Ini Ghea

301 33 19
                                    

"Tiiiiiiiiiinn"

Klakson sepeda motor terdengar membuat satpam yang menjaga sekolah terkejut dan keluar dari pos untuk melihat siapa yang datang.

"Pak bukain dong!" Seru Ghea.

"Kamu mulu, bosen saya, kamu dirumah bangun jam berapa?" Memang Ghea adalah langganan telat di Sekolah Pusaka.

"Lah, bukan urusan bapak saya mau bangun jam berapa. Mending sekarang bukain gerbang dong, udah siang nih," Jawab Ghea sembari cengengesan.

"Sudah tau siang masih telat aja," Pak Joni hanya berkacak pinggang, Ghea hanya menghembuskan napas jengah, kemudian matanya melihat guru BK yang mengurusi murid seperti dirinya.

"Buru dong pak, itu udah ada Bu Yesi, saya niat belajar kok pak," Ghea memohon pada Pak Joni-- Satpam sekolah.

Tapi sudah terlambat karena bu Yesi sudah melihat Ghea dan akan membawanya pada hukuman.

"Ghea, kamu sudah terlambat berapa kali sih, kamu nggak jengah ya! Cepat masuk! Bersihkan toilet perempuan di lantai dua!" Perintah Bu Yesi, sementara pak Joni membuka gerbang.

"Terus Heli gimana bu?" Heli adalah sebutan motor kesayangan Ghea.

"Saya bawa pulang!" Ghea akhirnya memasukkan motornya tanpa membalas ucapan gurunya.

Dia adalah Raghea Winata Triatmodjo, murid angkatan 12 IPA, dikelas pojok paling akhir. Kumpulan anak 12 IPA dengan kemampuan standar. Ghea terkenal bandel sekaligus menyeramkan.

Setelah memarkir Heli ia menuju lantai dua kelas 12 IPA. Seperti biasa lorong lorong sepi, hanya satu dua orang yang melewatinya. Suasana sepi, karena kelas telah berlangsung.

Setelah itu ia meletakkan tasnya diatas wastafel, dan mengambil peralatan untuk membersihkan toilet dan mulai mengerjakan hukumannya. Ghea lebih memilih membersihkan toilet daripada masuk kelas dan memulai pelajaran. Dan dia bukan tipe pemberontak pada hukuman.

Brak

Pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan Permata, cewek culas yang menjadi primadona, sekaligus menjadi orang yang tidak disukai Ghea, begitu pula sebaliknya.

"Eh, ada murid kelas akhiran," Ghea tidak menggubris dan tetap membersihkan toilet.

"Kenapa selalu telat? Nggak ada yang perhatian sama lo dirumah?" Tanya Permata kembali, namun Ghea tetap tidak menggubrisnya.

"EH KALO DIAJAK BICARA JAWAB!" Teriak Permata. Ghea menunjuk mukanya sendiri.

"Emang cuma lo disini!" Bentak Permata.

"Eh sorry, gue kira lo tadi ngomong sama kepribadian lo yang lain," jwab Ghea dengan cengengesan.

"Kurang ajar lo ya!"

"Eh, hidup gue itu bukan urusan lo! Urusin aja sana Daswa yang lo agung agungkan itu!" Ghea membereskan peralatan yang digunakan untuk membersihkan toilet dan mengambil tasnya kemudian melenggang pergi.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad PrincessaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang