ツ Masih Sayang Mantan?

9.8K 975 45
                                    

erisca tersenyum riang sesaat setelah hyunjin meletakkan nampan yang berisi menu pesanan mereka ke atas meja. 

"bener gak papa kan makan di kfc? nanti kamu kenapa-kenapa lagi..." oceh hyunjin yang sebenarnya adalah bentuk lain dari rasa khawatir. ia tahu erisca tidak terbiasa makan jajanan dari luar, oleh sebab itu ia selalu memasak makanannya sendiri.

"gak papa kok, kan udah berkali-kali bilang kalau yang waktu itu aku kebetulan lagi drop aja." balas erisca santai kemudian mencomot cheese burger yang masih terbungkus kertas minyak. "sekali-sekali lah aku makan fast food, bosen sama masakan rumah."

"minum dulu ih! jangan langsung makan." celetuk hyunjin kemudian meletakkan mango float di depan erisca dan menyingkirkan nampan agar tidak seberapa makan tempat.

hyunjin pun kemudian menyusul membuka bungkusan burgernya dan mulai memakan dengan lahap seperti erisca. 

tiba-tiba saja gadis di hadapan hyunjin itu berhenti mengunyah saat melihat dua orang yang sepertinya ia kenal tengah sama-sama celingukan mencari tempat duduk yang kosong. ini akhir pekan, jadi wajar jika restoran sedang ramai pengunjung.

"jin, itu ada jeno sama siyeon." celetuk erisca yang membuat hyunjin sontak membeliakkan mata dan memutar kepala untuk menengok ke arah mereka.

dan sialnya tepat setelah hyunjin menoleh, maniknya langsung bersirobok dengan milik jeno yang sedang membawa nampan. persis seperti hyunjin tadi.

"mereka enggak kebagian tempat duduk, suruh join kita aja ya?" erisca meminta izin.

"ngapain sih? enggak usah!" sahut hyunjin ketus.

"enggak boleh gitu... kan kasian mereka," erisca coba merayu hyunjin dengan wajah cemberut andalannya. 

hyunjin mendengus kesal, enggan memberi jawaban. ia berharap erisca tahu apa maksud dari diamnya.

"jeno, siyeon, sini gabung sama kita!" seru erisca yang langsung membuat mata hyunjin terbelalak. mengapa erisca malah mengajak mereka kemari?!

siyeon tersenyum atas penawaran erisca, ia pun mengajak jeno untuk menghampiri mereka dan tidak menolak. keduanya sama-sama berpikir upaya ini bisa menjadi jalan untuk berbaikan dengan hyunjin.

"kebetulan banget ya kita ketemu di sini." ucap jeno ramah, namun terdengar sok akrab di telinga hyunjin. wajar saja, karena setiap perbuatan jeno selalu ternilai salah di matanya.

"mau cari apa cha ke sini?" tanya siyeon ramah.

"jalan-jalan aja sih, hehehe..." balas erisca lantas dengan santai menyeruput mango float-nya.

"lo tumben jin pesen yang mango? biasanya suka yang tropical." ucap siyeon mencoba untuk memecah bungkam hyunjin.

"gue ke belakang dulu," tandas hyunjin dengan angkuh lantas berdiri dan mendorong kursinya dengan kasar untuk segera beranjak dari suasana yang ia anggap memuakkan itu.

siyeon langsung terkesiap, begitu pula dengan jeno. dadanya langsung sesak karena lagi-lagi diperlakukan seperti itu oleh hyunjin. padahal maksud hatinya cuma ingin memperbaiki kesalahan.

erisca tidak bodoh, ia tahu apa yang barusan hyunjin lakukan adalah sebuah bentuk penolakan.

"kalian tunggu sini dulu ya, jangan kemana-mana. kita bakalan balik, oke?" kata gadis itu seraya bergegas menyusul hyunjin.

"hyunjin!" pekik erisca saat hyunjin hendak masuk ke toilet laki-laki, dia tahu kalau sebenarnya hyunjin tidak kebelet. si empunya nama menoleh dengan raut sinis dan membuat erisca takut. tapi ini bukan saatnya untuk gentar.

Dear Hyunjin [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang