Bab 31 : Suspected

84.3K 4.6K 46
                                    


Andrew menjatuhkan senjatanya, ia berlari menghampiri Resya yang ambruk dilantai. Pria itu menunjukkan sikap yang tidak biasa.

Dengan segera, ia mengangkat tubuh gadis itu dan menggendongnya dengan amat perlahan, tidak mau sampai menyakitinya barang sedikitpun.

Andrew membawa Resya ke kamarnya dengan sedikit tergesa, saat di anak tangga ke lima ia berbalik untuk melihat Finnick yang masih melongo.

"Fin, bereskan wanita itu. Bawa dia ke rumah sakit." ujar Andrew yang segera menaiki anak tangga kembali.

What the hell, Drew! Kau baru saja menembaknya, dan sekarang menyuruhku mengantarnya ke rumah sakit? Ada apa dengannya Tuhan? ujar batin Finnick berseringut kesal.

Akhirnya Finnick hanya bisa menuruti kemauan Andrew, ia memanggilkan pelayan laki-laki yang ada dirumah itu agar membawa pelayan yang ditembak tadi ke rumah sakit dengan segera.

Pelayan yang di perintah itu segera menghampiri tubuh wanita yang berlinangan darah dan segera menggendongnya, membawanya ke dalam mobil.

Finnick masih dirumah Andrew, ia tidak mau jika ia harus ikut ke rumah sakit, ia hanya menyuruh seorang pelayan dan mengatakan bahwa pelayan itu tidak perlu khawatir, semua biaya rumah sakit akan ditanggung oleh Andrew sepenuhnya.

Tanpa diperintah, pelayan yang lainnya dengan segera membersihkan darah yang bercucuran di lantai.

Finnick berniat menyusul Andrew serta ingin tahu apa yang akan dilakukan pria itu lagi, jangan sampai Resya ikut menjadi korban karena kemarahan Andrew.

Ketika ia hendak melewati tangga, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu diatas lantai. Ia mengambil barang tersebut dan meniliknya dengan seksama.

Ck, ya Tuhan... darimana Andrew mendapatkan senjata ini? tanya Finnick dalam hatinya.

Finnick bergidik ngeri, membayangkan senjata api milik Andrew itu jika menembus kulitnya. Ia tidak yakin jika bisa bertahan hidup setelah merasakan peluru itu masuk dan bersarang ditubuhnya. Bagaimana tidak? Ia sangat tahu kekuatan dan bahayanya senjata api ini.

Ya, Pistol ini mempunyai daya rusak yang hebat, dengan berisi tujuh buah peluru, dan setiap satu butirnya bisa dimuntahkan dengan kecepatan 1225 kaki/perdetik. Pistol jenis ini bernama Colt 1911.

...............

Andrew menepuk-nepuk pipi Resya dengan pelan, gadis itu kini tengah berbaring tidak sadarkan diri dikamarnya.

"Resya? Please wake up." ucapnya dengan terus menepuk pipi Resya dan sesekali mengelusnya.

Andrew terlihat cemas karena Resya tidak kunjung sadar. Tidak lama, muncul Finnick dibalik pintu.

Finnick menghampiri Andrew sambil terkekeh pelan, "waw, kau mengkhawatirkannya, Drew?"

"Diam! Kenapa kau masih disini? Aku menyuruhmu untuk membawa peelayanku ke rumah sakit." tukas Andrew menatap Finnick tajam.

"Berhenti menatapku seperti itu. Aku sudah menyuruh sopirmu untuk mengantarkannya," jawab Finnick dengan santai, "ada sesuatu yang ingin aku tanyakan." tambahnya kemudian.

Andrew mengalihkan pandangannya ke wajah Resya yang masih belum sadar,"katakan."

"Kau membeli barang ilegal dari seorang mafia?" tanya Finnick dengan wajah mengintrogasi dan disambut tatapan tajam dari Andrew.

"Apa maksudmu, Fin?"

Finnick mulai salah tingkah, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat Andrew seperti ingin membunuhnya.

My Psychopath Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang