Part 4 Reza Pov

7.8K 134 0
                                    

Aku terpelongo bersama wanita disampingku, ini seperti mimpi buruk. Bagaimana bisa aku terjebak bersama perempuan ini? Dan bagaimana mungkin aku akan menikahi wanita ini??

"Hey kau, jelaskan pada ibu mu kalau kita sama sekali nggak kenal" Kataku kesal,

"Kenapa hanya aku? Kau juga pergi jelaskan pada ibumu. Pakek acara mau ngelamar lagi". Ucapnya menyalahkan ibuku.

Reza!
Eliza!

Kami berdua melihat ke arah dua perempuan paruh baya itu.

"Za, Mama dan Mamanya Eliza sudah sepakat, lamaran akan dilakukan lusa" Jelas Mama ku yang membuatku makin tidak percaya.

"Ma, Eliza belum mau nikah!" Akhirnya perempuan disampingku bersuara.

"Tapi kenapa?" Mama Eliza kelihatan terkejut dengan jawaban putri nya.

"Karena Eliza nggak sudi nikah sama laki laki ini" Balas nya lagi. Tapi tiba-tiba pemandangan di depanku membuat ku sangat panik. Mama nya Eliza memegang ke arah dada nya, ia terkena serangan jantung.

"Ma.. Ma.."

Eliza terus memanggil Mamanya dengan panik.

"Ayo kita bawak ibu kamu ke rs". Kata ku sigap. Aku di bantu dengan beberapa para undangan mengangkat ibu Eliza ke mobilku. Aku sama sekali tidak menyangka ini akan terjadi.

Kami tiba disalah satu rumah sakit terdekat, wanita yang bernama Eliza itu terlihat sangat cemas menunggu ibu nya yang sedang di ruang icu.

"Reza, pokoknya kamu harus nikah sama Eliza, Mama nggak mau besan Mama kenapa-napa" Ucap Mama ku yang membuat ku jengah. Aku sudah mengatakan berkali-kali kalau aku tidak kenal wanita itu tapi Mama sama sekali tidak percaya.

"Mama nggak bisa maksa la Ma, toh Eliza nya juga nggak mau nikah kan. Ya kan El?" Wanita itu hanya menatap ku tanpa sembarang jawaban.

"Keluarga nya Bu Nia" Salah satu perawat keluar dari ICU,

"Saya sus" Jawab Eliza segera, sial. Susternya ganggu jadi nya Eliza tidak sempat menjawab pertanyaan ku.

Aku dan Mama menunggu di luar sekitar 30 menit, aku mulai merasa jenuh hingga akhirnya Eliza keluar, dia berjalan mendekati Mama.

"Tante saya akan menikah dengan anak anda" Ucapnya mantap, dan aku speechless. Bagaimana tidak, sekitar dua jam yang lalu kami bersikeras kalau kami tidak mau menikah, dan sekarang dia keluar dari ICU dan langsung bilang kalau dia mau menikah denganku.Shit!

"Nggak! gue nggak mau!!" Kataku dan langsung pergi meninggalkan Mama dan Eliza, aku bisa mendengar langkah kaki Eliza, dia mengejar ku.

"Tunggu!" Kini dia berdiri di hadapanku.

"Aku mohon, aku juga tidak ingin menikah denganmu. Tapi Mamaku, dia sangat kritis. Aku tidak ingin kehilangan Mama, hanya dia yang aku punya. ku mohon menikahlah denganku".

"Itu bukan urusanku".

"Tolong la menikah denganku" Kali ini airmata nya mengalir dari pipi nya. Aku tetap bersikeras, tiba-tiba di berlutut di depanku dan memohon padaku.

"Ini tidak akan untuk selamanya, aku akan lakukan apapun yang kamu minta,please" Kali ini suaranya terdengar gemetar.

"Baiklah aku akan membantumu". Sial, ini mulut kenapa asal ngomong aja.

"Benar?"

"Iya".  tuh kan,

"Tapi pernikahan ini hanya untuk 3bulan, nggak lebih" Jelas ku dan tanpa berpikir panjang ia langsung mengiyakan nya.

Mr&Ms EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang