Sasuke melihat lihat ternyata ada ruangan yang terang, Sasuke berjalan perlahan ternyata, si Naruto lagi bikin kue eh pewarnanya kemana mana:))))) hehe garing.
"kau tidak apa apa, Naruto? kupikir itu semua darah ternyata pewarnamu" Sasuke berbicara seolah tidak berbuat salah,
"aku mau membuat kue untuk Ibu Mikoto dan kau, aku inikan beban sewaktu tinggal dirumahmu, mungkin ini tidak seberapa"
"tidak! aku tarik kata kataku, kau bukan beban!, kembalilah kerumahku, kau mau tinggal disini sendirian lagipula sudah berapa bulan rumah ini tidak dibersihkan""bisa kubersihkan sendiri, lebih baik aku tinggal disini daripada menjadi beban keluarga orang, benarkan?"
"kau tidak pernah menjadi beban" "aku tidak menjadi beban, aku adalah beban." Naruto berbicara sambil mengangkat kue yang sudah dioven, ya kuenya sudah jadi.
Naruto mengemasi kuenya lalu, "Sasuke bisa bantu aku?"
"kapanpun"
"tolong bukakan pintunya aku mau memberikan ini"
Sasuke membuka pintunya lalu menjalankan rencananya."baiklah tutup, dan antar aku kerumahmu" Sasuke mengantar Naruto dan merangkulnya saat ditengah jalan. "lepas, kau tidak jijik merangkul beban?"
"aku merangkul Naruto yang manis ini, bukan merangkul beban" muka Naruto memerah, dan ketika sampai dirumah Sasuke, Sasuke membuka pintunya dan langsung berlari ke arah Mikoto dan berbisik
"bujuk Naruto, kumohon"
Mikoto yang kebingungan tapi lama lama mengerti setelah melihat Naruto didepan pintu,
"ada apa Naruto?"
"ku rasa aku telah menjadi beban di rumah ini memang tidak seberapa tapi kumohon diterima, kue ucapan terimakasih ini" Mikoto berlutut, mengambil kuenya dan menaruhnya dilantai, kemudian Mikoto memeluk Naruto,
"Ibu mohon Naruto, ibu akan sangat susah jika kau tidak disini, kau sangat berharga, dan untuk mengubahnya hanya kau yang bisa, walaupun dia punya banyak penggemar, dia tidak punya sahabat sepertimu"
Naruto mulai meneteskan air matanya,
"tidak mungkin bu, dia membenciku aku bukan sahabatnya, dia menganggap aku hanya beban dan penganggunya, aku tidak bisa tinggal disini"
"Ibu mohon, kalau dia begitu lagi kau bisa meninggalkannya, Ibu tahu kali ini dia pasti menyesal telah berbicara begitu karena dia.."
"dia apa?"
"dia.. me- menyukai.. menyukai mu Na- ruto."
"tidak mungkin bu" "dia yang berbicara padaku"
Muka Naruto memerah "dan hanya kau yang dekat dengannya, Naruto ibu mohon, tinggallah disini"
"aku takut dengan Sasuke bu"
"tenang saja, ayo tinggal disini" Mikoto memegang tangan Naruto,
"b- baiklah..""SASUKE!" panggil Mikoto teriak, Sasuke segera keluar kamarnya dan menghampiri mereka berdua
"ada apa bu"
"minta maaf padanya! cepat!" "baiklah""Naruto, aku- aku minta... minta ma- af atas yang tadi disekolah aku sedang emosi tadi karena banyak musuh musuhku yang menghinaku pengecut karena tidak berkelahi-" "dan itu karenaku kan?" Naruto memotong
"tidak, aku minta maaf, maafkan aku, kumohon"Naruto terdiam dulu agak lama lalu berbicara,
"baiklah, aku maafkan" Mikoto tersenyum, Sasuke terkaget
"benarkah?"
Naruto mengangguk sekali, dan Sasuke memeluk Naruto**ya vulgar banget depan mamanya lagi:)*
"terimakasih!" Naruto melihat muka Mikoto, lalu Mikoto mengangguk sambil tersenyum,
"baiklah, kalau begitu kita makan kuenya bersama sama, bagaimana?" sambil melepas Naruto mengambil kuenya.
"ide bagus" ucap Mikototbc
gajelas ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Line [complete]
FanfictionUchiha Sasuke adalah anak berandal yang sukanya berkelahi, melawan guru dan semua yang buruk karena masa kecilnya yang kelam. kemudian bertemu Uzumaki Naruto anak yang sangat menarik perhatian Sasuke sekaligus berbanding jauh dengan Sasuke. tunggu...