Sedari tadi pandangan gadis satu ini tak pernah lepas dari seorang laki laki di ujung sana.Meskipun agak jauh,gadis ini masih bisa tau apa saja yang dilakukan oleh laki laki itu.Berkelut dengan perasaannya,ia bingung apakah dia harus SKSD dan bisa kembali akrab dan menjadi teman seperti dulu,bahkan perasaan yang dulunya itu.apakah laki laki itu juga masih menyukainya? Atau malah sebaliknya.
Banyak pertanyaan dalam benaknya,lebih banyak pernyataan yang difikir nya juga.
"Whoaaa (namakamu) gue kangennnnn banget sama lo,astaga tambah cans ya lo"Gadis yang sedaritadi pandangannya ke arah laki laki di ujung sana,teralih ke arah gadis yang kini memeluknya, Inarah teman lamanya.
Inarah dulu juga adalah teman sekompleksnya sama dengan iqbaal.Saat SMP dulu Inarah juga pernah menyukai iqbaal tanpa ada yang mengetahuinya,dan ternyata iqbaal malah menyukai (namakamu)
(Namakamu) sendiri mengetahui hal tersebut karena Iqbaal berkata langsung kepada Inarah,karena pada saat itu mereka sedang bermain Truth or Dear,disitulah Inarah tahu bahwa ternyata laki laki yang disukainya malah menyukai sahabatnya sendiri yakni (namakamu)
Tapi hal itu tidak membuat persahabatan mereka renggang,karena Inarah merelakan Iqbaal bersama (namakamu) karena kini dia juga mempunyai seorang kekasih Rian Febrian atau biasa dipanggil iyaan.
(Namakamu) POV On
"Eh,hai raa"
Bukannya gimana sih aku sedikit risih dengan tingkah inarah,eitt tapi jangan berfikir aku gak suka dekat dengan dia.Hanya saja karena keributan suaranya itu buat Iqbaal dan teman temannya noleh ke arah kami.Demi menjaga image ku dihadapan Iqbaal,aku menarik tangan Inarah duduk di bangku depan kelasku,Iqbaal tidak akan melihatku karena tembok pembatas kelas menghalangi tempatku.
"Apa apaan sih lo,ricuuh banget gils."
Aku sengaja membulat bulatkan matak di hadapan Inarah agar ia tidak seperti itu lagi jika ada Iqbaal.
"Yaelah,lo mah sok jaim ah.Biasanya kan lo lebih rusuh dibanding gue tadi.Apa banget dah"
Aku hanya mendengus menjawab pernyataan yang ia lontarkan.Tidak ingin lebih panjang,nanti dia akan mencurigaiku dengan hal itu.
"Btw,lo udah ketemu iqbaal ngga?Soalnya kemarin dia nanya-nanyain lo di gue."
Dia-inarah melanjutkan bicaranya.
"spik spik aja kali tuh anak,orang gue ketemu kok pas hari pertama gue masuk di sekolah"
Meskipun aku senang dia mencariku,tapi ada sedikit rasa cemburu karena Iqbaal menanyakan hal tentangku itu ke Inarah.
Padahal dua hari yang lalu,aku sudah bertemu dengannya dan ia juga tau kelasku yang mana.Apa mungkin itu cuman alasannya agar bisa grepe grepe dengan inarah?
Tapi mungkin bukan hal yang wajar buat cemburu dengan sahabatku sendiri.Tapi apa salahnya jika aku sedikit curiga dengannya?
Dari pada memikirkan semua hal tersebut,lebih baik aku kembali ke kelas setelah berpamitan dengan Inarah karena bel jam selanjutnya sebentar lagi akan berbunyi.
AUTHOR POV ON
***
Gerbang dan parkiran di sekolah sudah sepi,tetapi gadis satu ini belum juga pergi dari gedung tersebut.
Tadi sepulang sekolah,Irzan mengatakan tidak bisa mengantarnya pulang,karena ada sesuatu yang harus di kerjakan dengan teman sekelasnya.
Jadilah ia disini,kembali berkhayal.Akan ada seorang pria yang tampan yang jadi malaikat penolongnya mengantarkan ia pulang.
(Namakamu) menundukkan kepalanya,karena sinar matahari yang menyeruakkan dimata.Tetapi sedetik kemudian,badannya terhalangi dengan badan kokoh yang sedikit tinggi di atasnya.
"Kok belum pulang (nam)?"
Suara yang sedikit nge-bass itu mengagetkannya,(namakamu) mengadahkan kepalanya untuk melihat orang yang berbicara itu.
"Eh Iqbaal,itu kak irzan ada tugas kelompok sama temennya,jadi gak ada yang jemput deh.Soalnya bonyok juga belum pulang kantor kalau jam segini"
"Lo sendiri?ngapain masih disekolah?" (Namakamu) melanjutkan bicaranya.
"Tadi itu, habis nganterin someone ,pas lewat sekolah gue liat lo disini,jadi gue samperin deh"
"Pacar lo ya?"
(Namakamu) mengutuk mulutnya sendiri yang tiba tiba bertanya seperti itu.Ia memejamkan matanyan lalu menundukkan kepalanya kembali.
"Maybe lah hahah,yaudah ayok lo gue anterin"
Tiba tiba darahnya berdesir oleh sentuhan yang tiba tiba.Iqbaal kini memegang tangan (namakamu) dan menariknya ke arah motornya berada.
Dengan bantuan Iqbaal ,(namakamu) naik di motor iqbaal dengan baik.Setelah itu Iqbaal menyalakan motornya lalu mulai menjalankannya menuju rumah (namakamu)
Cuaca tiba tiba mendung,seperti mau hujan.Angin dingin yang bertiup kencang membuat (namakamu)memeluk dirinya sendiri.
"Peluk aja (nam) gapapa kok.Atau lo mau pake jaket gue aja?"
Iqbaal sesekali melirik (namakamu) di spion motornya."Eh,gausah gausah.Gapapa kok entar juga nyampe rumah udah ngga dingin lagi"
"Yaelah,lo mah rumah lo masih jauh dikit ini"
Seketika Iqbaal mengencangkan laju motornya.(namakamu) tersentak refleks memeluk pinggang Iqbaal.
"Dari tadi kek,lo mah gausah shy shy dog kali "
Iqbaal mengarahkan tangan (namakamu) kedalam kantong jaket kulit army nya.(namakamu) tidak bisa menolak jujur udara memang sangat dingin sekarang.
Hanya hening yang menemani perjalanan mereka.45 menit akhirnya mereka sampai didepan kediaman (namakamu) karena udara yang tidak baik Iqbaal membawa motor dengan pelan.
"Makasih ya baal udah ngerepotin,hati hati dijalan"
Bersamaan dengan (namakamu) masuk di gerbang rumahnya Iqbaal melajukan motornya kembali pulang ke arah rumahnya.
Vomment for next guys
-795 words. Mharanidp-