Hounted House NCTDREAM X SR15G

Chapter 8

Koeun dan yang lainnya mulai mencari, darimana asal suara tangisan tersebut lalu tiba - tiba...

"eonnie! bukankah itu lami? " ucap ningning menunjuk kearah sebuah pohon dengan lami yang terduduk ditanah.

"eoh, kau benar itu lami..." ucap koeun lalu berlari menghampiri lami

"ya! lami! Kim lami! neo gwaenchanha?" tanya koeun sambil memeluk tubuh lami yang gemetar

"wae lami-ya? kenapa menangis? apa ada yang melukai mu ?" tanya koeun lagi sambil mengusap rambut lami tapi lami hanya diam tak menjawab dan terus menangis.

"lami-ya sebenarnya apa yang terjadi?" hina panik melihat lami yang terus menangis, tapi lami tak menjawab pertanyaan hina.

perlahan lami mengangkat tangan nya dan menunjuk kearah sebuah pohon besar dan betapa terkejutnya koeun dan yang lainnya saat melihat apa yang ditunjuk oleh lami.

Koeun semakin mendekap lami untuk menenangkannya, sedangkan mark menutup mata kedua maknaenya chenle dan jisung, dibantu oleh haechan

"Hyung, kita harus beritahukan ini pada manager kim tapi dari kemarin aku tak melihatnya, dia kemana hyung ?" tanya haechan dan dibalas gelengan oleh mark

"ya! Mark Lee! bukankah kau bilang manager kim pergi keseoul karena dipanggil ketua, kenapa kau bilang tidak tau ?!" teriak koeun

"a-ah benar kah? aish mianhae aku lupa, kenapa sekarang aku jadi pelupa begini ?" ucap mark

"tidak penting, yang penting kita harus segera beritahukan ini pada manager kim dan segera pergi dari tempat terkutuk ini" ucap koeun

"heum, kau benar koeun, baiklah lebih baik sekarang kita kembali ke villa, herin sendirian disana dan perasaanku tidak enak" ucap mark dan diangguki yang lainnya, mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menuju villa.

Mereka berjalan dalam diam tanpa obrolan atau semacamnya seperti yang biasa mereka lakukan, mereka sungguh tak menyangka dengan apa yang mereka lihat barusan, sesosok mayat pria yang tergantung dengan seutas tali dan tubuh yang penuh luka berada dihadapan mereka.

sungguh mereka sangat berharap ini semua hanyalah mimpi buruk dan akan segera terbangun, tapi sangat disayangkan ini semua terlihat begitu nyata. Mungkin sekarang telah timbul banyak tanya dibenak mereka, mereka benar-benar berada dalam situasi yang buruk, ini bahkan tak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa liburan yang seharusnya menyenangkan berubah menjadi mengerikan seperti ini.

|
|
|

At Villa  

"MASUK!" ucap orang berjubah tersebut menarik herin

"k-kenapa k-kau membawaku ke tempat ini? apa yang akan kau lakukan ?" ucapan herin membuat orang itu berhenti menariknya lalu berbalik menatapnya, kemudian ia mendekatkan dirinya pada herin dan berbisik.

"menurutmu ?" bisik orang itu di telinga herin sambil menunjukan smirknya, lalu mendorong herin hingga terjatuh.

"aw! Ssst" ringis herin kesakitan saat orang itu mendorongnya

"sakit heum? tenanglah ini baru awal kau akan mendapatkan yang lebih dari ini "orang itu memegang dagu herin

"jangan menyentuh ku! dan jauhkan tangan kotormu! itu dari ku" ucap herin lalu menepis tangan orang itu agar tidak menyentuhnya.

"mwo? tidak ingin ku sentuh"

[ PLAK! ]

orang tersebut menampar herin dengan kuat dan membuat sudut bibir herin berdarah.