Part 9

150 16 1
                                    


"enghh" erang devo memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing, ia pun menyentuh keningnya yang terdapat lap basah yang sedikit kering.





'cklek'


"hai, kamu udah bangun?? Nih aku buatin bubur ayam sama teh manis hangat " ucap ve seraya menaruh nampan tersebut diatas nakas

"kenapa kamu disini? Bukankah kmu pergi bersama boby? " ucap devo masih memegangi kepalanya

Ve pun tersenyum menanggapi ucapan devo , karena sekarang devo sudah tidak menggunakan kata lo gue dengan nya walaupun hal itu sedikit membuatnya tersentak "aku gk pergi kok lagi pula hujan, sebaiknya kamu mandi habis itu makan buburnya sekarang sudah jam 8 lewat takut kemalaman" ucap ve dan pergi menuju kamarnya

Devo pun menuruti perkataan ve, ia membersihkan dirinya dan sekarang ia sudah wangi dan lebih segar dengan kaos oblong putih dan celana selutut membuatnya tampak fresh, ia pun menyisir rambutnya dengan rapi dan duduk dimeja belajar miliknya.

Tok

Tok

Tok

"masuk saja" teriak devo sambil membaca sebuah komik

"haii gimana keadaan kamu? Udah baikan? "tanya ve dan menarik kursi agar duduk disamping devo, devo pun menganggukan kepala sebagai tanda atas jawaban pertanyaan ve

Ve pun melirik bubur yang ia buat terdapat tatapan sendu disana dan menghela nafas kasar "kenapa buburnya gak dimakan? Kamu belum makan dari tadi aku hanya takut kamu masuk angin" ucap ve

Devo pun menoleh dan meletakan komik yang sedari tadi ia baca, lalu memakan bubur yang dibuat ve tadi, senyuman terukir diwajah ve dengan sangat lebar.

Hening

Suasana dikamar itu sangatlah hening tak ada yang berani memulai percakapan.

"hmm kenapa kamu gak pulang? "tanya devo untuk mencairkan suasana

"eh? Hmm mobil ku lagi dipakai mama lagi pula masih hujan bibi juga tidak mengizinkan ku pulang katanya kamu dirumah sendirian jadi aku ingin menemani"ucap ve dengan senyuman diakhirnya

Devopun mengangguk anggukan kepalanya pertanda ia mengerti , ve pun melirik PS yang berada dibawah TV, devo mengikuti arah lirik ve dengan senyuman.

"hmm... Bagaimana kalau kita tanding main PS?"tantang devo dengan senyuman manis membuat darah ve sedikit berdesir dan membeku seketika.

"hey are you okay? " tanya devo sambil melambai2kan tangannya didepan wajah ve.

"ehh gk papa kok hehe" ucap ve canggung, seketika pipi ve memanas menahan malu .







'Kamu manis dev' batin ve

~~~

"Spaadaaaaa!!! " teriak kedua pria dan wanita paruh baya didalam rumah devo

"loh pah devo kemana?? "tanya sang wanita yang tak lain adalah mamanya devo

Terdengar suara keributan dilantai atas seperti orang yang sedang tertawa.

"loh mah itu suara kok berisik banget ya coba mama cek keatas " ajak papa devo

"dev, devo sayang buka nak ini mama" teriak mama devo saat melihat pintu kamar devo tertutup

Devo dan ve yang sedang asik bermain PS pun terganggu dengan teriakan itu

"dev, itu mama kamu tuh" ucap ve dengan pelan pelan

"yaudah yuk kita kedepan"ajak devo



'ceklek'



"huft syukur lah mama kira kamu gk ada dirumah"ucap mama devo langsung memeluk devo tanpa melihat wajahnya

Mereka Pengubah segalanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang