Prolog

61 6 1
                                    


.

"LARIIII!!!!" seru Meghan dengan roti coklat dalam genggamannya. Dalam sepersekian detik, Sia, Lintang, Nanda, dan Anggrek lekas berlari mengikuti instruksi Meghan yang memimpin di depan.

Kecepatan berlari mereka sangat diperlukan saat ini juga. Kumpulan makhluk bernama benusha itu terus mengejar tanpa henti. Teriakan demi teriakan terus terlontar dari bibir mereka. Butiran keringat sebesar biji jagung meluncur bebas dari pelipis mereka, detak jantung yang berdegup lebih cepat mengiringi, dan semakin membuat rasa takut menyelimuti mereka.

Kecepatan berlari Lintang dibawah rata-rata. Oleh karena itu, kaki kirinya terseruduk cula benusha. Meghan dan Nanda tak tinggal diam, Meghan mengambil pisau di sakunya dan Nanda mengumpulkan ranting-ranting kayu. Meghan berlari ke arah berlawanan. Gadis itu memanjat pohon dan melompat hingga terjatuh di cangkang benusha. Benusha itu tercengang, berusaha menurunkan Meghan yang ada diatasnya.

Meghan berusaha menjinakkannya dengan ranting-ranting pemberian Nanda.

"Dasar bodoh! Gunakan daging atau semacamnya! Menurut Buku Ensiklopedi, binatang mitologi itu memakan daging!" Bentak Sia yang sebentar lagi akan di terkam benusha.

Sampai akhirnya, mereka melihat sebuah titik terang.

"Hei! Itu rumah penduduk! Itu rumah penduduk!" Seru Anggrek seraya menunjuk-nunjuk sebuah pedesaan didepan mereka.

.

UnpredictableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang