fourth ( see you in the future tantei-san (2) )

2.2K 179 11
                                    

Author POV 

Ini adalah hari ke enam semenjak penyergapan ke markas BO. Semuanya berjalan dengan cukuo baik. Semua anggota BO sudah lenyap, antidote sudah berhasil di ciptakan, FBI berhasil menyelesaikan misi besar mereka, dan warga jepang maupun dunia aman dari organisasi gila itu.

Hanya tersisa dua kebahagiaan lagi yang belum terealisasikan hingga saat ini. Kesadaran Conan dan kebahagiaan sesungguhnya untuk Haibara.

"Proffesor, menurutmu bagaimana jika aku tiba-tiba menghilang dari kehidupan kalian semua?" Tanya Haibara saat keduanya sedang menikmati makan malam mereka.

"Tentu saja itu buruk, kita semua disini menyayangimu dan ingin menjagamu Ai-kun. Lagi pula kau bisa mengulang masa remajamu lagi setelah meminum Antidote itu kan? Kau akan bersekolah bersama dengan Shinichi dan Ran. Kau juga bisa bertemu dengan laki-laki yang mungkin akan menjadi kekasihmu nanti sehingga kau bisa melupakan perasaanmu pada Shinichi"

Ucapan panjang lebara proffesor itu membuat Haibara tertegun. "Dari mana kau tau aku menyukainya proffesor?" Tanya Haibara penuh antisipasi.

"Aku memang bukan ayah kandungmu Ai-kun, tapi aku pasti selau memperhatikanmu. Dan bagaimanapun juga aku adalah seorang lelaki" balas proffesor tenang.

Tapi tiba-tiba wajah proffesor menegang. "Kau tidak benar-benar serius dengan pertanyaanmu kan Ai-kun?" Tanya proffesor was-was.

Melihat itu Haibara tersenyum kecil. "Aku hanya bertanya saja proffesor, bukan berarti aku benar-benar serius" balas Haibara setenang menungkin .

Setelah mendengar balasan itu proffesor kembali merasa tenang. Baginya sekarang Haibara lah tujuan hidupnya. Dan jika sampai Haibara pergi meninggalkannya dia tidak tau harus bagaimana lagi menjalani hidupnya.

"Syukurlah, aku tidak ingin kehilanganmu Ai-kun, kau adalah putriku. Putriku yang berharga".

Keduanya selesai memakan makan malam mereka setelah beberapa saat. Setelah membereskan peralatan makan mereka keduanya memutuskan untuk menonton salah satu acara tv yang di tayangkan.

Saat jam menunjukan pukul 11 malam akhirnya proffesor menyerah dengan rasa kantiknya dan memutuskan untuk pergi ke kamar. Haibara pun hanya mengangguk saja saat proffesor berkata akan tidur lebih dulu.

Setelah lebih dari satu jam proffesor pergi tidur Haibara bangkit dari sofa ruang keluarga dan pergi kek kamarnya sendiri. Saat dirinya sudah sampai di kamarnya Haibara oun mengekuarkan sebuah koper besar dari dalam lemari bajunya.

"Maafkan aku proffesor, aku haris pergi" ucap Haibara Lirih.

Etelah mengatakan itu Haibara pun menarik koper itu dan berjalan keluar dari kamarnya. Memang, dirinya sudah mengemas pakaiannya dari jauh-jauh hari dan malam ini dia tinggal membawa koper itu tanpa perlu mengemas lagi.

Haibara membuka pintu rumah proffesor perlahan. Dan saat dirinya akan melangkah keluar dirinya berbalik dan menatap keadaan rumahnya itu.

"Aku pamit proffesor, jaga dirimu. Maaf karena aku pergi tanpa memberitahumu. Aku harus pergi karena aku tidak bisa hidup dalam bayang-bayang dua insan itu proffesor. Aku ingin Kudo-kun bahagia bersama wanita pilihannya dan aku pun ingin bahagia walaupun harus dengan cara perih seperti ini. Selamat tinggal proffesor, aku akan kembali jika waktinya tiba"

Dan setelah ucapan lirih itu selesai di keluarkan Haibara pun melangkah pergi. Berbekal sebuah tiket menuju sebuah daerah baru yang mungkin akan sulit untuk di lacak oleh siapapun.

..........

Proffesor terbangun sekitar pukul 8 di pagi hari. Dirinya merasa bingung saat menyadari keadaan di luar sidah sangat terang yang berarti hari sudah cukup siang.

"Dimana Ai-kun?" Batin proffesor bingung.

Dengan setengah sadar proffesor melangkah keluar menuju dapur sambil terus memanggil nama Haibara.

"Ai-kun? Kau dimana? Kenapa tidak membangunkanku?" Proffesor terus mencari Haibara sehingga akhirnya dirinya tersadar bahwa Haibara tidak ada di rumah.

"Dimana sebenarnya Ai-kun berada?" Tanya proffesor bingung.

Saat proffesor akan pergi keluar untuk mencari Haibara, tiba-tiba proffesor menemukan sebuah amplop di atas meja ruang keluarga.

Saat proffesor membukannya, ternyata di dalamnya ada sebuah surat dan juga sebuah antidote. Dua surat itu memiliki tulisan yang berbeda di depannya. Yang satu untuk proffesor dan yang satu untuk Shinichi.

Tanpa fikir panjang proffesor membuka surat yang bertuliskan namanya.

Dear proffesor.

Aku pergi. Kau tidak perlu mencariku karena suatu saat aku akan kembali. Aku janji untuk itu. Aku akan kembali. Tapi mungkin butuh waktu yang cukup lama. See you soon daddy.

P.S : bisa proffesor berikan antidote itu pada Kudo-kun? Aku tidak bisa memberikannya langsung.

Dan saat proffesor selesai membaca surat itu tubuh proffesor merosot ke lantai. Tubuhnya benar-benar lemas karena kekagetan yang menghantam dirinya.

"Kenapa kau pergi tanpa pamit padaku Ai-kun? Kenapa kau pergi? Apa itu karena Shinichi?" Batin proffesor sedih.

Saat proffesor berusaha bangkit dari duduknya sebuah suara telepon terdengar dari sebelah kanannya. "Ya Ran-kun ada apa?"

"Proffesor, Conan sudah sadarkan diri. Dia ingin bertemu denganmu sekarang, apa proffesor bisa ke rumah sakit?" Ucap Ran setelah telepon itu di angkat oleh proffesor.

"Benarkah itu Ran-kun? Aku akan ke rumah sakit sekarang" balas proffesor.

Dan setelah itu proffeosr memutuskan panggilan itu dan melangkah keluar dari rumah dengan membawa amplop yang ditinggalkan Haibara untuk mereka.

"Aku harus membahas ini dengan Shinichi"

TBC

CHAPTER 4 GUYS! HOPE YOU LIKE IT! SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER 💕

25 PEMBACA = NEXT

Where Are You Haibara?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang