkan tergerai menutupi bahunya yang terbuka. Setelah memastikan barang bawaannya lengkap, ia menutup resleting koper dan menggeret koper itu keluar bersamanya.

Di depan kapsul, ia melihat Azzalea yang baru saja keluar dari kapsul dengan kaos oblong putih yang dipadukan jeans hitam. Gadis itu memberikan smirk pada rose, yang hanya dibalas tatapan datar Rose. Azzalea mengenakan kacamata hitam untuk menutupi mata biru nya. Mereka sengaja tidak mengenakan pakaian khusus agen miraculeux karena mereka sedang menyamar. Menyamar sudah menjadi makanan sehari – hari mereka, tiada hari tanpa menyamar jika ingin identitas mereka tetap aman.

" Hi Azza, hi Rose." Lily keluar dari dalam kapsul dan menyapa kedua gadis itu dengan senyuman ceria.

Rose hanya mengangguk sedangkan Azzalea tersenyum sekilas mengabaikan Lily yang mulai mengoceh tentang gossip – gossip yang di dengar oleh gadis itu. Ketiga gadis itu melangkah bersama sebelum gadis – gadis lainnya yang baru keluar dari kapsul milik masing – masing ikut bergabung.

~

Hongkong, Macau

Mobil – mobil mewah berbaris menurunkan penumpang di Wynn Palace. Sebuah hotel mewah bintang lima, Hotel elit untuk orang – orang kelas atas. Tarif menginap semalam pun bisa mencapai puluhan juta. Hotel yang dijadikan tempat acara ulang tahun anak perempuan seorang pejabat.

Seorang vallet membuka pintu mobil Ferrari yang memasuki pelataran Wynn Palace dan mempersilahkan tamu undangan memasuki gedung. Vallet tersebut mengamati satu persatu tamu undangan. Tidak ada yang mencurigakan.

" Semua aman terkendali." Lapor Lotus yang menyamar menjadi petugas vallet pada seseorang dibalik earpiece yang ia kenakan.

" Pantau lagi. Jangan sampai ada yang terlewat." Pesan gadis bergaun merah yang baru mengambil segelas sampanye dari nampan seorang pelayan yang berjalan melewatinya. Gadis itu adalah Rose. Ia kini sedang menyamar sebagai tamu undangan. Ia kembali menyesap sampanye yang ada ditangannya sebelum berujar.

" Lily, Kau sudah masuk ?"

" Sebentar, Beri aku lima menit. Lavender, Kau alihkan perhatian dua penjaga disini. Arah jam lima." Ujar seorang gadis berambut pirang yang dengan mata coklat caramel yang sedang bersembunyi di balik pilar.

" Roger." Ujar Lavender yang menyamar sebagai pelayan penggiring minuman.

Lavender melangkah ke tempat yang dimintai oleh Lily. Ia melangkah dengan santai mendekati para penjaga lalu berpura – pura kehilangan keseimbangan dan jatuh didekat mereka.

Pranggg..

Gelas – gelas sampanye yang Lavender bawa pecah menjadi beling – beling kaca. Dua penjaga yang melihat Lavender mendekati gadis itu dan memberi pertolongan. Lavender memasang wajah terkejut dan ingin menangis ketakutan melihat kekacauan yang telah ia buat.

" Are you allright, Miss?" Tanya salah satu penjaga yang memegang lengan Lavender.

" Yes.. But the glasses.." Lavender menatap sedih beling – beling yang berhamburan dilantai.

Mafia's CaptiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang