Jangan lupa komen ya gengs ~~
***
"lah, chacha sakit??? kok gue enggak tau???" pekik hyunjin, matanya membeliak tanda terkejut. yeji—orang yang memberi tahu alasan chacha tidak masuk—sontak menarik wajahnya karena pekikan hyunjin barusan kelewat keras.
"mangkannya jadi pacar yang peka dong?!" sindir yeji.
"kita belum pacaran kali..." hyunjin mengklarifikasi.
"tapi soon-to-be kan?" yeji memiringkan kepala sambil sebelah alisnya bertaut. diberi tatapan seperti itu membuat hyunjin senyum-senyum sendiri.
"ya doain aja..." hyunjin tidak berhenti cengar-cengir dan itu membuat yeji menatapnya aneh. ketahuan sekali kalau dia benar-benar kasmaran.
"lo enggak mau jenguk chacha?" tanya hyunjin.
"dia cuma enggak enak badan, malah aneh kalo gue ngejenguk."
"tapi kan kalian temen?" hyunjin menatap tajam ke arah yeji.
"ya kan temen, bukannya pacar atau gebetan?" gadis itu balas melotot ke arah hyunjin. "kalo lo mau jenguk ya buruan sana..." imbuhnya.
"ya udah kalo lo enggak mau ikut jenguk, gue cabut dulu... makasih ya infonya." hyunjin pun pamit dan melambaikan tangannya asal ke arah yeji, lantas berlalu pergi untuk menuju parkiran.
meski punggung pemuda itu perlahan hilang, yeji masih betah memandanginya dan berdiri di tempat yang sama.
"woy, bengong aja neng?" tegur eunbin yang baru saja selesai piket bersama haechan. yeji pun dengan cepat tersadar dari lamunannya.
"pegangin gue anjir pegangin..." sekonyong-konyong yeji mencengkeram lengan eunbin.
"hah? lo abis ngapain?"
"itu... tadi si hyunjin ke sini terus dia ngajak ngobrol gue buat nanyain chacha. baru kali ini gue ada di jarak sedeket ini sama dia, pantesan aja temen gue banyak yang ngefans. sumpah ganteng banget!" yeji menceritakan apa yang barusan terjadi dengan sangat antusias.
mendengar itu, dahi haechan langung berkerut, merasa tidak setuju dengan penuturan yeji barusan, "ganteng juga gua???"
yeji mengerlingkan matanya dengan malas, "sebahagia lo aja deh ya chan..."
"kayaknya temen lo nih perlu dibawa ke dokter spesialis mata deh bin?" haechan menyenggol lengan eunbin yang dari tadi cuma diam.
"eum... ganteng itu enggak penting kok chan, yang penting kan hatinya baik hehehe." eunbin menyengir, sebisa mungkin berupaya menengahi kedua kawannya yang tengah berseteru pendapat. meskipun secara harfiah kaliamatnya barusan bermaksud untuk membenarkan perkataan yeji.
***
hyunjin dan honda tigernya akhirnya sampai di depan pagar rumah erisca setelah menempuh kurang lebih lima belas menit perjalanan. kebetulan pagar rumah itu terbuka, hyunjin pun lantas melewati pagar untuk mengetuk pintu.
tak lama setelahnya ada seorang wanita yang masih terlihat muda karena kulit wajahnya yang nampak cerah dan sehat. bagaikan mendapat sengatan listrik, jantung hyunjin mendadak berdegup setelah wanita itu sepenuhnya membuka pintu.
sepanjang perjalanan yang hyunjin pikirkan hanyalah bertemu dengan erisca yang sedang sakit. ia lupa kalau datang ke rumah erisca sama artinya dengan bertatap muka dengan orang tuanya.
"cari siapa?" tanya Nyonya Eunha—nama wanita itu.
hyunjin sukses dibuat gelagapan, "assalamualaikum tante..." bukannya menjawab, hyunjin malah lebih memilih mengucapkan salam dan setelah itu bibirnya terkatup rapat karena gugup.
perempuan itu menyunggingkan senyuman tipis, "waalaikum salam... kamu temennya chacha ya?"
"i, iya, tante... chachanya ada?" hyunjin mengangguk kikuk. kedua kakinya masih bergetar tidak karuan.
"oh, silakan masuk, tante panggilin dulu." ujar wanita itu kemudian berbalik. langkahnya diikuti oleh hyunjin dari belakang.
"namanya siapa nak?" mamanya erisca bertanya.
"hyunjin, tante..."
jawaban tersebut sontak membuat wanita itu sedikit melebarkan pupil. "hyunjin? jangan-jangan kamu temen yang dirawat erisca setelah dia bikin kecelakaan itu??"
"i, iya... tante, itu saya." hyunjin masih belum bisa menyingkirkan nada gugupnya saat bicara.
"oh, jadi kamu toh, tante kira hyunjin itu cewek..."
"nama saya emang seringnya dipake buat cewek, tante..." hyunjin menyengir garing. tapi ia bersyukur karena mamanya erisca seperti tidak masalah meski sudah tau kalau hyunjin adalah laki-laki.
"kamu duduk dulu ya," kata nyonya Eunha mempersilakan.
"iya, tante..." hyunjin mengangguk dan perlahan bokongnya turun untuk menyapa sofa empuk yang ada di ruang tamu kediaman keluarga Bapak Jeka.
***
kok gue ketawa bayangin silsilah keluarganya erisca WKWKWK
HAECHAN EMANG GANTENG MAU APA LO HAH???!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Hyunjin [✔]
Short StoryHyunjin si dingin dan kaku tiba-tiba bertemu dengan seorang gadis yang membawanya menuju dunia yang baru.