Bab 52 : Hunting prey (3)

42K 2.4K 54
                                    

Andrew bergerak dengan langkah yang begitu mantap menuju pusat kendali pemantau CCTV. Saat ia sudah melewati koridor demi koridor, tidak sedikit orang yang bertanya mengapa ia datang ke ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh pegawai hotel tersebut. Dengan keinginan membunuh yang begitu haus, Andrew membunuh sekitar enam orang penjaga yang berusaha menghalanginya dengan tidak segan-segan dengan beberapa tusukan dan sayatan yang ia torehkan kepada korban, Andrew berhasil melumpuhkan lawannya dengan begitu sadis dan tanpa belas kasih.

Beruntung, ia sudah menghubungi Reynard menanyakan tempat pemantau CCTV berada. Itulah yang sedikit membuat Andrew bisa menarik napas lega.

Mempunyai sahabat seorang pembunuh bayaran tidaklah terlalu buruk dan mungkin bisa dikatakan kadang menguntungkan—sehingga, Reynard sudah mematangkan rencana ini dengan segala bentuk dan risiko yang dihadapi. Juga, mencaritahu terlebih dahulu, mengenai lokasi dan seluk-beluk tempat yang akan menjadi target.

Mungkin, perasaan Andrew yang kurang baik membuatnya sedikit melupakan cara menghilangkan jejak sesudah maupun sebelum aksi dimulai. Pikirannya begitu terpusat oleh teka-teki yang memenuhi yang kepalanya. Yang Andrew inginkan sekarang hanya pulang dan bertanya kepada sang ayah mengenai prihal yang terjadi.

Andrew membanting pintu ruangan saat sudah sampai di lantai paling atas yang tidak terkunci. Otomatis, seorang penjaga disana dibuat terheran-heran saat menoleh dan mendapati orang asing masuk ke ruangan yang paling privasi itu. Kedua penjaga di dalam sana tampak bertatap muka satu sama lain. Kedua penjaga itu spontan bediri dan ingin menanyakan maksud kedatangan Andrew. Tapi, dengan sekali sentakan, Andrew menusukkan pisau lipat yang sudah ia keluarkan dari balik saku nya—hingga menembus perut seorang pria yang sedang berjaga disana.

Darah kembali menghiasi pakaian Andrew. Pria penjaga yang satu lagi terlihat kaget melihat temannya ditusuk hingga tergeletak tidak berdaya diatas lantai. Tidak ada ekspresi apapun di wajah Andrew yang menunjukkan emosi atau sebagainya. Ia melihat penjaga itu tampak melongok beberapa detik, dan menillik pakaian Andrew yang begitu abstrak juga bau darah.

"Ada apa ini? siapa kau?"

"Tunjukkan rekaman yang kau lihat dilantai 7." Tukas Andrew, menatap dengan dingin.

"Sial. Ternyata kau yang melakukan pembunuhan itu, huh? aku bisa saja melaporkanmu kepada polisi karena kasus ini." ujar penjaga itu dengan mencoba mengancam Andrew. Walau jelas di wajahnya menunjukkan rasa panik, ia tetap berusaha bersikap tenang. Ia mengambil ponselnya yang berada dimeja depan komputer untuk menghubungi seseorang.

Andrew tersenyum sarkastis melihat reaksi penjaga itu. Dengan perlahan, ia berjalan menghampirinya dengan satu tangan ia masukkan ke dalam saku celana—masih dengan pisau bekas korban sebelumnya yang terlihat sangat indah bagi Andrew dengan hiasan darah.

"Bodoh! Kau melakukan kesalahan besar dengan mengancamku dengan ancaman yang tidak berguna itu. Aku menyarankanmu agar menyimpan niatmu itu dan lakukan perintahku."

"Apa yang kau inginkan?" tanya pria itu lagi. Ia melihat semua pergerakan Andrew dengan was-was.

Andrew duduk disalah satu kursi depan komputer. Ia memutar kursi itu agar mengarah dan menghadap si penjaga yang kini sudah tampak khawatir.

"Hapus semua rekaman hari ini." ucap Andrew dengan datar.

"Jangan kau pikir aku akan menuruti kemauan busukmu itu. Aku tidak akan membiarkan orang sepertimu berkeliaran. Sebuah tahanan-lah yang menjadi tempat cocok untukmu."

Andrew mendengarkan dengan tidak tertarik. Setiap ancaman yang keluar dari mulut korbannya bagaikan sebuah alunan indah yang terdengar di indera pendengarannya. Tangisan sebagai irama dan jeritan sebagai lagu. Nikmat untuk di jadikan sebagai hiburan, kesenangan, serta kepuasan. Paling sedikit, ia menghabiskan korban sebanyak 30 orang dalam kurun waktu setahun. Untuk menyamarkan motif, Andrew melakukan cara yang berbeda untuk menghabisi setiap korbannya.

My Psychopath Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang