-bad indigo-

79 41 6
                                    

***

Perasaan ini tidak pernah hilang, tidak lain ini adalah perasaan takut, aku selalu bersembunyi di tempat favoritku.

Iya, di tempat yang sangat ramai, tempat aku bermain, sumber suara radio butut yang menyala setiap tengah malam.

ya, itu adalah aku, aku yang berada di ambang ketakutanku selalu berfikir.

"apa aku ini manusia normal?"

"aku ini apa?"

"kenapa, aku ini monster?"

"kenapa aku tidak punya teman, ibu?" gerutuku atas amarah karena situasi yang selalu menekan beban diatas kepalaku.

"tidak nak"

Ibu hanya terus membujuku tanpa bertindak apapun, apa yang harus aku lakukan ?

Tidak, aku tidak mungkin melakukannya

"kamu itu spesial, sebuah anugerah kamu bisa mempunyai kemampuan itu, mata itu akan menjadi sumber kekuatan kamu, eld." ungkap ibuku dengan jelas.

"tapi ibu, ibu gaakan bisa nger-"

"sudahlah, ibu tidak mau dengar,.cepat tidur" celoteh cerewetnya

iya, aku hanya khawatir imanku tidak sanggup , karena semua yang kulihat, matanya seolah menginginkan aku menjadi seorang pembunuh, termasuk ibu, aku harus membunuhmu "

ah, kenapa dadaku menjadi merah, ah apa ini tajam sekali.

bukan, ini darah.

Oh ternyata mereka.oh jadi aku begini karena mereka, mereka tau bahwa aku akan membunuhnya, pemandangan terakhir sebelum ku mati adalah

Mereka berdua berpegangan tangan sembari ciuman sambil menontonku yang sedang menjerit kesakitan dan tergeletak di lantai tidak berdaya

"maafkan kami eld, kamu belum mampu menjadi seperti kami."

Dan mereka kusebut, psycholove.













kenapa kalian harus menghasilkan aku?

[oneshoot]normal?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang