Begitu mobil Manaka memasuki gate pangandaran, tidak membutuhkan waktu lama untuk ketiganya melihat hamparan pasir, pohon kelapa dan lautan.
Kurang dari 15 menit kemudian mereka udah sampe di villa. Disambut sama bapak-bapak yang tersenyum ramah sambil bukain pager kayu berwarna putih setinggi dada.
Bangunan villa yang lebih ke seperti rumah bergaya western tepi pantai berwarna putih gading dengan 2 lantai. Jangan lupa langsung menghadap pantai meskipun terhalang jalan.
"Jing ini sih kalo full team lebih seru." Ucap Akanen begitu masuk kedalam. Merasa menyesal kenapa enggak ngajak yang lain aja.
Tempatnya cozy men, mana kebagian deket pantai yang sepi. Cuma ada beberapa bule dari villa sebelah seliweran pake kancut doang, tetenya cuma ditutupin stiker.
Didalamnya ada ruang tamu yang cukup luas menyambung tanpa pembatas berbentuk tembok menuju counter dapur, pemisah cuma ada satu set sofa, ruang nonton tv dengan karpet untuk tiduran dan dua kamar berada di lantai bawah. Sebuah mushola kecil dan 2 kamar mandi.
lantai atas adalah sebuah ruangan tanpa pintu, memanjang sampai balkon hanya terpisah oleh pintu geser dari kaca. Disini ada ranjang berukuran king size, sebuah lemari kecil, tv led lebar, beserta 2 kursi di balkon.
Cocok untuk pasangan.
"Makasih ya pak." Ucap Manaka sopan.
"Iya neng sama-sama. Udah lama enggak kesini ya?"
"Iya nih."
"Atuh sedikit pisan cuma bertiga."
"Iya nih... heehehehe... oh iya pak mama saya udah bilang kan?"
"Udah neng tenang aja. Nanti kalau ada apa-apa saya tinggal kesini, deket kok."
"Sekali lagi makasih ya pak."
"Iya neng sama-sama. Sok atuh mangga di nikmati liburannya."
Setelah pamit, Manaka pun masuk kembali ke villa. Menemukan Risa sudah menempati salah satu kamar. Akanen masih tiduran di sofa, nonton acara gosip pagi.
"Nyet beli makanan yuh, kulkas kosong nih."
Akanen berdecak. "Santai lah anjing baru juga nyampe. Istirahat. Nanti keluar sekalian beli makan siang."
"Oh iya juga. Mumpung masih pagi yak. Gue diatas kalo gitu."
"Okay..."
Manaka lalu mengambil barangnya yang sedikit itu, meninggalkan Akanen yang masih leha-leha.
Muncul semenit kemudian Risa. Ikut duduk di sofa single, menikmati acara tv hanya di temani sebotol air mineral dan beberapa snack.
Tak ada kegiatan berarti yang mereka lakukan. Beneran menikmati hidup men. Nonton tv, ngupi-ngupi, ngemil, nyampah pula.
Sejam kemudian Manaka turun, ikut bergabung dengan mereka. Melengkapi acara santai yang tak ada habisnya.
"Lapar nih aing, nyari makan aja kuy." Ajak Manaka.
"Kuy."
Akanen ngangguk. Setelah ketiganya siap-siap dengan setelan wisatawan ala-ala, lalu kemudian mereka pergi ke tempat yang lebih ramai.
Villa yang mereka tempati sebenarnya ada di daerah pantai barat, masih sepi karena hanya ada beberapa villa milik pribadi. Makanya mereka harus melakukan perjalanan lagi ke daerah wisata sekitar 3 menitan.
Pantai timur yang lebih ramai. Lebih banyak hal yang bisa dijumpai. Daerah wisata dan pantai umum. Juga banyak hotel dan wisma yang ramai pengunjung lokal maupun interlokal. Sepanjang pinggir jalan juga banyak yang jualan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1.2] HOLIDAY!
Fanfictionkisah spiritual Akanen, Manaka dan Risa di Pangandaran