Empat puluh delapan

554 26 0
                                    

"Sanggupkah kita, menentukan sikap seperti mereka...?"

Bilal bin Rabah

Seorang budak hitam legam yang mampu menahan siksaan yang sangat berat dari kaum kafir Quraisy.
Dijemur ditengah terik yang panas lalu ditindih batu yang sangat besar, ditambah menahan cambukan-cambukan hingga kulitnya ikut terkelupas saat cambuk diangkat.

Siksaan ini semua tak pernah mampu menggoyahkan keimanan Bilal.
Beliaulah Mu'adzin pertama dalam islam.
Dengan suaranya yang amat merdu, ia mampu menggetarkan hati semua orang ketika adzan berkumandang.

Sungguh mungkin takan ada yang sanggup diantara kita melakukan apa yang dilakukan Abu Ubaidah bin Jarrah ketika perang uhud.
Dalam kecamuk perang yang begitu dasyat, ia melihat ayahnya dalam barisan kaum musyrikin.

Dan ia melihat kepongahan ayahnya, tanpa ragu lagi ia mengayunkan pedangnya untuk menghabisi salah satu gembong Quraisy yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.
Cintanya yang sangat mendalam dengan Islam, melebihi kecintaan dengan orang tuanya sendiri.

Keberanian Thalhah bin Abdullahsaat perang Uhud benar2 sangat mengaggumkan. Ia rela menjadi perisai Rasulullah dan mengalihkan panah yang akan menancap pada diri Rasul dengan tangannya sendiri, sehingga semua jari2nya putus.

Sa’ad bin Abi Waqqas  sangat mahir menunggang kuda dan jika ia memanah musuh dalam sebuah peperangan pastilah tepat sasaran.

Kecintaannya dengan Islam, membuat ibunya mengancam mogok makan dan minum jika ia tak kembali kepada ajaran nenek moyangnya.
Tapi ia tidak mau menjual keyakinannya dengan apapun, walauapun dengan nyawa ibunya sendiri.

Subhanallah..!!!

Abdurahman bin Auf salah satu sosok pedagang sukses pada zamannya.
Ia selalu menfkahkan hartanya dijalan Allah.

Bahkan saat Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam mengkhabarkan bahwa dirinya dijamin masuk surga, semangat bersedekahnya semakin membara.
Tak kurang dari 40.000 dirham perak, 40.000 dirham emas, 500 ekor kuda perang, dan 1500 ekor unta ia sumbangkan untuk perjuangan Islam.

Kita mungkin takkan sanggup meninggalkan kenikmatan dunia bersama istri yang baru dinikahinya.
Tapi itu bukan untuk Hanzalah bin Abi Amir.

Ketika perang Uhud berkumandang dia dengan bersegera meninggalkan istrinya dan mengambil peralatan perang.
Beliau gugur sebagai syuhada dimedan perang.

Yang sangat istimewa dia mendapatkan gelar “Ghasilul malaikat”, gelar yang membuat siapapun menjadi iri, karena dimandikan oleh malaikat....

Note: Dikutip dari kisah para sahabat...!

Remaja Zaman Now [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang