Berisi cerita-cerita oneshot dari fanfic orang Korea di postype yang aku terjemahin ke Indonesia ^^
⚠ I don't own anything except the translation.
✔ Happy reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
01 Cuacanya bagus sekali. Aku tidak tahu kenapa sih, tapi aku hanya merasa hari ini adalah hari yang bagus. Aku merindukan Park Jihoon. Jadi kemarin dan sampai saat ini ketika aku bangun tidur di pagi hari, aku mengambil ponsel dan mengiriminya pesan tanpa alasan. Ada tanda centang di atas lalu pesan itu terkirim ke ponsel Park Jihoon.
Hyung, cuacanya bagus kan.
02 Cuacanya bagus sekali. Cuaca yang penuh dengan ketidaknyamanan yang tidak dapat dijelaskan. Aku merindukan Lai Guanlin. Jadi aku terus memandangi ponsel semalaman tanpa tidur sampai akhirnya meringis karena menahan cahaya yang menembus mata di bawah sinar matahari yang masuk melalui jendela.
Kenapa cuacanya sangat bagus tapi terlihat konyol seperti ini.
03 Lai Guanlin dan Park Jihoon merupakan junior dan senior di suatu SMA. Tak mudah bagi mereka berdua menjalin hubungan karena tingkatan kelas dan kebangsaan yang berbeda. Sifat keduanya sangat bertolak belakang. Tapi mereka memiliki hubungan yang romantis. Mereka berciuman, terkadang mereka saling menceritakan seberapa besar cinta mereka. Guanlin selalu memberi tahu Jihoon hal-hal seperti itu.
"Bagiku hyung adalah sebuah keajaiban."
'Keajaiban' menurut persepsi Jihoon dan Guanlin itu berbeda. Jihoon bingung dengan apa yang Guanlin sebut keajaiban, yang membuat Guanlin merasa menyesal karena tak menemukan kata yang lebih baik dari kata itu.
Keduanya bertemu karena insiden kecil saat ada acara kamp ke-18 ketika Jihoon berusia 19 tahun dan Guanlin yang berusia 17 tahun. Bagi Jihoon, Guanlin adalah adik kecil yang tersayang. Sedangkan bagi Guanlin, Jihoon adalah senior yang menyenangkan.
Ada angka 2 yang memberi jeda antara 1 dan 3.
Jihoon pernah memiliki pacar, seorang senior di sekolah yang usianya dua tahun lebih tua dari Jihoon. Setelah upacara masuk sekolah, sekolah Jihoon mengadakan acara dimana murid kelas 1 dan kelas 3 bisa mengobrol bersama. Jihoon merasa sangat dicintai oleh pria yang ditemuinya saat mereka bertatapan muka. Pria itu juga mengatakan kalau mata Jihoon terlihat cantik. Akhir dari hubungan asmara mereka yang mulus adalah ketika musim dingin saat pria itu berusia dua puluh tahun. Jihoon tahu kalau hal ini akan terjadi. Ia sudah merasakannya sejak semakin lamanya waktu pria itu membalas pesan, dan juga kontak mata yang sudah tak sesering dulu. Itulah yang ditakutkan Jihoon ketika ia berusia 18 tahun. Sangat sulit untuk menerima perbedaan sikap itu. Jadi ia tetap menunggu hingga pria itu kembali seperti semula. Tapi pria itu malah mengatakan selamat tinggal. Padahal Jihoon lebih suka kalau pria itu mengatakan hal lain, seperti...
