Ta&ta

408 209 192
                                    

Takdir dan kita
.

.

.

Menghindar dan menutup mata
Bukankah itu hal biasa yang kita lakukan?
Menolak adanya takdir diantara kita.
Menutup mata atas kejadian diantara kita.
Seenaknya menganggap itu hanya kebetulan.
Lalu apa bedanya kita dengan orang lain?

.

.

.

{Chapter Sebelumnya}

Yisoo menutup pintunya, gadis itu memandang seluruh sisi apartemen yang diberikan Chanyeol itu.

"Dia suka bermain musik ya.....?" Ujar Yisoo karena ia banyak melihat berbagai jenis alat musik. Lalu masuk ke kamar tamu.

Yisoo membanting tubuhnya ke kasur Chanyeol yang lembut.

"Ayo tidur Yisoo, besok adalah hari yang berat untukmu."

Other Side

"Sudahlah! Percuma bertengkar denganmu. Dimana anak itu? ini sudah jam satu pagi, dan dia belum pulang!" Teriak ayah Yisoo.

"Kau pikir aku tahu dimana dia? Kalau begitu cari jangan hanya mengamuk!" Balas Mirae tak mau kalah.

"Aku marah-marah juga karna dia!"

Mirae tertawa kasar dan mendengus, "Benarkah? Kau memarahinya karna apa?! Kasih sayang? Wah... Karna dendam mu kan?! Karna amarahmu karena Seonwoo meninggal! Karna dia bukan anak kandungmu-kan?!"

Ayah Yisoo menatap Mirae dengan diam.

"Terserah! Aku mau tidur!"

"Ya sudah tidur saja. Kenapa bilang-bilang!?" Ayah Yisoo menggeram menatap sebal istrinya.

Mirae hanya menatap Ayah Yisoo dengan tatapan garang seolah menantang 'Apa?!'

Ayah Yisoo hanya mendengus kasar dan pergi ke kamarnya.

Mirae memijit pelipisnya dan mengistirahatkan tubuhnya di sofa besar bewarna krem itu dan menatap langit-langit.

"Yisoo. Kemana kau..." Ucapnya seraya mengerjapkan matanya dan kemudian tertidur.

✈✈✈

Cahaya menelusupi wajah Yisoo yang tengah tertidur. Sedetik kemudian, gadis itu menggeliat karena merasa terganggu karena cahayanya sungguh menyilaukan.

Yisoo mengerjap pelan dan bangkit dari tempat tidur.

Ia mencuci wajahnya agar kantuk dan segala macam kotoran di wajahnya menghilang.

"Tumben aku bisa tidur dengan nyenyak. Biasanya aku selalu tidur sesudah meminum obat tidur." Ia bergumam heran.

Moodnya lumayan baik sekarang, tapi itu tak bertahan lama karena bunyi bel yang terus berbunyi tak sabaran dari ruang depan.

Ding... dong... ding...dong... ding...dong

Sepertinya mood ku kembali buruk

Cklek

"Lama sekali." Gerutu lelaki itu.

"Untuk apa kau kemari?" Tanya Yisoo dengan wajah poker facenya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 21, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Change You -PCYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang