Sinar matahari pagi menusuk mata indah milik Syila melalui celah-celah jendela kamar. Ia mengerjapkan matanya sembari menggeliatkan tangannya.
Ia melihat jam weker di samping tempat tidurnya, apa? Sudah jam setengah 7? Ah, ia baru sadar kalau ia sudah memajukan jarumnya sebanyak 20 menit tadi malam.
"hoaaaam, masih ngantuk." Syila pun mengambil ancang-ancang untuk tidur lagi, tapi sebelum itu,
"SYILAAA, AYO BANGUN!! MANDI, SIAP-SIAP KE SEKOLAH!" fyuuh, Syila menghembuskan nafas malas, enggan sekali rasanya jika harus bertemu dengan hari senin.
"mamaaa, kok motor aku bocor sih," adu Syila kepada sang mama. Pasalnya, kemarin motornya baru saja ia pakai untuk membeli martabak, dan itu masih baik-baik saja.
"yah kak kamu kok bilangnya dadakan sih, mamah kan gabisa nganterin, harusnya kamu bilang pas ayahmu belum berangkat, jadi bisa dianterin,"
Syila hanya mengerucutkan bibirnya lucu, ia pun tak tau kalau ban motornya itu sudah bocor. Karena jarak sekolahnya itu jauh, jadi ia bergegas mengambil sepeda dan langsung berangkat, kalau tidak ia bisa telat.
☔
Butuh waktu 20 menit untuknya sampai di sekolah. Dan kini, Syila menangkap sosok itu, seseorang yang sudah lama ia kagumi, tapi entahlah, sepertinya lelaki pujaannya itu tidak mengetahuinya.
Cukup lama Syila memandangi lelaki itu hingga suara cempreng yang tiba-tiba memekakkan telinga Syila, "HAI SYILAA, KANGEN ELU DEH, UDAH DUA HARI GA KETEMU!" ucap siswi berambut pirang sambil memeluknya.
Syila mendelik tajam, "alay banget sih lu yur, malu-maluin gua tau gak." dan yang memiliki nama Yura itu hanya cekikikan.
"eh iya syil, lu tau gak sih? Kan si Axel putus sama si Chika tau, yang anak Mipa 1 itu loh, katanya mah gara-gara si Axelnya selingkuh sama anak baru." heboh Yura.
Syila menggetok kepala Yura, padahal mereka baru saja sampai di kelas, tetapi pikiran sahabatnya itu selalu saja tentang gosip. "masih pagi sue, lu mah gosip mulu, kerjain dulu tuh pr fisika nya."
"ah masih pagi jangan kotorin otak gua sama soal-soal deh" Yura terkekeh,
"fisika kan mapel terakhir, mending ngebucin aja, gua mah nanti nyontek elu aja ya pas mapel kedua hehehe" lanjut Yura sambil nyengir menunjukkan wajahnya yang seolah-olah tanpa dosa.
☔
Suasana kantin ramai seperti biasanya, Syila hanya duduk sendiri menunggu Yura yang sedang membeli makanan untuknya.
Matanya terlalu jeli untuk melihat siapa saja yang masuk ke area kantin, dan ia menemukan lelaki itu, pujaan hatinya, 'gimana mau kenal coba, gua tuh ga bakal sanggup kalo di suruh mulai duluan.' batin Syila.
"eh eh ini makanannya banyak banget heh bantuin dong" Yura terlihat kesulitan untuk membawa snacknya, siapa suruh ia tidak memakai plastik.
Syila yang kasian pun menghampiri Yura meskipun masih terus tertawa, dan mengambil setengah snack dari tangan Yura. "makanya make plastik onyon, ga mikir banget ish"
"elu sih! siapa suruh elu nyuruh gua buat beliin makanan!" Yura gamau kalah.
"kan tadi gua bilang biar gua aj.."
"syil!" omongan Syila terhenti ketika ada yang memanggil namanya. Syila pun menoleh dan mendapatkan tiga lelaki yang berada di depannya, salah satunya adalah lelaki yang ia suka! Eh tetapi mengapa ia memunggungi Syila?
"apaan?" ucap Syila acuh tak acuh, ia memang terkenal jutek di sekolahnya.
"ini ada salam dari Gilang" ucap Akbar, teman kecil Gilang. Syila tak tau jelas apa reaksi Gilang karena Gilang memunggungi Syila."eh Lang dih itu Syila, kan tadi lu nanyain Syila." ucap teman Gilang yang satunya, Syila tak tau namanya.
Syila hanya mendelik, lalu pergi. Oh tuhan, apakah hati Syila masih baik-baik saja?
Yaampun maafkan daku kalo masih berantakan :'
Jangan lupa kasih bintang😚 komennya jugaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Misunderstand
Fiksi Remaja"Syil!" "Ada salam dari Gilang." Oh tuhan? Apakah hati Syila masih baik-baik saja? Dibaca yuk ges siapa tau laik (ᗒᗩᗕ)