1. Cinta Sendiri

47 7 0
                                    

padamu pemilik hati yang tak pernah ku miliki, yang hadir sebagai bagian dari kisah hidupku.

-Cakra khan-

.
.
.

Di dunia ini ada satu lagu yang paling aku benci, Kekasih bayangan. kepunyaan Cakra khan, bukan karena lagunya jelek. Tapi tiap bait bait lirik dengan alunan nadanya itu serasa mencabik cabik hatiku yang selembut sutera dan seringan bulu, aku punya kisah yang dibilang mirip ya tidak juga, dibilang berbeda ya tidak bisa. Karna nyatanya setiap aku mendenger lagu itu aku ingin meraung-raung rasanya.

Seperti sekarang, cafe yang tadinya damai, para pengunjung sibuk ber haha-hihi dengan pacar, temen, rekan kerja atau siapapun itu di mejanya masing masing berubah mencekam saat lagu durjana itu tiba tiba menggantikan lagu sebelumnya, dadaku langsung sesek, orang-orang di  sekelilingku seolah memandangku dengan tatapan iba. ada juga yang tertawa terbahak seolah menertawakan nasibku.

Nafasku semakin memburu, rasanya aku ingin menjungkir balikin meja, atau sekalian aku bakar saja kafe ini yang sudah membuatku sinting hanya gara-gara lagu, sebelum pikiranku makin nggak waras tiba-tiba seseorang penepuk bahuku

"Heh, ngelamun aja lo." aku terperanjat kaget, kutengok kearah orang yang menepuk bahuku, dia Bobby, dia orang yang sedari tadi aku tunggu di kafee ini sendirian seperti anak ilang.

Dan dia jugalah alasanku jadi sinting begini, laki-laki yang nilai ketampanannya standar namun setengah mati kucinta.
Kulihat tangan Bobby menggenggam tangan seseorang, aku mendongak kearah samping Bobby, ternyata Bobby membawa Raisa, dan gadis itu yang membuatku bertambah-tambah sinting seribu kali lipat. Iya, Raisa adalah pacar Bobby.

Kutarik nafas perlahan, lalu kuhebuskan dengan kencang, Bobby dan Raisa beranjak duduk dikursi yang berhadapan denganku
"Lo lama banget sih, gue udh nunggu setengah jam tauk, kebiasaan banget!"

Bukannya merasa bersalah Bobby hanya nyengir dengan cengiran bodoh andalannya, herannya mengapa aku suka senyum bodah itu?

"Maaf" katanya sambil mengelus kepalaku, kulirik Raisa. raut wajahnya terlihat menahan kesal, tentu saja. siapa wanita yang rela mihat pacarnya melakukan skinship dengan wanita lain?

Kutepis tangan Bobby kasar.
"Lo tuh, kebiasaan Bob! Gue tuh bosen nungguin lo mulu, peka dong peka!"

Oopps keceplosan.

"Yaelah lebay banget lo, upil kuda, gue aja nungguin lo dandan 2 jam, nggak ngomel-ngomel! Timbang nungguin setengah jam doang lo!"

Hufftt lega, ungkapan kekesalan batinku yang rapuh ternyata ditanggapi lain.

Untung dia nggak ngeh gue pake  bawa bawa kata peka segala. Eh atau jangan-jangan sebenernya dia tau lagi?!

Aku tahu engkau, sebenarnya tau...

"Lo sebenernya tau kan..." dimulai dengan nada menggebu lalu mendadak mengecil karena tersadar dengan kesalahanku.

Anjing. Tuh lagu nggak kelar-kelar dari tadi!

"Tau apaan?" tanyanya dengan dahi berkerut

"Tau kan kalo kulit manggis kini ada extraknya???" Bodo amat. Bobby udah tau ini gue gila.

"Oke karena lo udah absurt lagi berarti lo udah nggak ngambek, gue boleh pesen sekarang?" tanyanya dengan telunjuk terarah pada buku menu.

Aku memutar bola mata malas, dan lagi lagi dia mengelus kepalaku, tidak. Lebih tepatnya mengacak-acak rambutku.

STRONG WOMAN LALISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang