Mine

222 26 3
                                    

Hari esok di sekolah tak kusangka aku akan semenderita ini.

"Bawakan tasku"

"Kau kan bi.. "

"Ingat perjanjian kita"

"Ne" ucapku tertunduk.

Saat di kantin Sehun menarikku begitu saja.

"Bawakan nampanku ke meja"

"Ambilkan aku minum"

Ambilkan ini ambilkan itu ambilkan ini ambilkan itu, haah hal ini sungguh membuatku frustasi. Belum lagi..

"Jangan lupa cuci motorku saat tiba di rumah" tatapan sinislah yang hanya dapat aku berikan padanya.

"Ikut aku" serunya.

"Kemana?"

"Sudahlah ikut aku"

Lagi-lagi atap menjadi tempat tujuannya. Kali ini aku tak ingin berkata apa-apa sebelum dia menjelaskannya padaku.

"Mana tanganmu" sambil menyodorkan tangannya.

Begitu aku menunjukkan tanganku dia langsung menarikku di sebuah bangku, mendudukkanku secara paksa dan..

"Tetaplah seperti ini sampai aku bangun nanti"

"Mwo!" pekikku.

Dia tidur begitu saja di atas pangkuanku dan aku tak bisa berbuat apapun karena aku sudah berjanji akan menuruti semua permintaannya.

Aku begitu bosan dan memilih untuk mencari kesibukan, tetapi saat melihat wajahnya yang tengah terlelap rasanya seperti terhipnotis begitu saja dengan aura ketampanannya. Garis wajahnya begitu mempertegas lekuk wajahnya. Aroma tubuhnya membuatku semakin ingin memperhatikannya lebih dalam, entah bisikan dari mana tangan ini bergerak mengikuti naluriku untuk memegang wajah tampannya dan..

Cup.. Kecupan dadakan itu berhasil mengenai pipiku.

"Yak Oh Sehun.. Andwe, kau telah mencuri first kiss ku andwe Oh Sehun andwe hiks..hiks" tangisku sejadi-jadinya karena perlakuan Oh Sehun.

"Anggap saja itu sebagai bayaran karena telah memperhatikan wajah tampanku tanpa permisi" ledeknya.

"Tapi itu ciuman pertamaku"

"Ciuman itu dibibir bukan di pipi, mana bisa itu disebut ciuman pertama"

"Tapi tetap saja itu ci... " perkataanku terputus.

Cup.. Untuk kedua kalinya dia memciumku dan dengan entengnya dia berkata

"Kalo yang ini namanya kecupan pertamaku, kalo ciuman pertama seperti ini"

Oh Sehun si brandal itu mencoba meraihku namun aku lekas menghidar sebelum dia melakukan hal seenak jidatnya dan memciumku untuk ketiga kalinya. Wajahku merona karena perlakuan Oh Sehun kepadaku. Aku pergi dari hadapannya dan menangis karena tidak terima atas perlakuannya yang tanpa permisi.

"So Hyun-ah" panggilnya seakan-akan menggodaku dan menambah pipiku semakin merona.


"Ayo pulang"

"Aniyo" tolakku mempoutkan pipiku dengan bersedekap.

"Aish kau begitu menggemaskan" godanya sambil menarikku menaiki motornya.

Di perjalanan pulang dia selalu saja menggodaku, mulai dari mengegas motornya sangat kencang, sangat pelan, dan mengegas motornya dengan tidak stabil. Ya. Dia menarik tanganku dan melingkarkannya dipinggangnya.

"Apa kau mau es krim"

"Ani"

"Ayolah, anggap saja sebagai permintaan maaf"

"Ok deal"

Dia begitu mudah membuatku tertawa dan mengikuti alur yang dibuatnya dan melupakan kekesalanku tadi. Tetapi penderitaanku masih tetap berlanjut, mencuci motornya dan melakukan rutinitasku sebagai pesuruhnya. Sebenarnya aku muak dengan semua ini tapi pada akhirnya..



Satu tahun kemudian, kini hidupku telah berubah tak ada lagi perbudakan seorang Oh Sehun, melainkan cinta dan kasih sayang dari seorang Oh Sehun. Ya, kini Oh Sehun telah menjadi kekasihku, dia telah mampu meluluhkan hatiku walau semua itu melalui siksaannya satu tahun yang lalu. Namun perasaan suka tak pernah bisa dibohongi dan akhirnya dia menjadi milikku.


FIN


Hoiiii akhrirnya udahn. Nyampai ending huhuhu.. Gimana nih pendapat kalian tentang cerita ini?? Yuk dikomen! kasih masukan gitu buat aku tentang cerita ini. Jangan lupa buat vote yaa yang pasti... Salam pisang dari pecinta pisang 🍌 see you in next story. Hehe.

Anti Cogan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang